Kamis, 19 September 2024

Habis Dapat SP2, Langsung Juara Dua Kali Di Eropa

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tahun 2019 menjadi periode yang menarik bagi ganda campuran nomor satu Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Mereka sempat paceklik gelar. Lalu, Praveen sempat mendapatkan surat peringatan kedua dari pelatih kepala ganda campuran Richard Mainaky. Praveen dianggap indisipliner kerana tidak berlatih tepat waktu.

Belakangan Praveen mengaku dia ketiduran di kamarnya.

Praveen/Melati juga sempat mendapatkan ancaman tidak akan berangkat ke tur Eropa. Namun, apa yang terjadi kemudian sangat luar biasa. Dalam situasi yang tidak ideal, mereka malah menjadi juara dua kali beruntun di Denmark Open dan French Open 2019.

- Advertisement -

Menjadi kampiun turnamen kelas Super 750 dalam dua pekan adalah prestasi yang sangat dahsyat dan amat melegakan. Apalagi jika dihadapkan fakta bahwa sebelumnya, mereka tidak pernah naik ke podium tertinggi selama 1,5 tahun berpasangan.

Baca Juga:  Gugup di Negeri Sendiri

Kepada Jawa Pos, Melati maupun Praveen mengaku lega. Hampir dua tahun berpasangan, akhirnya mereka bisa meraih gelar. Dari dua turnamen bergengsi pula.

- Advertisement -

"Aku benar-benar senang banget. Biasanya runner-up terus, akhirnya tembus. Jadi lebih plong, enjoy, dan makin percaya diri," tutur Melati.

Kemenangan di Denmark terasa spesial. Selain menjadi gelar perdana, itu pembuktian buat Pramel (sebutan Praveen/Melati). Mereka bisa menaklukkan pasangan Tiongkok yang kini masih mendominasi ganda campuran dunia.

Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yilyu/Huang Dongping berhasil mereka dilewati. Dan itu bukan kebetulan. Sebab, Zheng/Huang kembali mereka taklukkan di final French Open.

Sudah begitu, ada kabar baik lainnya. Peringkat dunia mereka, untuk kali pertama, menembus lima besar. Mereka dipastikan meraih tiket ke BWF World Tour Finals di Guangzhou. Plus memperbesar peluang lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga:  Jelang Lawan Pacquiao, Ugas Diklaim Cedera

Sayang, pada turnamen puncak akhir tahun itu, Praveen/Melati gagal lolos dari fase penyisihan grup. Mereka kalah tiga kali dalam tiga pertandingan.

Untung saja, sebelumnya, mereka sukses meraih emas SEA Games 2019.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tahun 2019 menjadi periode yang menarik bagi ganda campuran nomor satu Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Mereka sempat paceklik gelar. Lalu, Praveen sempat mendapatkan surat peringatan kedua dari pelatih kepala ganda campuran Richard Mainaky. Praveen dianggap indisipliner kerana tidak berlatih tepat waktu.

Belakangan Praveen mengaku dia ketiduran di kamarnya.

Praveen/Melati juga sempat mendapatkan ancaman tidak akan berangkat ke tur Eropa. Namun, apa yang terjadi kemudian sangat luar biasa. Dalam situasi yang tidak ideal, mereka malah menjadi juara dua kali beruntun di Denmark Open dan French Open 2019.

Menjadi kampiun turnamen kelas Super 750 dalam dua pekan adalah prestasi yang sangat dahsyat dan amat melegakan. Apalagi jika dihadapkan fakta bahwa sebelumnya, mereka tidak pernah naik ke podium tertinggi selama 1,5 tahun berpasangan.

Baca Juga:  FIFA Pastikan Enam Stadion Host Piala Dunia U-20

Kepada Jawa Pos, Melati maupun Praveen mengaku lega. Hampir dua tahun berpasangan, akhirnya mereka bisa meraih gelar. Dari dua turnamen bergengsi pula.

"Aku benar-benar senang banget. Biasanya runner-up terus, akhirnya tembus. Jadi lebih plong, enjoy, dan makin percaya diri," tutur Melati.

Kemenangan di Denmark terasa spesial. Selain menjadi gelar perdana, itu pembuktian buat Pramel (sebutan Praveen/Melati). Mereka bisa menaklukkan pasangan Tiongkok yang kini masih mendominasi ganda campuran dunia.

Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yilyu/Huang Dongping berhasil mereka dilewati. Dan itu bukan kebetulan. Sebab, Zheng/Huang kembali mereka taklukkan di final French Open.

Sudah begitu, ada kabar baik lainnya. Peringkat dunia mereka, untuk kali pertama, menembus lima besar. Mereka dipastikan meraih tiket ke BWF World Tour Finals di Guangzhou. Plus memperbesar peluang lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga:  Transfer Morata ke Barcelona Terancam Gagal

Sayang, pada turnamen puncak akhir tahun itu, Praveen/Melati gagal lolos dari fase penyisihan grup. Mereka kalah tiga kali dalam tiga pertandingan.

Untung saja, sebelumnya, mereka sukses meraih emas SEA Games 2019.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari