PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru saat ini dikomandoi Dr H Abdul Jamal MPd. Selama menjabat sebagai Kepala Disdik Pekanbaru, segudang prestasi sudah pula ditorekannya.
Baik untuk peningkatan infrastruktur fisik bangunan di tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri se-Kota Pekanbaru. Serta komitmen memperhatikan kesejahteraan guru.
Tahun 2023 lalu, ada penambahan dua sekolah baru. Yakni SMPN 50 dan SMPN 51. Dua sekolah tersebut dibangun untuk menampung atau sebagai upaya Disdik Pekanbaru untuk menampung tingginya kuota yang masuk pada SMP negeri.
“Dua SMP negeri itu sudah tuntas pembangunan fisiknya. Tinggal perlengkapannya, seperti mobilernya. Tahun 2024 ini kita siapkan semua mobilernya dan tahun ajaran baru dua sekolah siap difungsikan,” ujar Abdul Jamal belum lama ini.
Adapun SMP Negeri 51 ada di Jalan Pesisir, tepatnya berlokasi di Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai, dengan pagu anggaran sebesar Rp5.941.974.784 dari APBD Kota Pekanbaru tahun 2023. Fisik bangunan sekolah dibangun bertingkat dua.
Sedangkan SMPN 50 dibangun di Jalan Soekarno Hatta, Kompleks Perumahan Damai Langgeng, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani. Pagu anggaran sebesar Rp6.418.245.790 dari APBD Pemko Pekanbaru tahun 2023.
Sementara itu, penambahan sekolah untuk tahun 2024 tetap direalisasikan. Satu SMP akan dibangun di wilayah Kulim. Nantinya itu menjadi SMPN 52 Pekanbaru. Sementara itu, penambahan sekolah tingkat SD belum dipastikan ada penambahan tahun ini.
“Dari data kami yang terakhir, rencana kita membangun satu lagi unit sekolah baru (USB). Ini tingkatanya SMP,” tambahnya.
Dia mengatakan, pembanguan sekolah baru ini pagu anggarannya Rp6,8 miliar. Itu termasuk pemasangan paving bloknya.
“Sekolah itu akan dibangun tahun 2024 ini. Berada di wilayah lintas timur, tepatnya di Kulim. Di dalam RKA kita, itu delapan ruang kelas, empat ruang kelas di bawah dan empat ruang kelas lagi diatasnya.
Ditambah paving blok anggarannya sekitar Rp6,8 miliar. Sesuai dengan kebutuhan penambahan SMP tahun ini satu,” tambahnya.
Komit Sejahterakan Guru
Pemko Pekanbaru berkomitmen terus mensejahterakan guru. Abdul Jamal mengatakan guru ujung tombak pendidikan, majunya suatu negara itu sumber daya manusianya. Salah satu yang berperan adalah guru Pemko selalu memperjuangkan hak-hak guru.
“Kami minta juga guru harus menjalankan kewajibannya. Bagaimana guru menciptakan generasi yang berguna bagi bangsa dan agama ini. Guru harus melaksanakan tugasnya dengan baik,” tambahnya.
Berdasarkan data Disdik Pekanbaru total guru ASN yang mengajar di SD dan SMP negeri 3.000 orang. Sedangkan guru di sekolah swasta 4.000 orang.
“Jadi kalau kita bilang guru itu sudah cukup, tetapi pemerintah kan menginginkan guru itu harus ASN atau PPPK. Jadi guru honor baik itu guru honor Pemko maupun honor komite, itulah yang belum tercukupi,” tutupnya.(ilo)