PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota Pekanbaru berencana membangun Bus Rapid Transit (BRT) untuk mengatasi kemacetan. Pembangunannya baru bisa dilakukan tahun depan 2025, karena pemko saat ini fokus menyiapkan anggaran untuk pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan kepala daerah (pilkada).
Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution menyebutkan, untuk membangun BRT, pemko bekerja sama dengan Sutri Nama dan Indo Bus yang merupakan suatu badan di Jerman.
”Mereka bekerja sama dengan pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Jadi mereka ini berencana membangun BRT dan juga transportasi kota. Kemarin mereka sudah menyiapkan desainnya,” ungkap Indra Pomi Nasution, Ahad (28/1).
Ia mengatakan, desain yang telah dibuat mesti dikerjasamakan dengan pemerintah pusat. Untuk bisa dilanjutkan, tentunya dengan RPJMN tersebut. Sehingga rencana itu dapat direalisasikan segera.
”Perencanaan ini tentu mesti masuk dalam RPJP pusat. Supaya pusat juga punya payung hukum untuk menganggarkan BRT ini,” tambahnya.
Pemko Pekanbaru sendiri kemungkinan akan mengurus berkaitan dengan perizinan dan hal-hal lainnya. Begitu juga dengan pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah pusat, yang memiliki kewenangan tertentu.
Ia menambahkan, pembangunan BRT ini baru dapat dimulai di tahun 2025 mendatang. Pasalnya, di tahun ini pemerintah masih fokus dalam penyelenggaraan pemilu.
”Harapan kita 2025 mungkin ya, karena RPJMN kita 2024 ini kan masih fokus pelaksanaan pilkada dan pileg,” terangnya sambil menambahkan rencana memiliki moda transportasi ini perlu dukungan berbagai pihak.(yls)
Laporan JOKO SUSILO, PEKANBARU
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota Pekanbaru berencana membangun Bus Rapid Transit (BRT) untuk mengatasi kemacetan. Pembangunannya baru bisa dilakukan tahun depan 2025, karena pemko saat ini fokus menyiapkan anggaran untuk pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan kepala daerah (pilkada).
Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution menyebutkan, untuk membangun BRT, pemko bekerja sama dengan Sutri Nama dan Indo Bus yang merupakan suatu badan di Jerman.
- Advertisement -
”Mereka bekerja sama dengan pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Jadi mereka ini berencana membangun BRT dan juga transportasi kota. Kemarin mereka sudah menyiapkan desainnya,” ungkap Indra Pomi Nasution, Ahad (28/1).
Ia mengatakan, desain yang telah dibuat mesti dikerjasamakan dengan pemerintah pusat. Untuk bisa dilanjutkan, tentunya dengan RPJMN tersebut. Sehingga rencana itu dapat direalisasikan segera.
- Advertisement -
”Perencanaan ini tentu mesti masuk dalam RPJP pusat. Supaya pusat juga punya payung hukum untuk menganggarkan BRT ini,” tambahnya.
Pemko Pekanbaru sendiri kemungkinan akan mengurus berkaitan dengan perizinan dan hal-hal lainnya. Begitu juga dengan pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah pusat, yang memiliki kewenangan tertentu.
Ia menambahkan, pembangunan BRT ini baru dapat dimulai di tahun 2025 mendatang. Pasalnya, di tahun ini pemerintah masih fokus dalam penyelenggaraan pemilu.
”Harapan kita 2025 mungkin ya, karena RPJMN kita 2024 ini kan masih fokus pelaksanaan pilkada dan pileg,” terangnya sambil menambahkan rencana memiliki moda transportasi ini perlu dukungan berbagai pihak.(yls)
Laporan JOKO SUSILO, PEKANBARU