Kamis, 19 September 2024

Qinwen Tembus Semifinal

MELBOURNE (RIAUPOS.CO) – Petenis unggulan ke-12 Zheng Qinwen tampil pantang menyerah selama 2 jam 20 menit demi menumbangkan Anna Kalinskaya dengan skor 6-7(4), 6-3, 6-1 di perempatfinal Australia Open, Kamis (25/1).

Petenis yang lolos ke perempatfinal grand slam pertama dalam kariernya di AS Open musim lalu, memenangkan sepuluh dari 11 game terakhir demi menjadi petenis putri Cina ketiga yang melenggang ke semifinal grand slam. Ia mengikuti jejak langkah mantan petenis yang memenangkan dua gelar grand slam, Li Na yang memenangkan Australian Open musim 2014 dan petenis yang lolos ke semifinal grand slam sebanyak dua kali, Zheng Jie.

Kemenangan tersebut juga menjamin petenis berkebangsaan Cina akan debut di peringkat 10 besar pada pekan depan setelah Australia Open dan menjadi petenis putri kedua yang menorehkan pencapaian tersebut setelah Li. Bulan lalu ia terpilih menjadi Most Improved Player of the Year setelah memenangkan dua gelar turnamen WTA pada musim 2023, yaitu di Palermo dan Zhengzhou.

Baca Juga:  Jambi Juara Grup Campuran Dragon Boat

Di laga yang mempertemukan semifinalis pertama di grand slam, petenis unggulan ke-12 akan bertemu qualifier asal Ukraina, Dayana Yaastremska.

- Advertisement -

Zheng dan Yastremska masing-masing menjadi petenis ketujuh dan kedelapan kelahiran tahun 2000 atau setelah itu yang melenggang ke semifinal grand slam, bergabung dengan Amanda Anisimova, Bianca Andreescu, Iga Swiatek, Emma Raducanu, Leylah Annie Fernandez, dan Cori Gauff.

Terakhir kali laga antara semifinalis pertama di grand slam terjadi di Wimbledon musim 2022 ketika Ons Jabeur mengalahkan Tatjana Maria.

- Advertisement -

Sementara hal tersebut terakhir kali terjadi di Australia Open pada musim 1996 ketika Anke Huber mengandaskan Amanda Coetzer.

“Saya kehilangan set pertama dan itu benar-benar menyulitkaan. Ia bermain dengan benar-benar mengagumkan. Itu pertandingan yang sangat sengit. Begitu emosional. Itu lebih dari sekadar pertandingan tenis di lapangan,” ungkap Zheng.

Baca Juga:  SSB Garuda Junior Siap Tampil di Putaran Nasional

“Di awal set pertama, saya hanya berpikir terlalu banyak. Itulah mengapa saya kalah di set pertama, karena saya mendapatkan peluang break di awal. Lalu, saya tidak mampu mempertahankan servis saya. Tentu itu juga menjadi salah satu kendala saya. jadi, ketika saya kalah di set pertama, saya berusaha mengatakan kepada diri saya sendiri, ‘Tetap fokus. Jangan berpikir terlalu berlebihan. Hanya fokus dengan saat ini’.”

“Saya merasa benar-benar gembira bahwa saya bisa mengubah hal itu dan akhirnya memenangkan pertandingan.”(eca)

Laporan JPG, Melbourne

MELBOURNE (RIAUPOS.CO) – Petenis unggulan ke-12 Zheng Qinwen tampil pantang menyerah selama 2 jam 20 menit demi menumbangkan Anna Kalinskaya dengan skor 6-7(4), 6-3, 6-1 di perempatfinal Australia Open, Kamis (25/1).

Petenis yang lolos ke perempatfinal grand slam pertama dalam kariernya di AS Open musim lalu, memenangkan sepuluh dari 11 game terakhir demi menjadi petenis putri Cina ketiga yang melenggang ke semifinal grand slam. Ia mengikuti jejak langkah mantan petenis yang memenangkan dua gelar grand slam, Li Na yang memenangkan Australian Open musim 2014 dan petenis yang lolos ke semifinal grand slam sebanyak dua kali, Zheng Jie.

Kemenangan tersebut juga menjamin petenis berkebangsaan Cina akan debut di peringkat 10 besar pada pekan depan setelah Australia Open dan menjadi petenis putri kedua yang menorehkan pencapaian tersebut setelah Li. Bulan lalu ia terpilih menjadi Most Improved Player of the Year setelah memenangkan dua gelar turnamen WTA pada musim 2023, yaitu di Palermo dan Zhengzhou.

Baca Juga:  Dramatis, Jorginho Bawa Chelsea Kalahkan Leeds

Di laga yang mempertemukan semifinalis pertama di grand slam, petenis unggulan ke-12 akan bertemu qualifier asal Ukraina, Dayana Yaastremska.

Zheng dan Yastremska masing-masing menjadi petenis ketujuh dan kedelapan kelahiran tahun 2000 atau setelah itu yang melenggang ke semifinal grand slam, bergabung dengan Amanda Anisimova, Bianca Andreescu, Iga Swiatek, Emma Raducanu, Leylah Annie Fernandez, dan Cori Gauff.

Terakhir kali laga antara semifinalis pertama di grand slam terjadi di Wimbledon musim 2022 ketika Ons Jabeur mengalahkan Tatjana Maria.

Sementara hal tersebut terakhir kali terjadi di Australia Open pada musim 1996 ketika Anke Huber mengandaskan Amanda Coetzer.

“Saya kehilangan set pertama dan itu benar-benar menyulitkaan. Ia bermain dengan benar-benar mengagumkan. Itu pertandingan yang sangat sengit. Begitu emosional. Itu lebih dari sekadar pertandingan tenis di lapangan,” ungkap Zheng.

Baca Juga:  Murray Isyaratkan Pensiun

“Di awal set pertama, saya hanya berpikir terlalu banyak. Itulah mengapa saya kalah di set pertama, karena saya mendapatkan peluang break di awal. Lalu, saya tidak mampu mempertahankan servis saya. Tentu itu juga menjadi salah satu kendala saya. jadi, ketika saya kalah di set pertama, saya berusaha mengatakan kepada diri saya sendiri, ‘Tetap fokus. Jangan berpikir terlalu berlebihan. Hanya fokus dengan saat ini’.”

“Saya merasa benar-benar gembira bahwa saya bisa mengubah hal itu dan akhirnya memenangkan pertandingan.”(eca)

Laporan JPG, Melbourne

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Bangga Masih Nomor 1 Dunia

Paolini Akhiri Puasa Gelar di Dubai

Sevastova Tampil Perkasa

Djokovic Kandas di Semifinal

Swiatek Lolos ke Putaran Ketiga

Murray Isyaratkan Pensiun

Djokovic Kandas di Semifinal

Swiatek Lolos ke Putaran Ketiga

Murray Isyaratkan Pensiun

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari