PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sejak 12 Januari lalu, aktivitas belajar mengajar di dua sekolah di liburkan karena banjir. Yaitu SDN 120 dan SDN 140 Pekanbaru. Dan Rabu, banjir yang merendam kedua sekolah itu sudah surut. Aktivitas belajar di kelas kembali dilakukan di sekolah.
Untuk diketahui SDN 140 Pekanbaru berada di Jalan Karya Bersama, Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya. Dan SDN 120 Pekanbaru berada di Jalan Pesisir ujung, Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai.
”Air banjir yang menggenangi ruang kelas kedua sekolah itu sudah surut. Guru dan peserta didik sebelumnya sudah membersihkan ruang kelas dan Rabu kemarin sudah ada kegiatan di sekolah itu,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Dr H Abdul Jamal MPd, Kamis (18/1).
Lanjut Abdul Jamal, aktivitas belajar masih belum berjalan secara optimal. Sebab sebagian ruang kelas masih ada yang masih perlu dibersihkan. Namun untuk berkegiatan dioptimalkan untuk kelas yang di lantai atas.
”Lantai yang ditingkat kan aman saja, jadi bisa belajar dengan nyaman. Untuk lantai di bawah sudah dibersihkan, sudah gotong-royong bersama-sama,” tambah Abdul Jamal.
Ia katakan, kondisi kedua sekolah pascakebanjiran masih kondusif. Disdik terus memantau kedua sekolah tersebut untuk melihat perkembangan beberapa hari ke depannya.
”Kita sudah mendapatkan laporan setiap harinya dari pihak sekolah. Saat ini airnya sudah surut, semoga tak banjir lagi. Kasihan anak-anak tak bisa masuk ke sekolah,” tambahnya.
Berlaku Situasional
Abdul Jamal menambahkan, kebijakan belajar dalam jaringan (daring) untuk kedua SDN
tersebut berlaku secara situasional. Pihak kedua sekolah ini bisa mengambil keputusan langsung meliburkan kegiatan belajar-mengajar di sekolah dan kembali aktifkan belajar secara daring jika banjir kembali masuk menggenangi ruang kelas.
”Berlaku situasional. Kalau banjir lagi sekolahnya, daring lagi. Kita tiap hari memantau perkembangannya. Semoga tak banjir lagi ke depannya,” tambahnya.
Sementara dampak banjir terhadap anak maupun kerugian sekolah, tidak dirinci Abdul Jamal. Menurutnya musibah banjir tersebut hanya menggenangi lantai ruang kelas dan tidak sampai merusak fasilitas yang ada. Sedangkan untuk kesehatan anak-anak, ia tidak mendapatkan laporan dari pihak sekolah.
”Saat banjir anak-anak diliburkan, ya untuk antisipasi bahaya dan kesehatan anak-anak. Tak ada laporan anak ada yang sakit dan sebagainya,” tambahnya.(yls)
Laporan JOKO SUSILO, PEKANBARU