PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ketua DPRD kota Pekanbaru, Muhammad Sabarudi ST mendorong agar Pemko tidak menunggu waktu lama untuk merealisasikan program unggulan dan menyentuh langsung kepada masyarakat di awal tahun ini.
Apalagi DPRD-Pemko Pekanbaru sudah mencatat rekor dengan pengesahan APBD 2024 tercepat sepanjang sejarah yaitu pada 20 November 2023. APBD Pekanbaru 2024 disahkan di angka Rp2,858 triliun. Namun setelah dievaluasi Gubernur Riau, jumlah APBD Pekanbaru 2024 bertambah menjadi Rp 2,9 triliun karena ada penambahan dari dana transfer pusat sebesar Rp168 miliar.
”Rasanya, jika untuk dapat menggunakan anggaran itu di awal-awal tahun ini tentu bisa saja, dan kita mendorong untuk itu,” kata Sabarudi kepada wartawan, Selasa (9/1).
Disebutkannya, beberapa program unggulan itu ialah terutama persoalan infrastruktur, dan juga program kesehatan, mulai dari layanan docter on call, program UHC, dan stunting. Masuk juga bantuan UMKM, dan lainnya.
”Sekarang sudah masuk pekan kedua Januari. Kami harapkan sudah dapat berjalan maksimal. Kami yakin pemko punya tahapan dan sistem agar program prioritas ini tidak terganggu, dan dapat dijalankan segera,” papar Sabarudi.
Salah satu yang perlu digesa adalah perbaikan jalan rusak serta penanganan infrastruktur lainnya. Ini dinilai paling penting, apalagi saat ini Pekanbaru masih sering diguyur hujan membuat sejumlah titik jalan menjadi rusak karena drainase tidak berfungsi dan tidak ada.
”Kan administrasinya bisa dilengkapi dari sekarang. Baik itu proses tender, maupun penetapan PPTK. Sehingga tidak menunggu akhir triwulan baru berjalan. Kebiasaan kurang bagus seperti ini, jangan terjadi lagi di tahun ini,” harap politisi PKS ini.
Yang menjadi daaar untuk mendesak pemko segera menjalankan program unggulan itu, berangkat dari kekhawatiran tahun sebelumnya. jika kegiatan prioritas ditunda-tunda, bahkan hingga semester kedua. Selain anggaran tidak bisa terkover lagi, tapi juga waktunya nanti mepet sampai akhir tahun.
”Biasanya kan begitu. Sudah mulai akhir tahun, baru sibuk semuanya kegiatan berjalan. Model ini harus diubah secepatnya. Itu kebiasaan buruk,” tegasnya.(gus)