PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau meminta masyarakat tidak lagi resah dengan temuan daerah jelajah harimau sumatera. Sebab, mereka akan rutin melakukan patroli. Selain itu BBKSDA juga memberikan tips kepada masyarakat untuk menghindari si raja hutan.
Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau Heru Sutmantoro mengatakan, tips menghindari harimau adalah dengan cara tetap jalan mundur dan tetap menghadap ke arah si belang. Tidak mencoba kabur atau membelakangi harimau. Kemudian berusaha tetap tenang, hubungi pihak BBKSDA, mengetahui aktif harimau pada pagi dan petang hari, jangan bepergian sendirian, kontak orang terdekat atau naik kendaraan terdekat dan membawa tongkat dan obor api.
"Selain akan mengagendakan patroli ke lokasi daerah jelajah harimau seperti di wilayah Desa Karya Indah dan sekitarnya, kami juga telah membentuk masyarakat peduli konflik satwa liar. Patroli dilakukan bisa sore karena harimau aktif pada sore sampai pagi hari. Dan namanya patroli antara 2 sampai 4 orang," ujarnya kepada Riau Pos, Kamis (12/12).
Heru juga meminta masyarakat tidak menyebarkan informasi harimau ke media sosial. Cukup sampaikan ke BBKSDA Riau. Dan tindakan menyebarkan informasi harimau dalam bentuk apapun akan memberikan kesempatan kepada orang yang tidak bertanggung jawab untuk menyakiti dan membunuh harimau. Inilah awalnya terjadi konflik manusia dan harimau.(dof)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau meminta masyarakat tidak lagi resah dengan temuan daerah jelajah harimau sumatera. Sebab, mereka akan rutin melakukan patroli. Selain itu BBKSDA juga memberikan tips kepada masyarakat untuk menghindari si raja hutan.
Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau Heru Sutmantoro mengatakan, tips menghindari harimau adalah dengan cara tetap jalan mundur dan tetap menghadap ke arah si belang. Tidak mencoba kabur atau membelakangi harimau. Kemudian berusaha tetap tenang, hubungi pihak BBKSDA, mengetahui aktif harimau pada pagi dan petang hari, jangan bepergian sendirian, kontak orang terdekat atau naik kendaraan terdekat dan membawa tongkat dan obor api.
- Advertisement -
"Selain akan mengagendakan patroli ke lokasi daerah jelajah harimau seperti di wilayah Desa Karya Indah dan sekitarnya, kami juga telah membentuk masyarakat peduli konflik satwa liar. Patroli dilakukan bisa sore karena harimau aktif pada sore sampai pagi hari. Dan namanya patroli antara 2 sampai 4 orang," ujarnya kepada Riau Pos, Kamis (12/12).
Heru juga meminta masyarakat tidak menyebarkan informasi harimau ke media sosial. Cukup sampaikan ke BBKSDA Riau. Dan tindakan menyebarkan informasi harimau dalam bentuk apapun akan memberikan kesempatan kepada orang yang tidak bertanggung jawab untuk menyakiti dan membunuh harimau. Inilah awalnya terjadi konflik manusia dan harimau.(dof)
- Advertisement -