SIAK (RIAUPOS.CO) — Warga Perawang digegerkan ditemukan sesosok mayat di aliran Sungai Kencong Dusun Suka Melati Kampung Pinang Sebatang Barat, Kecamatan Tualang.
Mayat yang ditemukan atas nama Sukarno (70) saat ditemukan warga dalam keadaan mengapung di aliran Sungai Kencong sekitar pukul 08.00 WIB, Kamis (5/12).
Tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan pada bagian tubuh korban. Meninggalnya kakek Sukarno diduga disebabkan terjatuh saat buang air kecil.
Kapolres Siak AKBP Doddy Sanjaya melalui Kapolsek Tualang Kompol Pribadi membenarkan adanya penemuan mayat kakek Sukarno oleh warga.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban diserahkan keluarganya untuk dikebumikan," jelas kapolsek.
Awal ditemukan jenazah Sukarno, ada seorang warga Yudi yang hendak pergi ke kebun melintasi sungai kemudian mencium bau bangkai. Dia melihat mayat korban dalam keadaan mengapung dengan posisi telungkup.
Setelah diperhatikan ternyata korban tidak asing lagi di Kampung Pinang Sebatang Barat dan sering berjalan sendirian dan dikenali oleh Yudi.
Berdasarkan keterangan keluarga korban bahwa Sukarno mengalami pikun dan kena stroke dan pernah meninggalkan rumah hingga membuat keluarga kebingungan mencari.(wik)
SIAK (RIAUPOS.CO) — Warga Perawang digegerkan ditemukan sesosok mayat di aliran Sungai Kencong Dusun Suka Melati Kampung Pinang Sebatang Barat, Kecamatan Tualang.
Mayat yang ditemukan atas nama Sukarno (70) saat ditemukan warga dalam keadaan mengapung di aliran Sungai Kencong sekitar pukul 08.00 WIB, Kamis (5/12).
- Advertisement -
Tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan pada bagian tubuh korban. Meninggalnya kakek Sukarno diduga disebabkan terjatuh saat buang air kecil.
Kapolres Siak AKBP Doddy Sanjaya melalui Kapolsek Tualang Kompol Pribadi membenarkan adanya penemuan mayat kakek Sukarno oleh warga.
- Advertisement -
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban diserahkan keluarganya untuk dikebumikan," jelas kapolsek.
Awal ditemukan jenazah Sukarno, ada seorang warga Yudi yang hendak pergi ke kebun melintasi sungai kemudian mencium bau bangkai. Dia melihat mayat korban dalam keadaan mengapung dengan posisi telungkup.
Setelah diperhatikan ternyata korban tidak asing lagi di Kampung Pinang Sebatang Barat dan sering berjalan sendirian dan dikenali oleh Yudi.
Berdasarkan keterangan keluarga korban bahwa Sukarno mengalami pikun dan kena stroke dan pernah meninggalkan rumah hingga membuat keluarga kebingungan mencari.(wik)