Jumat, 20 September 2024

Dirut Garuda Dicopot Secara Tidak Terhormat

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tanda tanya pemilik motor Harley Davidson yang diseludupkan melalui pesawat Garuda Indonesia kini terjawab. Moge itu diketahui merupakan milik Ari Askhara yang juga merupakan Direktur Utama Garuda Indonesia.

Atas tindakan penyeludupan itu, Ari pun dicopot dari jabatannya. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan, Ari dicopot secara tidak terhormat dari jabatan orang nomor satu di maskapai pelat merah itu.

‘’Ketika kita ingin mengangkat citra BUMN, kinerja BUMN, tapi kalau oknum-oknum di dalamnya tidak siap, ini yang terjadi. Dan itu saya sebagai Menteri BUMN akan memberhentikan saudara Dirut Garuda,’’ tegas Erick di kantor Kementerian Keuangan, Kamis (5/12).

Dia menjelaskan, berdasar laporan komite audit Garuda Indonesia yang disampaikan padanya, Ari membeli moge klasik Harley Davidson tipe Softail Head tersebut pada April 2019. Ada catatan transfer sejumlah uang kepada manajer keuangan Garuda di Amsterdam, Belanda. ‘’Ini sungguh yang menyedihkan, ini proses secara menyeluruh di dalam sebuah BUMN, bukan individu. Menyeluruh,’’ jelasnya.

- Advertisement -

Moge tersebut kemudian dipreteli dan diangkut dengan pesawat Garuda jenis Aibus A300-990 Neo. Pesawat baru itu terbang dari Toulouse, Prancis, ke Cengkareng. Di pesawat, claimtag moge itu atas nama SAW. Dalam manifes penumpang, inisial yang paling cocok adalah Satyo Adi Swandhono yang merupakan manajer senior di maskapai pelat merah itu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, moge atas nama SAW itu berada di bagasi penumpang yang berlokasi di bagian lambung pesawat. Saat pesawat parkir di hanggar GMF untuk kepentingan seremoni, petugas bea cukai lalu memeriksa isi pesawat tersebut.

- Advertisement -

Tidak ditemukan pelanggaran kepabeanan saat memeriksa kabin kokpit dan penumpang, termasuk kargo. Namun saat memeriksa bagasi penumpang, petugas bea cukai menemukan 18 koli dengan rincian 15 koli sparepart Harley Davidson bekas dalam kondisi terurai dan 3 koli berisi 2 unit Brompton plus aksesoris sepeda.

Menkeu mengatakan bahwa SAW tak memiliki hobi mengendarai sepeda motor, melainkan hobinya mengendarai sepeda. Ia pun heran jika memang SAW membeli motor antik tersebut. ‘’Kami akan terus liat saudara SAS (SAW) yang kita tahu tidak punya hobi motor tapi impor Harley, dia hobi sepeda,’’ imbuhnya.

Dia pun menduga bahwa SAW 'memasang badan' untuk pembeli sebenarnya dari Harley tersebut. ‘’Nampaknya yang bersangkutan SAS (SAW) pasang badan dan pasal 130 C Undang-undang (UU) Kepabeanan menyebutkan, mereka yang memberikan keterangan lisan atau tertulis yang tidak benar, yang dilakukan untuk pemenuhan kewajiban kepabeanan memiliki konsekuensinya,’’ tegasnya.

Baca Juga:  Akses Internet di Papua Masih Diblokir Demi Percepatan Pemulihan

Awalnya, SAW mengaku membeli moge itu lewat situs dagang e-Bay. Namun, petugas tidak menemukan identitas si penjual. Pengakuan SAW itu dinilai mencurigakan karena SAS tercatat memiliki utang Rp300 juta untuk renovasi rumah. Padahal, harga moge itu bisa mencapai Rp800 juta.

Ani memerinci, untuk sepeda Brompton diperkirakan seharga Rp50 juta hingga Rp60 juta per unit. ‘’Dengan demikian, total kerugian negara potensinya adalah Rp532 juta hingga Rp1,5 miliar,’’ tutur Ani.

Erick melanjutkan, penyelundupan ini bukan hanya kasus perdata mengingat timbul kerugian negara. ‘’Apalagi di sini ada kerugian negara. Ini bukan hanya perdata tapi juga pidana,’’ jelasnya.

Atas praktik penyelundupan itu, Erick menyebut akan memberhentikan Ari dari jabatannya. Nantinya, jabatan Ari akan diisi oleh Plt yang akan ditunjuk.

Sebelum mencopot Ari dari jabatannya, Erick awalnya telah meminta siapapun yang terlibat untuk mundur. Namun, tampaknya Ari tak bergeming dan akhirnya Erick pun mengambil sikap untuk mencopot Ari secara tidak terhormat.

Coba dikonfirmasi terkait pencopotan Dirut Garuda Indonesia Ari Ashkara, jajaran direksi maskapai plat merah itu kompak membisu. Bahkan, Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah sampai berlari keluar dari ruang rapat Komisi VIII DPR RI untuk menghindari wartawan. Pikri memilih keluar melalui jalan belakang menuju kantin saat diserbu wartawan usai rapat membahas biaya penerbangan haji.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan juga enggan berkomentar banyak saat ditemui dalam kesempatan yang sama. Dia hanya mengatakan, pihaknya akan mengikuti instruksi dari Menteri BUMN yang sudah disampaikan dalam jumpa pers di Kemenkeu sebelumnya.

”Itu kita nggak ngasih komen lah. Kan Pak Menteri (BUMN, red) sudah ngasih statement. Kita ikut saja,” ungkapnya singkat.

Ikhsan sendiri tak mau menanggapi soal statementnya yang dilontarkan sebelumnya. Dalam pernyataannya Selasa (3/12), ia menegaskan bahwa karyawan Garuda Indonesia sudah self declare pada petugas bea cukai terkait barang bawaannya. Sementara, Menkeu menyebut tak ada declare soal itu. Ikhsan hanya berjalan cepat berupaya menghindari wartawan. Ia pun langsung ke gedung Sekretariat Jenderal DPR.

Baca Juga:  Kotau: Antara Puisi dan Tradisi

Ditemui di lokasi yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B Pramesti memastikan, tidak ada kepincangan dalam operasional Garuda Indonesia imbas pencopotan Dirut Garuda. ”Jadi yang kita pegang key person-nya ya. Direktur operasional, direktur teknik, dan direktur safety,” tegasnya.

Disingung soal laporan otoritas bandara atas kasus Harley Davidson yang numpang pesawat baru Garuda, A330-900 Neo dari Perancis, Polana membenarkan adanya ketidak sesuaian dengan flight approval yang disampaikan.

”Yang tidak sesuai dengan flight yang ada manifest di flight approval,” ungkapnya. Untuk nama-nama manifestnya sendiri, ia mengaku belum melihat langsung laporan resminya.

Ketidaksesuaian ini, lanjut dia, termasuk pelaporan kargo. Dalam flight approval-nya, Garuda Indonesia tak menyertakan adanya kargo dalam penerbangannya tersebut.

Terpisah, Ketua umum INACA Denon Prawiraatmadja menghimbau kepada seluruh anggota baik penerbangan berjadwal, tidak berjadwal, dan kargo agar memantuhi perturan penerbangan yang dikeluarkan Direktoran Jenderal Perhubungan Udara. ”Sebagai ketua umum saya menyayangkan kejadian tersebut. Jika memang terbukti adanya pelanggaran prosedur yang justru terjadi pada flag carrier yaitu Garuda Indonesia,” tuturnya.

Sementara itu, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan ia mendukung upaya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir  dalam upayanya melakukan penertiban BUMN Garuda Indonesia.

"Pernyataan Menteri BUMN sudah sangat tepat. Saya mendukung upayanya menertibkan aparat yang penyalahgunakan jabatannya dan melanggar sumpah jabatannya,” ujar Menko Luhut.

Seperti diketahui Menteri BUMN meminta kepada pejabat PT Garuda Indonesia dan semua pihak yang terlibat dalam penyeludupan barang mewah di dalam maskapai Garuda lebih baik untuk mundur daripada dicopot.

Meski demikian, Luhut menjelaskan bahwa semua pihak tetap harus  mengedepankan asas praduga tidak bersalah. “Menurut informasi yang saya terima, kita masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan Bea Cukai terhadap komponen sepeda motor dan sepeda mewah yang dibawa melalui pesawat Airbus tersebut,” jelasnya. Namun, kata Luhut jika hal tersebut benar dan dibiarkan saja, hal ini bisa mencederai upaya Indonesia yang sedang mempromosikan iklim investasi yang baik dan transparan di Indonesia.(dee/mia/agf/syn/lyn/tau/jpg)

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tanda tanya pemilik motor Harley Davidson yang diseludupkan melalui pesawat Garuda Indonesia kini terjawab. Moge itu diketahui merupakan milik Ari Askhara yang juga merupakan Direktur Utama Garuda Indonesia.

Atas tindakan penyeludupan itu, Ari pun dicopot dari jabatannya. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan, Ari dicopot secara tidak terhormat dari jabatan orang nomor satu di maskapai pelat merah itu.

‘’Ketika kita ingin mengangkat citra BUMN, kinerja BUMN, tapi kalau oknum-oknum di dalamnya tidak siap, ini yang terjadi. Dan itu saya sebagai Menteri BUMN akan memberhentikan saudara Dirut Garuda,’’ tegas Erick di kantor Kementerian Keuangan, Kamis (5/12).

Dia menjelaskan, berdasar laporan komite audit Garuda Indonesia yang disampaikan padanya, Ari membeli moge klasik Harley Davidson tipe Softail Head tersebut pada April 2019. Ada catatan transfer sejumlah uang kepada manajer keuangan Garuda di Amsterdam, Belanda. ‘’Ini sungguh yang menyedihkan, ini proses secara menyeluruh di dalam sebuah BUMN, bukan individu. Menyeluruh,’’ jelasnya.

Moge tersebut kemudian dipreteli dan diangkut dengan pesawat Garuda jenis Aibus A300-990 Neo. Pesawat baru itu terbang dari Toulouse, Prancis, ke Cengkareng. Di pesawat, claimtag moge itu atas nama SAW. Dalam manifes penumpang, inisial yang paling cocok adalah Satyo Adi Swandhono yang merupakan manajer senior di maskapai pelat merah itu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, moge atas nama SAW itu berada di bagasi penumpang yang berlokasi di bagian lambung pesawat. Saat pesawat parkir di hanggar GMF untuk kepentingan seremoni, petugas bea cukai lalu memeriksa isi pesawat tersebut.

Tidak ditemukan pelanggaran kepabeanan saat memeriksa kabin kokpit dan penumpang, termasuk kargo. Namun saat memeriksa bagasi penumpang, petugas bea cukai menemukan 18 koli dengan rincian 15 koli sparepart Harley Davidson bekas dalam kondisi terurai dan 3 koli berisi 2 unit Brompton plus aksesoris sepeda.

Menkeu mengatakan bahwa SAW tak memiliki hobi mengendarai sepeda motor, melainkan hobinya mengendarai sepeda. Ia pun heran jika memang SAW membeli motor antik tersebut. ‘’Kami akan terus liat saudara SAS (SAW) yang kita tahu tidak punya hobi motor tapi impor Harley, dia hobi sepeda,’’ imbuhnya.

Dia pun menduga bahwa SAW 'memasang badan' untuk pembeli sebenarnya dari Harley tersebut. ‘’Nampaknya yang bersangkutan SAS (SAW) pasang badan dan pasal 130 C Undang-undang (UU) Kepabeanan menyebutkan, mereka yang memberikan keterangan lisan atau tertulis yang tidak benar, yang dilakukan untuk pemenuhan kewajiban kepabeanan memiliki konsekuensinya,’’ tegasnya.

Baca Juga:  TNI Bantah Terlibat dalam Penyerangan Markas Polisi

Awalnya, SAW mengaku membeli moge itu lewat situs dagang e-Bay. Namun, petugas tidak menemukan identitas si penjual. Pengakuan SAW itu dinilai mencurigakan karena SAS tercatat memiliki utang Rp300 juta untuk renovasi rumah. Padahal, harga moge itu bisa mencapai Rp800 juta.

Ani memerinci, untuk sepeda Brompton diperkirakan seharga Rp50 juta hingga Rp60 juta per unit. ‘’Dengan demikian, total kerugian negara potensinya adalah Rp532 juta hingga Rp1,5 miliar,’’ tutur Ani.

Erick melanjutkan, penyelundupan ini bukan hanya kasus perdata mengingat timbul kerugian negara. ‘’Apalagi di sini ada kerugian negara. Ini bukan hanya perdata tapi juga pidana,’’ jelasnya.

Atas praktik penyelundupan itu, Erick menyebut akan memberhentikan Ari dari jabatannya. Nantinya, jabatan Ari akan diisi oleh Plt yang akan ditunjuk.

Sebelum mencopot Ari dari jabatannya, Erick awalnya telah meminta siapapun yang terlibat untuk mundur. Namun, tampaknya Ari tak bergeming dan akhirnya Erick pun mengambil sikap untuk mencopot Ari secara tidak terhormat.

Coba dikonfirmasi terkait pencopotan Dirut Garuda Indonesia Ari Ashkara, jajaran direksi maskapai plat merah itu kompak membisu. Bahkan, Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah sampai berlari keluar dari ruang rapat Komisi VIII DPR RI untuk menghindari wartawan. Pikri memilih keluar melalui jalan belakang menuju kantin saat diserbu wartawan usai rapat membahas biaya penerbangan haji.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan juga enggan berkomentar banyak saat ditemui dalam kesempatan yang sama. Dia hanya mengatakan, pihaknya akan mengikuti instruksi dari Menteri BUMN yang sudah disampaikan dalam jumpa pers di Kemenkeu sebelumnya.

”Itu kita nggak ngasih komen lah. Kan Pak Menteri (BUMN, red) sudah ngasih statement. Kita ikut saja,” ungkapnya singkat.

Ikhsan sendiri tak mau menanggapi soal statementnya yang dilontarkan sebelumnya. Dalam pernyataannya Selasa (3/12), ia menegaskan bahwa karyawan Garuda Indonesia sudah self declare pada petugas bea cukai terkait barang bawaannya. Sementara, Menkeu menyebut tak ada declare soal itu. Ikhsan hanya berjalan cepat berupaya menghindari wartawan. Ia pun langsung ke gedung Sekretariat Jenderal DPR.

Baca Juga:  Imam Besar Istiqlal Berharap Syarifuddin Tippe Jadi Menhan

Ditemui di lokasi yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B Pramesti memastikan, tidak ada kepincangan dalam operasional Garuda Indonesia imbas pencopotan Dirut Garuda. ”Jadi yang kita pegang key person-nya ya. Direktur operasional, direktur teknik, dan direktur safety,” tegasnya.

Disingung soal laporan otoritas bandara atas kasus Harley Davidson yang numpang pesawat baru Garuda, A330-900 Neo dari Perancis, Polana membenarkan adanya ketidak sesuaian dengan flight approval yang disampaikan.

”Yang tidak sesuai dengan flight yang ada manifest di flight approval,” ungkapnya. Untuk nama-nama manifestnya sendiri, ia mengaku belum melihat langsung laporan resminya.

Ketidaksesuaian ini, lanjut dia, termasuk pelaporan kargo. Dalam flight approval-nya, Garuda Indonesia tak menyertakan adanya kargo dalam penerbangannya tersebut.

Terpisah, Ketua umum INACA Denon Prawiraatmadja menghimbau kepada seluruh anggota baik penerbangan berjadwal, tidak berjadwal, dan kargo agar memantuhi perturan penerbangan yang dikeluarkan Direktoran Jenderal Perhubungan Udara. ”Sebagai ketua umum saya menyayangkan kejadian tersebut. Jika memang terbukti adanya pelanggaran prosedur yang justru terjadi pada flag carrier yaitu Garuda Indonesia,” tuturnya.

Sementara itu, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan ia mendukung upaya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir  dalam upayanya melakukan penertiban BUMN Garuda Indonesia.

"Pernyataan Menteri BUMN sudah sangat tepat. Saya mendukung upayanya menertibkan aparat yang penyalahgunakan jabatannya dan melanggar sumpah jabatannya,” ujar Menko Luhut.

Seperti diketahui Menteri BUMN meminta kepada pejabat PT Garuda Indonesia dan semua pihak yang terlibat dalam penyeludupan barang mewah di dalam maskapai Garuda lebih baik untuk mundur daripada dicopot.

Meski demikian, Luhut menjelaskan bahwa semua pihak tetap harus  mengedepankan asas praduga tidak bersalah. “Menurut informasi yang saya terima, kita masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan Bea Cukai terhadap komponen sepeda motor dan sepeda mewah yang dibawa melalui pesawat Airbus tersebut,” jelasnya. Namun, kata Luhut jika hal tersebut benar dan dibiarkan saja, hal ini bisa mencederai upaya Indonesia yang sedang mempromosikan iklim investasi yang baik dan transparan di Indonesia.(dee/mia/agf/syn/lyn/tau/jpg)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari