LASVEGAS (RIAUPOS.CO) — Serangan Luis Ortiz ke Deontay Wilder saat ronde tujuh tinggal 29 detik masih sangat beringas. Satu pukulan hook kiri yang dia layangkan merangsek ke wajah Wilder hingga membuat juara dunia kelas berat WBC itu terdorong selangkah ke belakang.
Sejak ronde pertama petinju Kuba tersebut memang lebih agresif dibanding Wilder. Sampai detik tersebut, hitung-hitungan angka menyebut Ortiz unggul mutlak. Tiga juri memberi dia poin lebih baik yakni 59-55, 59-55, dan 58-56.
Saat itu 10.000 penonton yang memadati MGM Grand Arena mulai mengelu-elukan nama Ortiz. Tapi saat itu juga malapetaka untuknya malah datang.
Tepatnya saat ronde tujuh tersisa sembilan detik, senjata andalan Wilder keluar. Satu pukulan straight kanan super keras mendarat di wajah Ortiz. Petinju 40 tahun tersebut seketika tersungkur di atas kanvas. Seperti tertembak peluru tajam.
Di hitungan kedelapan dari wasit Kenny Bayless, Ortiz memang masih sanggup berdiri. Tapi tumpuannya gontai. Saat itu juga Bayless memutuskan pertarungan berakhir. "Saya mengawalinya dengan gerakan hook kiri. Setelah itu semua terjadi begitu saja," ucap Wilder dilansir Yahoosport.
Hasil ini membuat Wilder mempertahankan sabuk juara dunia kelas berat versi WBC untuk kali kesepuluh berturut-turut. Menyamai rekor Muhammad Ali pada 1974-1978. Rekor tak terkalahkan Wilder kini juga makin panjang. Yakni 42 kali menang (41 KO) dan sekali draw. Ini adalah kali kedua Wilder sanggup menaklukkan Ortiz secara KO. Di duel pertama pada Maret tahun lalu, Wilder juga menang di ronde ketujuh. "Dia tetap lawan yang tangguh. Dia petinju yang sangat pintar," ucap Wilder.
Ortiz menyebut sebenarnya masih kuat melanjutkan pertarungan. Tapi wasit berkehendak lain. "Saat wasit menyebut angka tujuh aku sudah berusaha bangkit. Tapi saat itu dia menghitung terlalu cepat," kilahnya.(eca)
Laporan JPG, Las Vegas
LASVEGAS (RIAUPOS.CO) — Serangan Luis Ortiz ke Deontay Wilder saat ronde tujuh tinggal 29 detik masih sangat beringas. Satu pukulan hook kiri yang dia layangkan merangsek ke wajah Wilder hingga membuat juara dunia kelas berat WBC itu terdorong selangkah ke belakang.
Sejak ronde pertama petinju Kuba tersebut memang lebih agresif dibanding Wilder. Sampai detik tersebut, hitung-hitungan angka menyebut Ortiz unggul mutlak. Tiga juri memberi dia poin lebih baik yakni 59-55, 59-55, dan 58-56.
- Advertisement -
Saat itu 10.000 penonton yang memadati MGM Grand Arena mulai mengelu-elukan nama Ortiz. Tapi saat itu juga malapetaka untuknya malah datang.
Tepatnya saat ronde tujuh tersisa sembilan detik, senjata andalan Wilder keluar. Satu pukulan straight kanan super keras mendarat di wajah Ortiz. Petinju 40 tahun tersebut seketika tersungkur di atas kanvas. Seperti tertembak peluru tajam.
- Advertisement -
Di hitungan kedelapan dari wasit Kenny Bayless, Ortiz memang masih sanggup berdiri. Tapi tumpuannya gontai. Saat itu juga Bayless memutuskan pertarungan berakhir. "Saya mengawalinya dengan gerakan hook kiri. Setelah itu semua terjadi begitu saja," ucap Wilder dilansir Yahoosport.
Hasil ini membuat Wilder mempertahankan sabuk juara dunia kelas berat versi WBC untuk kali kesepuluh berturut-turut. Menyamai rekor Muhammad Ali pada 1974-1978. Rekor tak terkalahkan Wilder kini juga makin panjang. Yakni 42 kali menang (41 KO) dan sekali draw. Ini adalah kali kedua Wilder sanggup menaklukkan Ortiz secara KO. Di duel pertama pada Maret tahun lalu, Wilder juga menang di ronde ketujuh. "Dia tetap lawan yang tangguh. Dia petinju yang sangat pintar," ucap Wilder.
Ortiz menyebut sebenarnya masih kuat melanjutkan pertarungan. Tapi wasit berkehendak lain. "Saat wasit menyebut angka tujuh aku sudah berusaha bangkit. Tapi saat itu dia menghitung terlalu cepat," kilahnya.(eca)
Laporan JPG, Las Vegas