PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Potensi Kota Pekanbaru sebagai daerah tujuan investasi kembali diakui. Tak tanggung-tanggung, modal dengan total nilai Rp1,5 triliun akan ditanamkan investor asal Korea Selatan dalam bentuk peternakan sapi terpadu dan beberapa bidang lainnya. Menangkap peluang ini, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan penyiapan proyek percontohan (pilot project) segera dilaksanakan. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPTSP) Kota Pekanbaru memastikan pengurusan perizinan dan pelayanan terhadap inventasi yang masuk ini akan dimudahkan.
Investor asal Korea Selatan yang akan menanamkan modalnya di Indonesia ini membawa bendera usaha PT Best Trading Geumiliang. Perusahaan ini fokus pada pengembangan peternakan dan energi ramah lingkungan.
Pertemuan antara rombongan investor asal Korea Selatan ini dengan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT berlangsung, Kamis (1/8) kemarin di Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru yang dikelola Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Pekanbaru.
Hadir dalam rombongan investor Korea Selatan tersebut diantaranya Head Manager Hanyang Electric Co Ltd Kang Chang Lae, CEO Mirea Network Kim Soon Tai, CEO Koshin Highteck Com Ltd dan International Chairman Humagic Co Ltd Kim Jong Il, Executive Advisor Netkovina Co Ltd Yang Su Kuen dan CEO Netkovina Co Ltd Jung Hae Joon.
Sementara Wako Pekanbaru didampingi Sekretaris DPMPTSP Kota Pekanbaru F Rudi Misdian, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Indra Pomi Nasution, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Firmansyah Eka Putra, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Ahmad, Kabag Humas Sekretariat Daerah Kota Masirba H Sulaiman dan beberapa unsur pejabat di jajaran Pemko Pekanbaru.
Wako Pekanbaru kepada Riau Pos usai pertemuan dengan investor asal Korea Selatan ini memaparkan, Inventasi yang dibahas bersama bernilai total Rp1,5 triliun.''Karena investasi berkisar Rp1,5 triliun, Intinya kita senang hati dengan minat mereka, tinggal kita bisa tidak menangkap peluang ini,'' kata Firdaus.
PT Best Trading Geumiliang datang menemui Wako Pekanbaru membawa penawaran bisnis peternakan sapi. Peternakan ini direncanakan akan berada di lahan seluas 25 ribu hektar untuk 200 ribu ekor sapi. Dalam pelaksanaannya nanti, peternakan ini juga akan jadi tempat pengembangan unit bisnis lainnya.
''Investasi di peternakan terpadu. Core bisnis peternakan sapi skala besar. Sekitar 200 ribu ekor dengan luas lahan 25 ribu hektar. Dari rencana bisnis itu, juga akan ada turunannya berupa pakan sapi. Ini tidak hanya untuk konsumsi di perusahaan tapi juga membantu menyediakan untuk masyarakat peternak lain,'' urainya.
Dampak peternakan ini diyakini Wako Pekanbaru akan memberikan manfaat besar bagi ekonomi Kota Pekanbaru. Dia mencontohkan suplai untuk penyediaan pakan ternak dengan skala besar itu bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.''Juga misalnya dari jerami padi, jagung dan tanaman lain yang bisa digunakan. Artinya ini juga membuka lapangan pekerjaan,'' jelasnya.
Dia melanjutkan, bidang yang juga akan dikembangkan investor ini yang memiliki prospek jangka panjang adalah penyediaan listrik bertenaga matahari melalui solar cell.''Kemudian disamping bisnisnya dengan daging dan pendukung dari peternakan itu, mereka juga akan mengembangkan solar cell diatas kandang sapi. Itu juga jadi pendapatan listrik dari solar cell. Bisa membantu kebutuhan listrik dari pemerintah, dan mendapatkan pendapatan dari situ,'' paparnya.
Investor ini nantinya juga akan membuka pengelolaan air bersih. Serupa dengan listrik dari solar Cell, air ini juga akan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.''Mereka juga mengelola air bersih, ini dapat memberikan pelayanan air bersih bagi masyarakat kota Pekanbaru,'' imbuhnya.
Dengan kebutuhan lahan yang sangat luas sebesar 25 ribu hektar, Wako Pekanbaru menyebut dia akan menggandeng para kepala daerah dari kawasan regional Pekansikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan). ''25 ribu hektar untuk wilayah Pekanbaru memang tidak ada. Tapi kawasan regional Pekansikawan ada. Diminati mereka di kota, saya artikan Pekansikawan,'' jelasnya.
Wako Pekanbaru memiliki keyakinan yang tinggi Inventasi ini akan memiliki prospek dan masa depan yang cerah bagi Kota Pekanbaru. Selain bisa menjadi penyedia kebutuhan daging sapi bagi masyarakat, Keberadaan perusahaan ini juga nantinya akan bisa memberikan daging dengan harga yang terjangkau.''Ini sangat prospek sekali. Karena konsumsi daging bagi masyarakat Indonesia, itu 2,3 kilogram/kapita/tahun. Ini sangat rendah. Kebutuhan itu juga disuplai asing , dari Australia. Kenapa mahal , ongkos angkutnya saja sudah mahal. Kalau peternakan nya di wilayah kita sendiri sudah terjadi penghematan. Kemudian membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, tentu ekonomi juga bergerak,'' urainya panjang lebar.
Dalam Inventasi ini juga, investor yang datang dan Pemerintah Kota Pekanbaru saling melengkapi.''Dia mau buka usaha begitu di tempat kita dengan teknologi dan uang, dia butuhkan dari kita lahan yang bisa dikelola dan tentunya perizinan-perizinan. Sekali lagi saya katakan , peluang ini bisa kita rebut. Akan saya teruskan pembicaraan dengan kepala daerah Pekansikawan,'' tegasnya.
Langkah terdekat Pemko Pekanbaru dalam upaya realisasi investasi ini jelas Firdaus adalah pihaknya dan perwakilan investor akan segera menandatangani MoU.''Nanti pilot project nya di kita, lalu lahan seluas itu adanya di Kampar ,Siak, Pelalawan. Misalkan kalau lahan milik pemerintah melalui BUMN, atau kabupaten itu bisa dijadikan untuk peternakan. Kita tindak lanjut dari pertemuan ini akan MoU secepatnya,'' paparnya.
Selain itu, di Kota Pekanbaru nantinya juga akan dilaksanakan proyek percontohan dalam skala kecil.''Lalu pilot project secepatnya dalam skala kecil di Pekanbaru. Intinya tadi bulan depan mereka sudah buka cabang perusahaannya di Pekanbaru. Ini menunjukkan keseriusan mereka,'' singkatnya.
Kepala DPMPTSP Kota Pekanbaru Muhammad Jamil MAg MSi melalui Sekretaris DPMPTSP Kota Pekanbaru F Rudi Misdian menambahkan, investasi ini disambut baik oleh Pemko Pekanbaru.''Intinya, memang Pekanbaru menyambut baik. Kita akan sesuaikan dengan aturan yang berlaku,'' jelasnya.
Pekanbaru dipilih oleh investor ini untuk menanam modalnya karena lokasi yang strategis dan sarana serta prasarana penunjang yang lengkap.''Mereka menyampaikan karena letak Pekanbaru ini strategis, kemudian akses ke Pekanbaru gampang. Untuk sarana pendukung, jalan dan jaringan segala macam itu yang bikin mereka yakin siap menerima investor besar. Juga kemudahan pelayanan yang kita berikan,'' tutup Pelaksana Harian (Plh) Kepala DPMPTSP ini.(Ali)