JAKARTA(RIAUPOS.CO)-Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku ditawari Menteri BUMN Erick Thohir menjadi salah satu pimpinan perusahaan BUMN.
Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyadi mengatakan, penunjukan Ahok sesungguhnya bukanlah sesuatu yang mengagetkan, mengingat Ahok merupakan loyalis Jokowi di Pilpres sejak 2014 hingga 2019.
“Posisi di BUMN mungkin dianggap tepat mengingat Ahok juga punya pengalaman bisnis dan juga tidak terlalu menarik perhatian publik,” katanya, Rabu (13/11).
Ade menuturkan, Erick harus mengingat, Ahok juga memiliki rekam jejak yang tidak mulus. Ade menyebutkan, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sempat tersandung kasus pembelian bus rusak dari China dan pembelian mark-up RS Sumber Waras.
Selain itu kasus yang paling menyedot perhatian adalah saat Ahok tersandung masalah kasus penistaan agama yang membuat namanya sempat redup.
“Hal ini tentu potensi yang akan diperhitungkan oleh Jokowi yang sangat berkepentingan menjaga stabilitas dan citra politik pemerintah,” sambungnya.
“Selain itu, sepanjang jabatannya di BUMN tidak dijadikan panggung politik tentu potensi kontroversi bisa dihindari,” pungkasnya.
Editor: Deslina
Sumber: Rmol.id
JAKARTA(RIAUPOS.CO)-Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku ditawari Menteri BUMN Erick Thohir menjadi salah satu pimpinan perusahaan BUMN.
Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyadi mengatakan, penunjukan Ahok sesungguhnya bukanlah sesuatu yang mengagetkan, mengingat Ahok merupakan loyalis Jokowi di Pilpres sejak 2014 hingga 2019.
- Advertisement -
“Posisi di BUMN mungkin dianggap tepat mengingat Ahok juga punya pengalaman bisnis dan juga tidak terlalu menarik perhatian publik,” katanya, Rabu (13/11).
Ade menuturkan, Erick harus mengingat, Ahok juga memiliki rekam jejak yang tidak mulus. Ade menyebutkan, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sempat tersandung kasus pembelian bus rusak dari China dan pembelian mark-up RS Sumber Waras.
- Advertisement -
Selain itu kasus yang paling menyedot perhatian adalah saat Ahok tersandung masalah kasus penistaan agama yang membuat namanya sempat redup.
“Hal ini tentu potensi yang akan diperhitungkan oleh Jokowi yang sangat berkepentingan menjaga stabilitas dan citra politik pemerintah,” sambungnya.
“Selain itu, sepanjang jabatannya di BUMN tidak dijadikan panggung politik tentu potensi kontroversi bisa dihindari,” pungkasnya.
Editor: Deslina
Sumber: Rmol.id