JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Michael Oliver adalah wasit kala Manchester City mengalahkan Liverpool di final Piala Liga 2016. Kemenangan via adu penalti 3-1 itu terjadi pada musim terakhir Manuel Pellegrini sebagai pelatih City. Peruntungan The Citizens bersama Oliver saat menghadapi Liverpool kemudian berubah di era Pep Guardiola.
Dalam dua pertemuan di Premier League yang dipimpin wasit 34 tahun tersebut, Pep tak pernah bisa mengalahkan Liverpool. Setelah bermain seri 1-1 dalam matchweek ke-29 di Stadion Etihad pada 19 Maret 2017, kemarin (11/11) City malah takluk 1-3 di Anfield dalam matchweek ke-12.
Selain gagal menang, dua laga itu diwarnai sikap tidak puas Pep terhadap Oliver. Pemicunya sama: penalti. Di Etihad, Pep mempertanyakan hadiah penalti yang diperoleh Liverpool pada menit ke-51. Penalti yang kemudian dikonversi menjadi gol oleh James Milner tersebut mengakhiri clean sheet kiper City kala itu, Willy Caballero, dalam tiga laga sebelumnya. Dua pemain City, bek kiri Gael Clichy dan gelandang David Silva, juga dikartu kuning oleh Oliver dalam insiden tersebut.
Nah, kemarin Pep kembali uring-uringan. Pada menit ke-83, pelatih asal Santpedor, Spanyol, itu berteriak sambil mengacungkan "V" dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan yang berarti dua. Pep merasa timnya berhak atas dua penalti. Semua terkait dengan dugaan handsball yang dilakukan bek kanan Liverpool Trent Alexander-Arnold. Yang pertama terjadi pada menit keenam.
Komplain Pep kepada ofisial keempat Mike Dean itu bukan akhir dari ’’pertunjukan’’. Ketika peluit panjang berbunyi, Pep yang menyalami Oliver maupun dua asisten wasit terlihat mengucapkan ’’terima kasih’’ berkali-kali. "Saya sama sekali tak berlaku sarkas (pada akhir pertandingan). Saya mengatakan terima kasih banyak untuk seluruh waktunya. Saya mengatakan hal yang sama ketika melawan Tottenham (Hotspur) di kandang," kelit pelatih berusia 48 tahun itu seperti dikutip The Telegraph.
"Di mana pun dan kapan pun setelah laga, saya akan mengucapkan terima kasih kepada wasit," imbuh mantan pelatih FC Barcelona dan Bayern Muenchen itu.
Pelatih Liverpool Juergen Klopp sepakat bahwa ucapan terima kasih ala Pep bersayap. "Sepertinya Pep memang komplain tentang hasil pertandingan. Mungkin kami melewatkan penalti, tetapi saya tak tahu apa yang terjadi jika kami yang mendapatkan penalti," ucapnya seperti dikutip Liverpool Echo.
Menurut Klopp, Oliver yang diklaim sebagai wasit terbaik Premier League saat ini sudah melakukan tugas sesuai dengan aturan. Misalnya, meminta bantuan VAR (video assistant referee) dalam momen-momen yang memicu perdebatan.
Apabila Oliver tidak membawa hoki bagi Pep, lain halnya dengan Klopp. Sejak Klopp menangani Liverpool per 8 Oktober 2015, sudah 20 laga Oliver bertugas untuk The Reds. Hasilnya, hanya dua kekalahan yang dialami klub asal Merseyside tersebut. Selain final Piala Liga 2016, ada momen kala Liverpool takluk 1-3 oleh Leicester City pada 27 Februari 2017.
Musim ini saja, Liverpool sudah tiga kali dipimpin Oliver. Semuanya berbuah kemenangan. Yakni, menjamu Norwich City pada matchweek pembuka (9/8) yang berakhir dengan skor 4-1. Selanjutnya, mengungguli Chelsea 2-1 di Stamford Bridge dalam matchweek keenam (22/9).
Berbekal kemenangan atas City, Liverpool kini memimpin 8 poin (34-26) atas peringkat kedua Leicester City maupun Chelsea dan 9 poin (34-35) dari City di peringkat keempat. Konfigurasi yang seolah memuluskan laju Jordan Henderson dkk untuk mengejar gelar perdananya di Premier League.
Selain musim ini, Liverpool era Klopp pernah memuncaki klasemen pada November musim 2016–2017. Tapi, itu hanya terjadi pada awal November (matchweek kesebelas) dan satu-satunya sepanjang musim. "Tidak penting menjadi peringkat pertama pada November. Yang paling penting adalah menjadi peringkat pertama pada Mei," ucap Klopp di laman resmi klub.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal