TASIKMALAYA (RIAUPOS.CO) — Irwan Munandar, ayah Afridza Munandar, pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT) yang meninggal karena kecelakaan di ajang Asia Talent Cup di Sirkuit Sepang pada Sabtu (2/11) menyebut pihak keluarga akan membangun museum dan cafe bernuansa motor. Itu demi mewujudkan salah satu keinginan anak pertamanya tersebut semasa hidup. Sekaligus mengenangnya.
"Ini wujud penghormatan pada almarhum. Afrizdza juga sudah bercita-cita ingin membangun kafe bernuansa motor," ucap Irwan.
Menurut Irwan, pihak keluarga kini mulai merencanakan hal tersebut. Dia juga mengatakan, dengan dibangunnya dua tempat ini, dia ingin Riza-panggilan akrab Afridza, akan selalu dikenang sebagai pemuda berprestasi dan sanggup mengharumkan nama Kota Tasikmalaya hingga Indonesia di pentas balap motor dunia.
"Ratusan piala dan atribut sepanjang karir almarhum sebenarnya sudah disiapkan untuk dipajang," terang Irwan.
Irwan menambahkan, semasa hidup Afridza adalah sosok anak muda yang disiplin. Semangatnya tinggi untuk menjadi atlet pembalap motor kelas dunia. "Dia sangat ingin masuk MotoGP," ucapnya.
Darah dan jiwa balapan motor Afridza menurun dari almarhum sang kakek, Andi Suryana. Sang kakek juga merupakan pembalap nasional motorcross pada tahun 1970-an.
Semenara itu, kepergian Afridza juga masih meninggalkan duka mendalam untuk rekan sesama pembalap. Seperti diungkapkan Anggi Permana Putra (30), pembalap motor nasional yang kemarin tampak datang melawat ke rumah Almarhum.
"Almarhum adalah sosok yang santun pada senior dan junior," ucap Anggi. Dia menambahkan, Afridza yang dia kenal juga sangat taat beribadah. "Dia tak pernah meninggalkan salat lima waktu," tambahnya.
Anggi sempat satu tim dengan Afridza pada 2017 hingga 2018. Itu saat keduanya sama-sama tergabung di Astra Racing Team (ART). Meski saat ini tak lagi setim, sebagai sesama pembalap asal Tasikmalaya hubungan keduanya juga masih terjaga. Sebelum berangkat ke Sepang, Malaysia, Anggi mengaku sempat latihan fisik bareng bersama Afridza.(jpg)