Ditinggal Ngojek, Rumah Hangus Terbakar

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) –NASIB malang menimpa Faidil Lestari. Ia tak menyangka asap yang terlihat dari kejauhan, merupakan asap yang bersumber dari rumahnya di gang Sepakat, Jalan Riau Kelurahan Padang Terubuk Kecamatan Senapelan yang hangus terbakar, Senin (4/11).

Ia sempat melihat kepulan asap, saat melakukan rutinitas sehari-hari sebagai penarik ojek. "Saya dari pagi ke luar rumah pergi narik (ngojek), saat mencari pelanggan saya melihat kepulan asap tebal dari jalan Riau. Saya melihat asap itu perkirakan antara rumah saya denga rumah yang di belakang, setelah saya cek ternyata rumah saya yang terbakar," ucap Faidil, Senin (4/11).

- Advertisement -

Saat melihat kobaran api yang besar, ia mengaku agak syok. Dan saat itu dirinya langsung masuk ke rumah untuk menyelamatkan barang-barang yang bisa diselamatkan. "Hanya surat-surat yang bisa saya selamatkan, selain itu tidak ada. Pakaian hanya di badan saja," ucap Faidil.

Ia mengaku, saat kejadian adik-adiknya ada di rumah. Ia mengaku, melihat kobaran api saat sudah besar. “Sebenarnya di dalam rumah ini ada tiga kepala keluarga, karena rumah ini kan punya orag tua saya. Ada satu kamar anak kos saat kejadian mereka sedang tidur, saat mereka bangun api sudah besar,” ujarnya.

- Advertisement -

Sementara itu, Ernawati adik Faidil juga mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, saat itu ia berjualan sarapan di depan rumahnya. Waktu itu ada seorang pembeli yang datang membeli lontong, dan melihat api sudah membesar di sebelah samping kanan rumah.

"Saya tidak tahu dari mana, yang saya lihat api sudah membesar," katanya dengan nada begetar karena syok.

Mendapat kabar kebakaran tersebut, 5 unit mobil kebakaran Kota Pekanbaru turun untuk memadamkan api, tidak lama berselang api dapat dijinakkan. "Kita menurunkan 5 unit mobil Damkar dari pos induk dan pos Rumbai, sekitar pukul 09.14 WIB kita tiba di lokasi, saat itu api sudah membesar," kata Fahriansyah Kasi Ops pemadam kebakaran dan investigasi Damkar Pekanbaru, saat di wawancarai di lokasi kejadian.

Fahriansyah mengatakan, pihaknya memerlukan waktu 25 menit untuk menjinakkan api secara keseluruhan. "Kalau untuk memadamkan api kita membutuhkan waktu 8 menit, namun secara total kita membutuhkn waktu 25 menit untuk memastikan kondisi bangunan sudah mati total dari api," katanya.

Saat awal tiba di lokasi, pihaknya langsung mengarah ke setiap sisi rumah yang terbakar untuk mengantisipasi api tidak menyebar ke bangunan sebelah.  Pantauan Riau Pos di lapangan, lokasi kebakaran merupakan daerah padat penduduk, saat kebakaran, pemilik rumah di sebelah rumah yang terbakar sibuk mengeluarkan barang-barang milik mereka.

"Saya tidak melihat di mana awal munculnya api itu, saya tahu ketika api sudah mmebesar, dan saya keluarkan barang-barang, takut rumah saya juga terbakar karena rumah saya dengan rumah yang terbakar dibatasi hanya dinding," kata salah seorang warga Nia.

Sementara itu, Kapolsek Senapelan melalui Humas Polsek Senapelan Ipda Budhia Dianda mengatakan, rumah yang terbakar tersebut merupakan milik Nenghayati, rumah yang terbuat dari batu itu dengan cepat menjalar plafon rumah. Kejadian itu katanya tidak menimbulkan korban jiwa, dan saat ini pihaknya masih menyelidiki jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat kebaran tersebut. "Dugaan sementara, api berasal dari arus pendek listrik di ruangan salah satu kamar," katanya.(*4/ksm)

Laporan MUSLIM NURDIN, Kota

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) –NASIB malang menimpa Faidil Lestari. Ia tak menyangka asap yang terlihat dari kejauhan, merupakan asap yang bersumber dari rumahnya di gang Sepakat, Jalan Riau Kelurahan Padang Terubuk Kecamatan Senapelan yang hangus terbakar, Senin (4/11).

Ia sempat melihat kepulan asap, saat melakukan rutinitas sehari-hari sebagai penarik ojek. "Saya dari pagi ke luar rumah pergi narik (ngojek), saat mencari pelanggan saya melihat kepulan asap tebal dari jalan Riau. Saya melihat asap itu perkirakan antara rumah saya denga rumah yang di belakang, setelah saya cek ternyata rumah saya yang terbakar," ucap Faidil, Senin (4/11).

Saat melihat kobaran api yang besar, ia mengaku agak syok. Dan saat itu dirinya langsung masuk ke rumah untuk menyelamatkan barang-barang yang bisa diselamatkan. "Hanya surat-surat yang bisa saya selamatkan, selain itu tidak ada. Pakaian hanya di badan saja," ucap Faidil.

Ia mengaku, saat kejadian adik-adiknya ada di rumah. Ia mengaku, melihat kobaran api saat sudah besar. “Sebenarnya di dalam rumah ini ada tiga kepala keluarga, karena rumah ini kan punya orag tua saya. Ada satu kamar anak kos saat kejadian mereka sedang tidur, saat mereka bangun api sudah besar,” ujarnya.

Sementara itu, Ernawati adik Faidil juga mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, saat itu ia berjualan sarapan di depan rumahnya. Waktu itu ada seorang pembeli yang datang membeli lontong, dan melihat api sudah membesar di sebelah samping kanan rumah.

"Saya tidak tahu dari mana, yang saya lihat api sudah membesar," katanya dengan nada begetar karena syok.

Mendapat kabar kebakaran tersebut, 5 unit mobil kebakaran Kota Pekanbaru turun untuk memadamkan api, tidak lama berselang api dapat dijinakkan. "Kita menurunkan 5 unit mobil Damkar dari pos induk dan pos Rumbai, sekitar pukul 09.14 WIB kita tiba di lokasi, saat itu api sudah membesar," kata Fahriansyah Kasi Ops pemadam kebakaran dan investigasi Damkar Pekanbaru, saat di wawancarai di lokasi kejadian.

Fahriansyah mengatakan, pihaknya memerlukan waktu 25 menit untuk menjinakkan api secara keseluruhan. "Kalau untuk memadamkan api kita membutuhkan waktu 8 menit, namun secara total kita membutuhkn waktu 25 menit untuk memastikan kondisi bangunan sudah mati total dari api," katanya.

Saat awal tiba di lokasi, pihaknya langsung mengarah ke setiap sisi rumah yang terbakar untuk mengantisipasi api tidak menyebar ke bangunan sebelah.  Pantauan Riau Pos di lapangan, lokasi kebakaran merupakan daerah padat penduduk, saat kebakaran, pemilik rumah di sebelah rumah yang terbakar sibuk mengeluarkan barang-barang milik mereka.

"Saya tidak melihat di mana awal munculnya api itu, saya tahu ketika api sudah mmebesar, dan saya keluarkan barang-barang, takut rumah saya juga terbakar karena rumah saya dengan rumah yang terbakar dibatasi hanya dinding," kata salah seorang warga Nia.

Sementara itu, Kapolsek Senapelan melalui Humas Polsek Senapelan Ipda Budhia Dianda mengatakan, rumah yang terbakar tersebut merupakan milik Nenghayati, rumah yang terbuat dari batu itu dengan cepat menjalar plafon rumah. Kejadian itu katanya tidak menimbulkan korban jiwa, dan saat ini pihaknya masih menyelidiki jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat kebaran tersebut. "Dugaan sementara, api berasal dari arus pendek listrik di ruangan salah satu kamar," katanya.(*4/ksm)

Laporan MUSLIM NURDIN, Kota

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya