BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Polres Kampar akhir melaporkan kejadian maut yang menimpa Siti Aisyah yang terjadi pada pukul 20.00 WIB malam tadi. Siti yang menjadi korban terseret arus, setelah dirinya tercebur ke dalam salah satu lobang drainase yang tidak terlihat karena genangan air dari hujan lebat semalam. Menurut polisi, wanita 50 tahun itu, sebelumnya disebut 45 tahun, terseret hingga sejauh 60 meter dari lokasi.
Hujan deras, genangan air dan lubang di trotoar yang berada di atas drainase menjadi penyebab utama kejadian maut ini. Kapolres Kampar AKBP Asep Darmawan melalui Kapolsek Bangkinang Kota Iptu Era Maifo meminta pihak terkait untuk segera menutup lubang-lubang drainase pada trotoar jalan yang ada di Kota Bangkinang. Karena lubang-lubang yang selama ini tidak diperhatikan secara serius ternyata terbukti membahayakan. Bahkan telah pula menelan korban jiwa.
''Kami meminta pihak terkait untuk segera melakukan penutupan lubang yang menyebabkan kematian ini. Untuk masyarakat, khususnya warga Kota Bangkinang juga kami imbau agar lebih berhati-hati. Supaya kejadian serupa tidak lagi terulang,'' Era Maifo.
Berdasarkan keterangan kepolisian, Siti Aisyah yang merupakan warga Perumahan Attaya I Desa Ridan Permai Kota Bangkinang berjalan di atas trotoar di Jalan Jendral Sudirman. Saat itu hujan lebat sedang turun hingga genangan air cukup tinggi. Air juga memenuhi drainase dengan arus sangat deras. Karena tidak melihat lubang di trotoar, Siti Aisyah terperosok ke dalam lubang drainase yang berada di dekat Pasar Inpres Kota Bangkinang itu.
Masyarakat yang melihat kejadian langsung berusaha mencari korban. Dalam waktu singkat, Tim Tagana dan Aparat Kepolisian dari Polsek Bangkinang Kota juga ikut berupaya mencari korban di tengah situasi hujan yang baru mereda itu.
''Sekitar satu jam kemudian korban baru ditemukan sekitar 60 meter dari lokasi awal dan diduga dalam keadaan sudah meninggal dunia,'' sebut Era Maifo. Begitu berhasil diangkat, korban langsung diangkat beramai-ramai ke Rumah Sakit Norfa Husada untuk diperiksa. Oleh tim korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Laporan: Hendrawan
Editor: Erizal
BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Polres Kampar akhir melaporkan kejadian maut yang menimpa Siti Aisyah yang terjadi pada pukul 20.00 WIB malam tadi. Siti yang menjadi korban terseret arus, setelah dirinya tercebur ke dalam salah satu lobang drainase yang tidak terlihat karena genangan air dari hujan lebat semalam. Menurut polisi, wanita 50 tahun itu, sebelumnya disebut 45 tahun, terseret hingga sejauh 60 meter dari lokasi.
Hujan deras, genangan air dan lubang di trotoar yang berada di atas drainase menjadi penyebab utama kejadian maut ini. Kapolres Kampar AKBP Asep Darmawan melalui Kapolsek Bangkinang Kota Iptu Era Maifo meminta pihak terkait untuk segera menutup lubang-lubang drainase pada trotoar jalan yang ada di Kota Bangkinang. Karena lubang-lubang yang selama ini tidak diperhatikan secara serius ternyata terbukti membahayakan. Bahkan telah pula menelan korban jiwa.
- Advertisement -
''Kami meminta pihak terkait untuk segera melakukan penutupan lubang yang menyebabkan kematian ini. Untuk masyarakat, khususnya warga Kota Bangkinang juga kami imbau agar lebih berhati-hati. Supaya kejadian serupa tidak lagi terulang,'' Era Maifo.
Berdasarkan keterangan kepolisian, Siti Aisyah yang merupakan warga Perumahan Attaya I Desa Ridan Permai Kota Bangkinang berjalan di atas trotoar di Jalan Jendral Sudirman. Saat itu hujan lebat sedang turun hingga genangan air cukup tinggi. Air juga memenuhi drainase dengan arus sangat deras. Karena tidak melihat lubang di trotoar, Siti Aisyah terperosok ke dalam lubang drainase yang berada di dekat Pasar Inpres Kota Bangkinang itu.
- Advertisement -
Masyarakat yang melihat kejadian langsung berusaha mencari korban. Dalam waktu singkat, Tim Tagana dan Aparat Kepolisian dari Polsek Bangkinang Kota juga ikut berupaya mencari korban di tengah situasi hujan yang baru mereda itu.
''Sekitar satu jam kemudian korban baru ditemukan sekitar 60 meter dari lokasi awal dan diduga dalam keadaan sudah meninggal dunia,'' sebut Era Maifo. Begitu berhasil diangkat, korban langsung diangkat beramai-ramai ke Rumah Sakit Norfa Husada untuk diperiksa. Oleh tim korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Laporan: Hendrawan
Editor: Erizal