JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Media sosial saat ini memegang peranan penting dalam pergaulan anak remaja saat ini. Tak jarang, jika kita menelusuri jejak di media sosial, akan mudah menemukan para influencer muda dengan usia yang masih remaja.
Menurut Psikolog Anak dan Remaja, Saskhya Aulia Prima, harus diakui saat ini media sosial menjadi salah satu wadah bagi remaja untuk mengembangkan diri. Tak hanya dari sisi kreativitas, tapi juga belajar mengembangkan karakternya. Sebab, media sosial hadir secara lengkap dengan nilai plus minusnya.
Diakui Saskhya, lewat media sosial, seorang remaja bisa bebas mengekspresikan idenya lewat tulisan, foto, dan video. “Bisa juga cari inspirasi lewat media sosial (bagi remaja). Misalnya, gimana cara mengaplikasikan make-up atau skin care. Melebarkan jaringan pertemanan,” ujar Saskhya dalam acara program remaja putri yang diadakan Nivea #MixMeClub beberapa waktu lalu.
Nah, tapi selain sisi baiknya, media sosial memiliki nilai minusnya. Salah satunya yang ikut memengaruhi perkembangan karakternya. Tak jarang, ungkap Saskhya, para remaja yang terlibat aktif di media sosial sering timbul rasa tak percaya diri bahkan minder.
Misalnya, rasa minder ini timbul ketika melihat jumlah like di media sosialnya tak sebanyak punya temannya. Sehingga menyebabkan dirinya berpikir ‘Apa yang salah ya?’ atau ‘Apakah saya tidak bagus’.
“Tak jarang mereka membandingkan dirinya dengan orang lain. Dan itu yang dicerotakan teman-teman remaja ketika ketemu saya,” tukasnya.
Karena, menurut penelitian, sensasi yang didapatkan seseorang ketika menerima like yang banyak pada media sosialnya, sama saja seperti mendapatkan lotre. Sehingga menimbulkan rasa senang dan percaya diri yang tinggi.
Untuk itu diperlukan cara agar para remaja ini tak terlalu merasa minder ketika menggeluti dunia media sosial. Menurut Saskhya, ada 3 langkah yang bisa dilakukan para remaja agara tak kehilangan rasa percaya diri saat aktif di media sosial.
1. Bikin List yang Disyukuri Tiap Hari
Satu hal sederhana untuk meningkatkan rasa percaya diri adalah dengan mencatat hal-hal yang perlu disyukuri sepanjang hari. Buat catatan kecil setipa mau tidur, hal baik apa saja yang sudah Anda lakukan. Jadi, ketika berhadapan dengan media sosial yang tidak nyata, Anda tidak berkecil hati. Meski tak dapat like banyak, tapi Anda sudah berbuat baik dan lebih bermanfaat di dunia nyata.
2. Fokus pada Tujuan
Ketika Anda mengunggah sesuatu hal di media sosial, ada baiknya lebih fokus pada tujuan baik yang dikerjakan. Misalnya Anda menggunggah untuk memberikan informasi tentang bagaimana membedakan produk make-up yang berbahaya atau tidak. Nah, lebih baik fokus ke nilai yang Anda sampaikan. Meski like sedikit tapi banyak orang yang bisa mendapatkan manfaatnya.
“Kita fokus sama apa yang kita lakuin. Kita membuat diri lebih meaningfull,” ujar Saskhya.
3. Follow Teman, Bukan hanya Influencer
Bukan hanya influencer, tapi juga follow teman-teman sepermainan. “Jadi hatinya engga kecil ketika dapat like kecil. Bisa lebih dekat ke realita,” sambungnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman