Perbankan terus melakukan transformasi untuk memperbaiki tata kelola. Ketidakpastian ekonomi yang meningkat menuntut bank selalu tetap agile dalam menjalankan fungsi intermediasi. Termasuk dalam menata manajemen risiko.
Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 15 Maret masih mencatatkan surplus Rp 22,8 triliun (0,10 persen terhadap PDB). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, surplus itu berasal dari pendapatan negara Rp493,2 triliun yang lebih besar daripada belanja negara yang mencapai Rp470,3 triliun.