LIMAPULUH KOTA (RIAUPOS.CO)– Sebanyak 24 orang dilaporkan belum kembali usai melakukan kegiatan tracking dan peninjauan lokasi Kopi Hutan di kawasan Nagari Pauh Sangik, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota, pada Kamis (31/7). Di antara mereka, terdapat 17 mahasiswa Universitas Andalas (Unand) yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Selain mahasiswa, rombongan juga terdiri dari Wali Nagari Pauh Sangik, tiga perangkat nagari, serta tiga warga lokal yang ikut mendampingi.
Camat Akabiluru, Yalbalku Jevino, saat dikonfirmasi menyebutkan bahwa hingga pukul 17.30 WIB, para peserta tracking belum juga kembali dan tidak bisa dihubungi.
“Wali nagari dan mahasiswa KKN Unand belum kembali. Saya sedang menuju lokasi,” ujar Jevino.
Menurut informasi yang diterima terakhir kali, Wali Nagari sempat membagikan lokasi melalui share-lock, namun setelah itu tidak ada lagi komunikasi dengan rombongan.
Kepala BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol, menyatakan bahwa tim pencarian gabungan telah bergerak dan posko pencarian didirikan di Nagari Pauh Sangik.
“Sesuai SOP, pencarian intensif akan dilakukan pagi hari. Tapi jika malam ini koordinat sudah diketahui, tim siap menjemput,” ujarnya.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan kini sedang bersiap untuk proses evakuasi. Hingga berita ini disampaikan, belum ada kabar terbaru mengenai keberadaan rombongan.(rid/das)