(RIAUPOS.CO) – Wakil Bupati Siak Husni Merza bersama Kapolres Siak AKBP Gunar Rahadiyanto melihat Panti Fajar Amanah. Suasana di panti yang terletak di Jalan Cendana, Kelurahan Perawang, Kecamatan Tualang itu tampak sepi saat rombongan Wabup Siak dan Kapolres tiba.
Namun, ketika mendengar sapaan dari personel Polres Siak, para penghuni panti tersebut langsung berlarian datang menemui. Dan salah seorang anak pun memeluk personel Polres Siak dan staf Siak Tv.
Wakil Bupati Siak Husni Merza menyampaikan, kunjungan itu merupakan bentuk kepedulian terhadap para penghuni panti. “Kami akan melihat peluang-peluang ke depan, apa yang bisa dilakukan untuk membantu Panti Asuhan Fajar Amanah ini,” jelasnya.
Orang nomor dua di Pemkab Siak itu berdoa agar Pak Bakri selaku pengelola panti selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dari Allah SWT dalam mengelola panti tersebut.
Sementara, Kapolres Siak AKBP Gunar Rahadiyanto menyampaikan pihaknya selalu datang mengunjungi panti tersebut. “Mereka ini kan warga kita yang memerlukan bantuan dan tanggung jawab dari kita semua,” ujarnya.
Selain program Jumat berkah lanjut dia, pihak Polres akan berupaya membantu. Dirinya pun merasa iba dengan kondisi penghuni panti tersebut.
“Jujur saja setelah melihat langsung, saya agak menangis melihat kondisi mereka seperti ini,” ucap Gunar.
Kepada Wabup dan Kapolres, Bakri menceritakan kondisi dari anak-anak dan orang tua yang tinggal di panti tersebut, termasuk adanya SLB dan bangunan lainnya. Penghuni panti juga diberikan pelatihan menjahit.
Lelaki penyandang disibilitas itu mengungkapkan, dirinya sangat berterima kasih atas kunjungan yang dilakukan oleh Wakil Bupati Siak dan Kapolres Siak.
Menurut Bakri, kunjungan Husni Merza dan AKBP Gunar Rahadiyanto merupakan suatu hal yang sangat dirindukannya.
“Harapan saya adalah dengan pemimpin negeri berkunjung ke sini, bisa membantu keperluan dari panti ini, namun kunjungan begini saja saya sangat senang sekali,” ujarnya.
Bakri menuturkan, pihak Dinas Sosial telah mengirim anak-anak SLB di panti tersebut ke Jakarta untuk dilatih, dan akhirnya anak-anak tersebut bisa bekerja di Jakarta.
Panti yang berdiri sejak 2009 tersebut terdiri dari penyandang disabilitas, lansia yang ditinggal anaknya dan anak-anak telantar dan anak berkebutuhan khusus. Dan tidak semuanya berasal dari Kabupaten Siak.(ifr)