RIAUPOS.CO – Bupati Siak Alfedri satu-satunya kepala daerah yang dinobatkan sebagai kepala daerah terinovatif di Riau dalam ajang bergengsi Cakaplah Award 2024. Penghargaan tersebut diraih Bupati Alfedri berkat segudang inovasi yang dibuatnya dalam memajukan daerah.
Penghargaan tersebut diserahkan Direktur Utama Cakaplah.com Heri Susanto Abbas kepada Bupati Alfedri dalam puncak Cakaplah Award 2024 di Hotel Premiere Pekanbaru, Rabu, (20/3).
Bupati mengucapkan syukur dan berterima kasih atas perolehan penghargaan tersebut, ternyata inovasi yang dilakukannya dengan kesungguhan dan penuh ketulusan hati, banyak yang memperhatikan dan mengikuti, salah satunya Cakaplah Award 2024, lalu menggapresiasi dengan penghargaan ini.
Bagi bupati, ini adalah bonus dari apa yang dilakukannya dengan hati, dengan rasa tanggung jawab ingin selalu melayani dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
Sepertinya sederhana, tapi bagi seorang kepala daerah, konsisten merealisasikan inovasi ini setiap Jumat, di tengah jadwal yang kadang begitu padat, memiliki tantangan tersendiri, namun Bujang Kampung tetap dilaksanakan, tetap digelar.
Melihat animo masyarakat yang sejak pagi sudah hadir untuk mendapatkan pelayanan. Tentu hak masyarakat itu tidak boleh diabaikan. Semua tim yang turun mesti memberikan pelayanan terbaik, dengan senyum, cekatan penuh ketulusan.
“Masyarakat adalah kita, jadi apapun ceritanya, pelayanan terbaik mesti mereka dapatkan dari kami sebagai pelayan masyarakat,” kata bupati.
Capaian ini, tidak terlepas dari bagaimana prosesnya, merintisnya menjadi sebuah inovasi yang memang begitu membuat masyarakat bersemangat. “Kami hadir dan ngantor sehari di kampung tak hanya sekadar bertemu tapi mendengarkan keluh kesah serta jeritan hati masyarakat,” kata bupati lagi.
Dengan mendengarkan, jelas langkah yang akan diambil untuk merealisasikan atau menjawab keluh kesah dan persoalan yang dihadapi masyarakat.
Artinya, melalui Bujang Kampung inilah muncul ide baru lagi dalam membuat inovasi baru, atau membangkitkan kembali hal-hal yang sudah ada, namun belum berjalan maksimal, seperti pelayanan hukum bagi masyarakat.
“Masyarakat tak boleh dibiarkan sendiri menghadapi persoalan hukum, kami dari pemerintah kabupaten akan memberikan pendampingan,” terang bupati.
Bagian Hukum Pemkab Siak memiliki tim untuk memberikan pendampingan bagi masyarakat.
Sementara untuk wisata, lahirnya bus Siak Angkutan Wisata (Siakuw) juga merupakan bentuk inovasi dalam memudahkan siapapun yang berkunjung ke Siak melihat sejumlah destinasi yang ada menggunakan bus dengan desain kereta kencana ornamen Melayu.
Dan nama bus ini ternyata sebelumnya hendak disayembarakan, namun Bupati Alfedri memiliki ide, dan memberi nama bus itu dengan Siakuw. “Bus, wisata kemarin ada dua unit, secara resmi kami luncurkan bersamaan peresmian Mal Pelayanan Publik (MPP) pada 4 Maret 2024 lalu,” jelas bupati lagi.
Bus Siakuw ini ditujukan untuk mengantarkan wisatawan berkeliling menyusuri sejumlah destinasi wisata di Kota Siak, dimulai dari Istana Asserayah Hasyimiah, Taman Tengku Agung, Jembatan Tengku Sultanah Latifah, Situs Sejarah Rumah Datuk Pesisir, Jembatan Kaca (Sky Walk) Tengku Buwang Asmara, Jembatan Benteng dan Tangsi Belanda.
Bus Siakuw didesain bergaya campuran Eropa-Melayu dengan kapasitas 20 penumpang, dilengkapi dengan fasilitas Wifi gratis, ramah disabilitas, lansia dan anak, serta memiliki ruang indoor ber-AC dan outdoor, menjadikan pengalaman field trip wisatawan menyenangkan dan berkesan.
Inovasi-inovasi ini, berdampak pada capaian, serta kemajuan daerah dan naiknya angka indek tingkat kepuasan masyarakat.
“Alhamdulillah, saya diberi penghargaan sebagai kepala daerah inovatif dalam ajang Cakaplah Award 2024. Tentunya ini menjadi penyemangat kami untuk terus berinovasi membuat program dan terobosan yang dibutuhkan masyarakat, berupa pelayanan cepat dan mudah,” kata bupati.
Sejak kepemimpinannya, Bupati Alfedri banyak merumuskan inovasi untuk kemajuan daerah, salah satunya Program Bupati Kerja dan Ngantor di Kampung (Bujang Kampung).
Program ini dibuat dalam rangka mempercepat dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat secara langsung ke kampung-kampung.
Bujang Kampung resmi diluncurkan sejak 29 Desember 2021 diinisiasi Bupati Alfedri. Program ini dilaksanakan rutin setiap Jumat secara bergilir menyasar 123 kampung yang ada di Kabupaten Siak. “Masyarakat merasakan betul manfaat Bujang Kampung. Mereka dimudahkan dalam pengurusan banyak hal,” terang bupati.
Mulai dari layanan administrasi kependudukan, kesehatan, pendidikan, layanan sosial, perizinan, peternakan, perkebunan dan pemasaran produk UMKM, semua melibatkan instansi terkait. “Tak perlu waktu lama, apa yang diurus masyarakat hari itu juga langsung selesai. Semua layanan kami sediakan gratis,” sebutnya.
Program Bujang Kampung bertujuan mempermudah masyarakat yang berdomisili di tingkat kampung atau kecamatan, tanpa perlu menempuh jarak yang jauh, waktu yang panjang dan memakan biaya yang besar untuk datang ke ibukota kabupaten. Dengan Bujang Kampung ini, menjadi lebih cepat, hemat dan efisien.
Bupati juga membuat kebijakan transisi penggunaan meteran air atau water meter dari pascabayar ke prabayar dengan sistem input token. Dengan begitu pendapatan daerah dari sektor pajak air tanah menjadi optimal.
Untuk inovasi Bujang Kampung bermuara pada Smart Kampung yang terus digesa realisasinya. Hal ini sangat penting dalam era digital seperti ini. “Semua mesti menyambutnya, memanfaat kemudahannya, sehingga ke depan pengurusan masyarakat selesai sampai di desa saja karena ada Smart Kampung,” sebut bupati.
Direktur PT CakaplahMedia Sinergi Heri Susanto Abbas menyampaikan Cakaplah Award merupakan ajang penghargaan bagi kepala daerah dan tokoh yang berpengaruh dan berprestasi di Riau. “Cakaplah Award 2024 ini, perdana kami selenggarakan tepat HUT ke-7 cakaplah.com,” terangnya.
Rencananya ke depan penghargaan ini akan digelar secara kontinyu dengan mengedepankan kredibilitas dan selektif.(***)