SIAK SRI INDRAPURA (RIAUPOS.CO) – Dari total sekitar 8.000 pelanggan layanan air bersih di Kabupaten Siak, baru 2.000 pelanggan yang menggunakan sistem pembayaran token. Sementara 6.000 pelanggan lainnya masih menggunakan metode konvensional.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PU Tarukim) Kabupaten Siak, Ardi Irfandi ST MM. Ia menyebut pihaknya akan segera melakukan langkah tegas terhadap pelanggan yang menunggak dengan mengganti sistem pembayaran mereka menjadi token.
“Kami menyiapkan sistem pembayaran token untuk pelanggan baru,” ujar Ardi, Selasa (11/11) petang.
Menurutnya, sistem ini merupakan inovasi sederhana namun memiliki manfaat besar dalam mencegah kebocoran dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Semua transaksi dilakukan secara digital melalui sistem token yang terhubung dengan berbagai bank.
“Masyarakat bisa membayar di mana saja, termasuk melalui ponsel,” jelasnya.
Ardi menambahkan, pihaknya juga tengah membenahi sistem layanan digital agar semakin mudah digunakan masyarakat. Harapannya, inovasi ini bisa mempercepat transformasi layanan publik di bidang air bersih di Siak.(mng)
SIAK SRI INDRAPURA (RIAUPOS.CO) – Dari total sekitar 8.000 pelanggan layanan air bersih di Kabupaten Siak, baru 2.000 pelanggan yang menggunakan sistem pembayaran token. Sementara 6.000 pelanggan lainnya masih menggunakan metode konvensional.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PU Tarukim) Kabupaten Siak, Ardi Irfandi ST MM. Ia menyebut pihaknya akan segera melakukan langkah tegas terhadap pelanggan yang menunggak dengan mengganti sistem pembayaran mereka menjadi token.
“Kami menyiapkan sistem pembayaran token untuk pelanggan baru,” ujar Ardi, Selasa (11/11) petang.
Menurutnya, sistem ini merupakan inovasi sederhana namun memiliki manfaat besar dalam mencegah kebocoran dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Semua transaksi dilakukan secara digital melalui sistem token yang terhubung dengan berbagai bank.
“Masyarakat bisa membayar di mana saja, termasuk melalui ponsel,” jelasnya.
Ardi menambahkan, pihaknya juga tengah membenahi sistem layanan digital agar semakin mudah digunakan masyarakat. Harapannya, inovasi ini bisa mempercepat transformasi layanan publik di bidang air bersih di Siak.(mng)