Minggu, 8 September 2024

Sanggar Tasek Seminai Siak Tampil di Taman Budaya Pekanbaru

(RIAUPOS.CO) – Jam terbang yang tinggi, membuat Sanggar Tasek Seminai Siak ini menerima tantangan untuk jadi penampil di peringatan Hari Pahlawan Provinsi Riau di Taman Budaya Pekanbaru.

Membawakan tari kontemporer Lengah dalam gelaran di Taman Budaya,  Selasa (10/11) malam, me­mukau para penonton.

Koreografer tarian ini menurut Ketua Sanggar Andrio Saputra yang akrab disapa Doyok, Saputri dan komposer Nurhadi Bayu, sesuai nama tariannya yaitu Lengah, merupakan suatu sifat yang akan merugikan manusia dengan pribadinya, dan manusia dengan manusia lainnya. “Waktu terbuang, kerja menumpuk, berantakan, dan terbengkalai,” sebutnya.

“Orang yang menghargai waktu dan orang yang bekerja adalah orang yang tidak akan pernah merugi,” tambahnya.

- Advertisement -

Sesuai dengan tema page­laran ini, Perangi Perangai Cuai. Decak kagum penonton atas tampilan para penari terdiri dari lima penari, Novelia Saputri, Mabruriati, Sahira Larashati, Usi Juwita.

Baca Juga:  Poktan Rantau Serumpun Budidaya Semangka

“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pe­nampilan kami. Termasuk Pjs Bupati Siak Indra Agus Lukman,” sebut Andrio.

- Advertisement -

Ditanya kenapa mereka pantas berada di sana, menurut Andrio, pada awalnya Sanggar Tasek Seminai ini didirikan oleh almarhum abangnya Tarmizi Amd. Ia dulu bekerja sebagai ASN di Dinas Pariwisata Kabupaten Siak.

Karena kecintaan dan keinginannya menjadikan Siak sebagai salah satu pusat budaya Melayu, ia bersama kawan-kawan para penggiat seni Siak, berinisiatif membangun Sanggar Tasek Seminai ini agar bisa menjadi tempat para anak muda berkreativitas dan berkesenian.

Tidak mudah untuk terus membuat sanggar ini tetap aktif, banyak tantangan yang dilalui agar tetap bisa berproses dan menampilkan pertunjukan seni yang terbaik. salah satunya regenerasi, karena saat ini anggota penari masih dalam usia sekolah.

Baca Juga:  Bupati Bagikan 212 Sertifikat PTSL

Jadi jika nanti mereka sudah melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah, harus mengajarkan lagi anggota-anggota baru yang siap untuk berkompetisi di iven seni tari dan musik, ditambah lagi dengan  iven dan kompetisi yang tidak berkesinambungan.

Karena dengan adanya iven dan kompetisi tersebut secara tidak langsung dapat memacu semangat untuk menampilkan hasil yang terbaik.

Selain itu, dukungan dari pemerintah juga sangat diharapkan dalam memajukan kesenian Melayu, khususnya untuk selalu aktif melestarikan budaya dan memajukan pariwisata Siak.

Ditanya tentang hal ini, Pjs Bupati Siak Indra Agus Lukman mendukung penuh kreativitas anak muda. Terlebih hal itu membawa nama seni dan marwah Melayu Siak.

“Semoga mereka selalu sukses sebagai penampil. Dan menjadi kebanggaan masyarakat Siak,” ungkapnya.(adv)

(RIAUPOS.CO) – Jam terbang yang tinggi, membuat Sanggar Tasek Seminai Siak ini menerima tantangan untuk jadi penampil di peringatan Hari Pahlawan Provinsi Riau di Taman Budaya Pekanbaru.

Membawakan tari kontemporer Lengah dalam gelaran di Taman Budaya,  Selasa (10/11) malam, me­mukau para penonton.

Koreografer tarian ini menurut Ketua Sanggar Andrio Saputra yang akrab disapa Doyok, Saputri dan komposer Nurhadi Bayu, sesuai nama tariannya yaitu Lengah, merupakan suatu sifat yang akan merugikan manusia dengan pribadinya, dan manusia dengan manusia lainnya. “Waktu terbuang, kerja menumpuk, berantakan, dan terbengkalai,” sebutnya.

“Orang yang menghargai waktu dan orang yang bekerja adalah orang yang tidak akan pernah merugi,” tambahnya.

Sesuai dengan tema page­laran ini, Perangi Perangai Cuai. Decak kagum penonton atas tampilan para penari terdiri dari lima penari, Novelia Saputri, Mabruriati, Sahira Larashati, Usi Juwita.

Baca Juga:  Bupati Bagikan 212 Sertifikat PTSL

“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pe­nampilan kami. Termasuk Pjs Bupati Siak Indra Agus Lukman,” sebut Andrio.

Ditanya kenapa mereka pantas berada di sana, menurut Andrio, pada awalnya Sanggar Tasek Seminai ini didirikan oleh almarhum abangnya Tarmizi Amd. Ia dulu bekerja sebagai ASN di Dinas Pariwisata Kabupaten Siak.

Karena kecintaan dan keinginannya menjadikan Siak sebagai salah satu pusat budaya Melayu, ia bersama kawan-kawan para penggiat seni Siak, berinisiatif membangun Sanggar Tasek Seminai ini agar bisa menjadi tempat para anak muda berkreativitas dan berkesenian.

Tidak mudah untuk terus membuat sanggar ini tetap aktif, banyak tantangan yang dilalui agar tetap bisa berproses dan menampilkan pertunjukan seni yang terbaik. salah satunya regenerasi, karena saat ini anggota penari masih dalam usia sekolah.

Baca Juga:  Pastikan Setiap Anak Mendapatkan Haknya 

Jadi jika nanti mereka sudah melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah, harus mengajarkan lagi anggota-anggota baru yang siap untuk berkompetisi di iven seni tari dan musik, ditambah lagi dengan  iven dan kompetisi yang tidak berkesinambungan.

Karena dengan adanya iven dan kompetisi tersebut secara tidak langsung dapat memacu semangat untuk menampilkan hasil yang terbaik.

Selain itu, dukungan dari pemerintah juga sangat diharapkan dalam memajukan kesenian Melayu, khususnya untuk selalu aktif melestarikan budaya dan memajukan pariwisata Siak.

Ditanya tentang hal ini, Pjs Bupati Siak Indra Agus Lukman mendukung penuh kreativitas anak muda. Terlebih hal itu membawa nama seni dan marwah Melayu Siak.

“Semoga mereka selalu sukses sebagai penampil. Dan menjadi kebanggaan masyarakat Siak,” ungkapnya.(adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari