MERANTI (RIAUPOS.CO) – Ruang mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Desa Lemang, Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti terbakar.
Api menjulang dan menyelimuti ruang mesin kedua yang berisi sejumlah mesin pembangkit, Selasa (23/7). Sehingga ruang pertama yang terpisah beberapa meter dari lokasi kejadian aman dari kobaran api.
Pantauan Riau Pos, seluruh isi ruang mesin ludes dilalap api. Tidak hanya beberapa mesin pembangkit lama, api turut membakar beberapa mesin yang baru hingga seluruh panel kubikel.
Proses penanggulangan mulai dari pukul 13.05 WIB dan berhasil ditanggulangi tim pemadam dari berbagai unsur pukul 14.12 WIB. Akibat kejadian itu, transmisi listrik ke seluruh kecamatan dan desa di Pulau Rangsang padam total.
Hal ini dibenarkan Kepala Desa Lemang Herman. Ia mengaku tidak tau persis penyebab dan kronologis kejadian. Karena area PLTD tersebut tidak dibenarkan masuk bagi yang tidak memiliki kepentingan.
Manager PLN ULP Selatpanjang Richard Tambunan belum bisa memberikan pernyataan rinci terhadap penyebab dan dampak atas kejadian tersebut. Begitu juga terkait berapa jumlah mesin yang terbakar dari 13 mesin yang berada di lokasi kejadian.
Saat ini ia dan jajaran sedang fokus perbaikan sehingga seluruh arus listrik dapat kembali didistibusikan ke pelanggan terdampak. “Masih fokus perbaikan. Kalau jumlahnya 13 unit. Namun berapa unit mesin yang terdampak mitigasi,” ujarnya.
Setelah melihat situasi dan kondisi usai kejadian, Richard memberikan gambaran sementara seluruh daya mampu pembangkit akan berkurang. Jika sebelumnya daya mampu pembangkit bisa mencapai 2 mega, besar kemungkinan akan berkurang dari jumlah tersebut.
Bakal Diganti
Manager PLN UP3 Dumai Didik Krismanto berharap dukungan masyarakat dan pihak terkait agar proses perbaikan dan pergantian pembangkit segera rampung dalam waktu singkat.
“Ini bencana, kami berharap seluruh pelanggan atau warga setempat dapat memaklumi situasi terkait,” ujarnya.
Penyebab kejadian masih dalam proses investigasi. Untuk percepatan normalisasi, jajaran di lapangan masih melakukan perbaikan terhadap pembangkit yang tidak terdampak.
“Sementara terhadap pembangkit yang terdampak kebakaran, kedepan akan kami siapkan mesin penggantinya. Tetapi langkah pertama mesin yang ada dulu direcovery,” ujarnya.
Untuk proses recovery ia menargetkan selesai dalam waktu secepatnya, pasalnya saat ini mereka masih menunggu mobilisasi part yang dibutuhkan tiba di lokasi kejadian setelah dipasok dari luar Meranti.
“Dari 13 mesin, total daya bangkit semula 2 megawatt. Setelah kejadian ini dan melihat situasi terkini kondisi mesin, besar kemungkinan daya bangkit mesin yang bakal pulih minimal 800 kilowatt. Namun tetap kita optimalkan lebih dari itu,” ujarnya.(gem)
Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang