- Advertisement -
SELAT PANJANG (RIAUPOS.CO) – Masyarakat Kepulauan Meranti resah atas bertambahnya keberadaan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), bahkan beberapa di antaranya sempat berperilaku brutal hingga menganiaya warga.
Seperti peristiwa pemukulan secara tiba-tiba dan tanpa sebab oleh seorang ODGJ terhadap pengendara sepeda motor, Kamis (11/7) lalu. Meski korbannya tidak mau melawan, namun kasus tersebut sempat viral di masyarakat. Apalagi setelah terekam jelas melalui CCTV di sekitar lokasi dan tersebar di media sosial.
- Advertisement -
Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti Muhammad Fahri SKM dikonfirmasi tentang sistem penanganan ODGJ menjelaskan, ODGJ saat ini mendapat pelayanan kesehatan sudah berjumlah 348 jiwa. Jumlah tersebut bahkan tersebar di setiap kecamatan.
“Berdasarkan data dari 10 Puskesmas yang ada, dari jumlah tersebut, setidaknya terdapat 291 jiwa ODGJ yang tergolong berat dan mendapatkan pelayanan kesehatan. Paling banyak terdapat di Tebingtinggi dan Tebingtinggi Barat,” katanya yang didampingi Penanggung Jawab Program Devi Hariadi dan Kepala Puskesmas Tasikputripuyu Ahmad Daud.
Dia mengaku, penanganan terhadap ODGJ bukanlah perkara mudah. Apalagi jika pihak keluarga sudah tidak peduli terhadap mereka.
- Advertisement -
Sesuai aturan, dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada ODGJ, pihaknya telah menggalakkan kepada setiap Puskesmas untuk membuat inovasi-inovasi, seperti posyandu ODGJ yang ada di Puskesmas Selatpanjang.
Termasuk menempatkan dokter disetiap Puskesmas yang akan melayani masalah kesehatan ODGJ itu sendiri.
Bahkan tidak jarang petugas kesehatan diturunkan untuk memberikan obat secara gratis sekaligus pemahaman kepada pihak keluarga agar tetap memperhatikan keluarganya yang menderita gangguan jiwa, hingga dirujuk ke RSJ Tampan Pekanbaru.(gem)
Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang
SELAT PANJANG (RIAUPOS.CO) – Masyarakat Kepulauan Meranti resah atas bertambahnya keberadaan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), bahkan beberapa di antaranya sempat berperilaku brutal hingga menganiaya warga.
Seperti peristiwa pemukulan secara tiba-tiba dan tanpa sebab oleh seorang ODGJ terhadap pengendara sepeda motor, Kamis (11/7) lalu. Meski korbannya tidak mau melawan, namun kasus tersebut sempat viral di masyarakat. Apalagi setelah terekam jelas melalui CCTV di sekitar lokasi dan tersebar di media sosial.
- Advertisement -
Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti Muhammad Fahri SKM dikonfirmasi tentang sistem penanganan ODGJ menjelaskan, ODGJ saat ini mendapat pelayanan kesehatan sudah berjumlah 348 jiwa. Jumlah tersebut bahkan tersebar di setiap kecamatan.
“Berdasarkan data dari 10 Puskesmas yang ada, dari jumlah tersebut, setidaknya terdapat 291 jiwa ODGJ yang tergolong berat dan mendapatkan pelayanan kesehatan. Paling banyak terdapat di Tebingtinggi dan Tebingtinggi Barat,” katanya yang didampingi Penanggung Jawab Program Devi Hariadi dan Kepala Puskesmas Tasikputripuyu Ahmad Daud.
- Advertisement -
Dia mengaku, penanganan terhadap ODGJ bukanlah perkara mudah. Apalagi jika pihak keluarga sudah tidak peduli terhadap mereka.
Sesuai aturan, dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada ODGJ, pihaknya telah menggalakkan kepada setiap Puskesmas untuk membuat inovasi-inovasi, seperti posyandu ODGJ yang ada di Puskesmas Selatpanjang.
Termasuk menempatkan dokter disetiap Puskesmas yang akan melayani masalah kesehatan ODGJ itu sendiri.
Bahkan tidak jarang petugas kesehatan diturunkan untuk memberikan obat secara gratis sekaligus pemahaman kepada pihak keluarga agar tetap memperhatikan keluarganya yang menderita gangguan jiwa, hingga dirujuk ke RSJ Tampan Pekanbaru.(gem)
Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang