Rabu, 27 Agustus 2025
spot_img

Ini Alasan Warga Tolak Ganti Rugi Lahan Tol Pekanbaru-Bangkinang

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 8 persil surat tanah warga Sungai Pinang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar belum selesai ganti rugi lahan pembangunan pintu masuk tol Pekanbaru-Bangkinang. Warga tak terima harga ganti rugi yang hanya Rp33.000 per meter.

Kepala Desa Sungai Pinang Rusman menjelaskan, ganti rugi lahan warga berjalan lancar, tetapi ada 8 persil terkendala yang hanya Rp33.000 per meter. Sementara ada juga dapat ganti rugi Rp600 ribu per meter yang bersebelahan dengan warga yang 8 persil tersebut.

"Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) menilai tal sesuai dengan keinginan warga. Warga punya 8 persil ini mau disamakan ganti ruginya Rp600 per meter dengan sepadan mereka. Warga minta disamakan harga ganti ruginya," jelas Rusman, Selasa (14/12/2021).

Baca Juga:  Kapolda Riau Renovasi Masjid Syeh Abdurrahman

Rusman menambahkan, belum lama ini warga sudah mengadukan ke DPRD Kampar terkait ganti rugi tersebut.

"Total luas lahannya saya tidak tahu, kalau nama-nama warga yang tak terima ganti rugi tersebut ada sama saya. Posisinya di pintu masuk tol Pekanbaru-Bangkinang. Warga tak masalah asal ganti rugi disamakan dengan sepadan mereka Rp600 ribu," jelas Rusman.

 

Laporan: Kamaruddin (Bangkinang)

Editor: E Sulaiman

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 8 persil surat tanah warga Sungai Pinang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar belum selesai ganti rugi lahan pembangunan pintu masuk tol Pekanbaru-Bangkinang. Warga tak terima harga ganti rugi yang hanya Rp33.000 per meter.

Kepala Desa Sungai Pinang Rusman menjelaskan, ganti rugi lahan warga berjalan lancar, tetapi ada 8 persil terkendala yang hanya Rp33.000 per meter. Sementara ada juga dapat ganti rugi Rp600 ribu per meter yang bersebelahan dengan warga yang 8 persil tersebut.

"Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) menilai tal sesuai dengan keinginan warga. Warga punya 8 persil ini mau disamakan ganti ruginya Rp600 per meter dengan sepadan mereka. Warga minta disamakan harga ganti ruginya," jelas Rusman, Selasa (14/12/2021).

Baca Juga:  Pariaman Launching COE Pariwisata 2022 di Kampar

Rusman menambahkan, belum lama ini warga sudah mengadukan ke DPRD Kampar terkait ganti rugi tersebut.

"Total luas lahannya saya tidak tahu, kalau nama-nama warga yang tak terima ganti rugi tersebut ada sama saya. Posisinya di pintu masuk tol Pekanbaru-Bangkinang. Warga tak masalah asal ganti rugi disamakan dengan sepadan mereka Rp600 ribu," jelas Rusman.

- Advertisement -

 

Laporan: Kamaruddin (Bangkinang)

- Advertisement -

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 8 persil surat tanah warga Sungai Pinang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar belum selesai ganti rugi lahan pembangunan pintu masuk tol Pekanbaru-Bangkinang. Warga tak terima harga ganti rugi yang hanya Rp33.000 per meter.

Kepala Desa Sungai Pinang Rusman menjelaskan, ganti rugi lahan warga berjalan lancar, tetapi ada 8 persil terkendala yang hanya Rp33.000 per meter. Sementara ada juga dapat ganti rugi Rp600 ribu per meter yang bersebelahan dengan warga yang 8 persil tersebut.

"Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) menilai tal sesuai dengan keinginan warga. Warga punya 8 persil ini mau disamakan ganti ruginya Rp600 per meter dengan sepadan mereka. Warga minta disamakan harga ganti ruginya," jelas Rusman, Selasa (14/12/2021).

Baca Juga:  Dua Lokasi Jadi Alternatif Tempat Salat Id

Rusman menambahkan, belum lama ini warga sudah mengadukan ke DPRD Kampar terkait ganti rugi tersebut.

"Total luas lahannya saya tidak tahu, kalau nama-nama warga yang tak terima ganti rugi tersebut ada sama saya. Posisinya di pintu masuk tol Pekanbaru-Bangkinang. Warga tak masalah asal ganti rugi disamakan dengan sepadan mereka Rp600 ribu," jelas Rusman.

 

Laporan: Kamaruddin (Bangkinang)

Editor: E Sulaiman

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari