Jumat, 5 Juli 2024

Pj Sekda Pimpin Rakor Perencanaan Pembangunan

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs Yusri MSi memimpin rapat koordinasi perencanaan Pembangunan Kabupaten Kampar tahun 2024, Rabu (10/1).

Rapat koordinasi yang dibuka secara resmi Pj Sekda Kampar dan dilaksanakan di ruang rapat Muara Takus Kantor Bappeda Kampar tersebut, diikuti seluruh Kepala OPD, Kabag, bagian perencanaan serta para camat.

- Advertisement -

Pj Sekda Yusri mengingatkan agar dalam perencanaan pembangunan daerah ke depan seluruh pejabat mulai para kepala OPD, sekretaris, para kabag, kabid dan subperencanaan agar lebih membaca kondisi dan memahami tugas dan fungsinya.

“Kiranya dalam penyusunan RPJMD 2025-2045 seluruh yang diberi amanah untuk bisa duduk bersama dalam menyusun program untuk 2024. Karena ini masih transisi, sebab akan ada pemilihan kepala daerah Oktober nantinya,” jelas Yusri.

Baca Juga:  Alat Berat Dibakar dan Mobil Plat Merah Ditenggelamkan di Kampar

Selanjutnya, Yusri menjelaskan, masih banyak kekurangan dan mesti melangkah lebih cepat. Kampar sendiri saat ini masih berkutat dengan kemiskinan, sebanyak 39 ribu/120 ribu jiwa saat ini tercatat masih penerima PKH belum termasuk bantuan lainnya.

- Advertisement -

“Bukan itu saja, dalam stunting masih tercatat lebih kurang 600 jiwa. Walaupun saat ini kita sudah pakai pola bapak angkat. Ini juga masih menjadi tanggung jawab kita semua untuk Indonesia emas tahun 2045 bebas stunting,” jelas Yusri.

Yusri menambahkan, berbicara terkait kemiskinan ekstrem, masih ada beberapa desa saat ini termasuk miskin ekstrem yang harus ditangani dengan masif, tidak bisa hanya dengan bantuan sembako.

“Dalam menangani itu semua, kita bisa mulai dari hal mudah dalam pengembangan bersama masyarakat dalam produksi sektor pertanian dan hasil olahan seperti daun kelor. Kalau bisa ke depan buat seperti kebun teh, karena semua negara butuh daun ini,” jelas Yusri.

Baca Juga:  Direktur Dasar Tanoto Foundation Paparkan Program Depan Bupati

Sebagai contoh, Kabupaten Bogor sendiri telah memproduksi kelor dalam bentuk susu dan makanan lainnya, untuk anak stunting. Dengan demikian kiranya Dinas terkait dengan kolaborasi membuat pilot project baik Dinas Kesehatan, Dinas KB, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, serta RSUD Bangkinang.

Yusri berpesan agar seluruh pejabat di OPD dapat memahami program yang dapat dituangkan kedalam kegiatan terutama dalam Pemberdayaan masyarakat, ekonomi kecil maupun dalam bentuk pembinaan.(kom)

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs Yusri MSi memimpin rapat koordinasi perencanaan Pembangunan Kabupaten Kampar tahun 2024, Rabu (10/1).

Rapat koordinasi yang dibuka secara resmi Pj Sekda Kampar dan dilaksanakan di ruang rapat Muara Takus Kantor Bappeda Kampar tersebut, diikuti seluruh Kepala OPD, Kabag, bagian perencanaan serta para camat.

Pj Sekda Yusri mengingatkan agar dalam perencanaan pembangunan daerah ke depan seluruh pejabat mulai para kepala OPD, sekretaris, para kabag, kabid dan subperencanaan agar lebih membaca kondisi dan memahami tugas dan fungsinya.

“Kiranya dalam penyusunan RPJMD 2025-2045 seluruh yang diberi amanah untuk bisa duduk bersama dalam menyusun program untuk 2024. Karena ini masih transisi, sebab akan ada pemilihan kepala daerah Oktober nantinya,” jelas Yusri.

Baca Juga:  Pj Bupati Lantik Yusri sebagai Penjabat Sekda Kampar

Selanjutnya, Yusri menjelaskan, masih banyak kekurangan dan mesti melangkah lebih cepat. Kampar sendiri saat ini masih berkutat dengan kemiskinan, sebanyak 39 ribu/120 ribu jiwa saat ini tercatat masih penerima PKH belum termasuk bantuan lainnya.

“Bukan itu saja, dalam stunting masih tercatat lebih kurang 600 jiwa. Walaupun saat ini kita sudah pakai pola bapak angkat. Ini juga masih menjadi tanggung jawab kita semua untuk Indonesia emas tahun 2045 bebas stunting,” jelas Yusri.

Yusri menambahkan, berbicara terkait kemiskinan ekstrem, masih ada beberapa desa saat ini termasuk miskin ekstrem yang harus ditangani dengan masif, tidak bisa hanya dengan bantuan sembako.

“Dalam menangani itu semua, kita bisa mulai dari hal mudah dalam pengembangan bersama masyarakat dalam produksi sektor pertanian dan hasil olahan seperti daun kelor. Kalau bisa ke depan buat seperti kebun teh, karena semua negara butuh daun ini,” jelas Yusri.

Baca Juga:  Terima Penghargaan Manggala Karya Kencana

Sebagai contoh, Kabupaten Bogor sendiri telah memproduksi kelor dalam bentuk susu dan makanan lainnya, untuk anak stunting. Dengan demikian kiranya Dinas terkait dengan kolaborasi membuat pilot project baik Dinas Kesehatan, Dinas KB, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, serta RSUD Bangkinang.

Yusri berpesan agar seluruh pejabat di OPD dapat memahami program yang dapat dituangkan kedalam kegiatan terutama dalam Pemberdayaan masyarakat, ekonomi kecil maupun dalam bentuk pembinaan.(kom)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari