- Advertisement -
BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Di penghujung tahun 2019, kebakaran lahan dan hutan kembali terjadi di Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Kebakaran lahan tanah gambut terjadi di desa Jalan Akit Jaya, Kembung Baru, Kecamatan Bantan terbakar, Sabtu (28/12) sore kemarin. Hingga saat ini, kebakaran terus meluas, mencapai 2 hektare.
- Advertisement -
Kapolres Bengkalis, AKBP Sigit Adiwuryanto membenarkan kebakaran terjadi di lahan milik warga Desa Kembung Baru, Kecamatan Bantan.
Pun demikian, petugas terus berupaya melakukan pemandaman dan pendingin di lokasi tersebut. "Hingga hari ini, petugas masih berusaha melakukan pemadaman agar api tidak meluas," katanya disampaikan Kapolsek Bantan, AKP Indra Lukman Prabowo.
AKP Indra menambahkan, upaya pemadaman dan pendinginan dari sumber air berada sekitar 500 m ke titik api terus dilakukan bersama TNI, BPBD, MPA, PT RRL dan masyarakat agar api tidak meluas.
- Advertisement -
"Jarak sumber air sekitar 500 meter dari titik api, sedangkan peralatan yang kita gunakan diantaranya dua unit mini straker, 20 roll selang, satu unit robin milik masyarakat (MPA)," tutupnya.(esi)
BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Di penghujung tahun 2019, kebakaran lahan dan hutan kembali terjadi di Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Kebakaran lahan tanah gambut terjadi di desa Jalan Akit Jaya, Kembung Baru, Kecamatan Bantan terbakar, Sabtu (28/12) sore kemarin. Hingga saat ini, kebakaran terus meluas, mencapai 2 hektare.
- Advertisement -
Kapolres Bengkalis, AKBP Sigit Adiwuryanto membenarkan kebakaran terjadi di lahan milik warga Desa Kembung Baru, Kecamatan Bantan.
Pun demikian, petugas terus berupaya melakukan pemandaman dan pendingin di lokasi tersebut. "Hingga hari ini, petugas masih berusaha melakukan pemadaman agar api tidak meluas," katanya disampaikan Kapolsek Bantan, AKP Indra Lukman Prabowo.
- Advertisement -
AKP Indra menambahkan, upaya pemadaman dan pendinginan dari sumber air berada sekitar 500 m ke titik api terus dilakukan bersama TNI, BPBD, MPA, PT RRL dan masyarakat agar api tidak meluas.
"Jarak sumber air sekitar 500 meter dari titik api, sedangkan peralatan yang kita gunakan diantaranya dua unit mini straker, 20 roll selang, satu unit robin milik masyarakat (MPA)," tutupnya.(esi)