BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Kondisi cuaca ekstrem dan panas terik dalam beberapa pekan terakhir, membuat semua pihak tetap waspada terhadap ancamana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Bengkalis.
Komandan Kodim (Dandim) 0303/Bengkalis Letkol Inf Endik Yunia Hermanto mengingatkan kepada seluruh sektor usaha perkebunan maupun perusahaan untuk ikut serta berperan aktif dan bertanggung jawab dalam menangkal bencana asap di Kabupaten Bengkalis.
Pernyataan tegas itu, disampaikannya Dandim 0303/Bengkalis saat bersilaturahmi dengan seluruh elemen pimpinan dan wakil perusahaan di ballroom Hotel Grand Zuri, Kecamatan Mandau, Duri, Rabu (30/3/2022).
Dandim menegaskan, saat ini wilayah Indonesia, termasuk Riau dan Bengkalis di dalamnya tengah memasuki masa pancaroba alias peralihan musim.
Akibatnya, tegas Dandim, cuaca tak menentu dan suhu yang meninggi membuat potensi karhutla semakin marak terjadi.
Hari ini saja, kata Dandim, sudah terjadi beberapa hot spot atau titik panas terdeteksi dari penciteraan satelit. Potensi titik api ini sangat berisiko menyumbang polutan berupa asap yang mencemari udara.
"Kalau sudah terjadi karhutla, tentu dampaknya, ancaman penyakit seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), batuk dan gangguan organ pernapasan lainnya sangat rawan menyerang warga," ujarnya.
Dandim mengingatkan, bencana asap akibat karhutla adalah tanggung jawab bersama yang harus diseriusi oleh seluruh komponen bangsa di Negeri Junjungan dan Riau secara umum.
“Menangkal bencana asap dan mencegah karhutla adalah tanggung jawab bersama. Bukan semata tugas pemerintah daerah dan TNI/Polri saja. Itu tugas dan tanggung jawab kita bersama sebagai satu kesatuan dalam masyarakat. Tak terkecuali pihak perusahaam yang ada dan beroperasional di Kabupaten Bengkalisi,” tegas Endik.
Menurutnya, demi alasan kemanusiaan dia meminta setiap perusahaan dan pekerja di dalamnya lebih peduli terhadap lingkungan dan bersama mencegah kebakaran. Setiap orang, pihak maupun kelompok masyarakat yang melihat adanya titik api atau karhutla diminta untuk ikut berjibaku dalam pemadaman dan pendinginan.
Sebab, jelas Dandim, jika api dibiarkan begitu saja, dampak kebakaran akan semakin meluas dengan potensi bencana asap yang semakin menggila dan tentunya mengancam kesehatan dan keselamatan masyarakat.
“Ya, kita harus berkomitmen, kalau ada kebakaran, segera padamkan. Perusahaan harus ikut andil di dalamnya. Jangan diam saja, jangan beranggapan bahwa pemadaman kebakaran hanya tugas pemerintah, pemadam kebakaran , TNI/Polri dan instansi lainnya saja. Perusahaan juga ikut bertanggung jawab akan lingkungan di sekitarnya,” harapnya.
Endik berharap, setiap elemen dari unsur dinas Damkar, Manggala Agni KLHK RI, Masyarakat Peduli Api (MPA), Pemerintah, TNI/Polri dan setiap perusahaan dapat bersinergi mencegah karhutla dan meminimalisir potensi bencana asap.
Dandim juga mengajak masyarakat untuk mewujudkan zero hot spot di Kabupaten Bengkalis tercinta ini, dengan mengedepankan semangat gotong royong dan bahu membahu.
"Tonjolkan kepedulian dan rasa saling menjaga. Minimal, kalau ada api, segera hubungi Damkar, Manggala Agni dan banyak pihak lainnya. Jangan diam, segera ambil tindakan," ujarnya.
Laporan : Abu Kasim (Bengkalis)
Editor : Edwar Yaman