BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XVI tingkat Provinsi Riau 2019 resmi dicanangkan Bupati Amril Mukminin, Rabu (27/11).
Lokasi pencanangan BBGRM XVI Provinsi Riau itu dipusatkan di lapangan sepakbola Desa Lubuk Muda, Kecamatan Siak Kecil.
Pencanangan tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Amril yang di antaranya didampingi Kadis Pemberdayaan dan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Riau H Syarifuddin AR.
Kemudian, Kadis PMD Kabupaten Bengkalis Yuhelmi, dan Camat Siak Kecil M Fadlul Wajdi, dan sejumlah tamu VVIP lainnya.
Bupati Amril mengatakan, bulan bakti gotong royong momentum bersama yang dapat mengingatkan semua anak bangsa tentang arti penting dari gotong royong. Terutama sekali, imbuhnya, kepada generasi muda, sebagai penerus yang akan memikul tugas sejarah bangsa ini ke depan. "Gotong royong bukan hanya jiwa bangsa. Namun juga sekaligus modal sosial dalam menghadapi masa depan," terangnya.
Apalagi, katanya, kecenderungan kehidupan yang semakin individualistik dan kompetitif seperti saat ini, berpotensi mengikis semangat gotong royong sebagai jiwa bangsa. Masih menurut mantan Kepala Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir ini, gotong royong harus dimaknai bukan hanya sebagai slogan, sebatas kata-kata, atau bahkan jargon.(esi)
BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XVI tingkat Provinsi Riau 2019 resmi dicanangkan Bupati Amril Mukminin, Rabu (27/11).
Lokasi pencanangan BBGRM XVI Provinsi Riau itu dipusatkan di lapangan sepakbola Desa Lubuk Muda, Kecamatan Siak Kecil.
- Advertisement -
Pencanangan tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Amril yang di antaranya didampingi Kadis Pemberdayaan dan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Riau H Syarifuddin AR.
Kemudian, Kadis PMD Kabupaten Bengkalis Yuhelmi, dan Camat Siak Kecil M Fadlul Wajdi, dan sejumlah tamu VVIP lainnya.
- Advertisement -
Bupati Amril mengatakan, bulan bakti gotong royong momentum bersama yang dapat mengingatkan semua anak bangsa tentang arti penting dari gotong royong. Terutama sekali, imbuhnya, kepada generasi muda, sebagai penerus yang akan memikul tugas sejarah bangsa ini ke depan. "Gotong royong bukan hanya jiwa bangsa. Namun juga sekaligus modal sosial dalam menghadapi masa depan," terangnya.
Apalagi, katanya, kecenderungan kehidupan yang semakin individualistik dan kompetitif seperti saat ini, berpotensi mengikis semangat gotong royong sebagai jiwa bangsa. Masih menurut mantan Kepala Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir ini, gotong royong harus dimaknai bukan hanya sebagai slogan, sebatas kata-kata, atau bahkan jargon.(esi)