Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Warga Keluhkan Pelayanan Roro Bengkalis

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Dalam dua pekan terakhir ini masyarakat Kabupaten Bengkalis, maupun warga yang ingin datang ke Pulau Bengkalis, selalu terkendala dengan pelayanan roro penyeberangan. Baik dermaga penyeberangan di Sungai Selari, Pakning maupun di Desa Air Putih, Bengkalis.

Akibatnya, masyarakat yang ingin menyeberang di kedua sisi, khususnya yang menggunakan kendaraan roda empat mapun lebih, harus mengantre cukup lama. Bahkan sudah lama mengante terpaksa tidak bisa menyeberang dan harus menunggu keeesokan harinya.

Dari pantauan Riau Pos di lapang­an, sejak Jumat sore (24/9) ratusan kendaraan roda empat rela antrean panjang sampai ke bagian penjualan tiket yang berada di luar pelabuhan roro. Bahkan ratusan kendaraan bermotor, khususnya roda empat memadati jalur anteran di dermaga Roro Air Putih, menunggu untuk diberangkatkan.

"Entahlah, kami pun tak tau apa masalahnya kok bisa antrean panjang seperti ini. Padahal ini hari biasa bukan hari libur. Tapi antrean di kedua sisi dermaga ini sama panjangnya,"ujar Andi, salah seorang pengendara roda empat yang ingin menyeberang dari roro Air Putih menuju Pakning.

Baca Juga:  Edarkan Ratusan Butir Ekstasi, Oknum Honorer Bengkalis Dibekuk Polisi

Ia mengaku kesal dengan pelayanan roro Bengkalis. Karena setiap kali dirinya ingin menyeberang, baik dari Pakning menuju Bengkalis maupun sebaliknya, kondisinya tetap antre. Bahkan anterannya mencapai enam jam.

"Kami mengharapkan Pemkab Bengkalis peduli dengan pelayanan penyeberangan. Karena ini bukan kali pertama terjadi, tapi puncaknyaa dua bulan lalu, tepatnya di liburan panjang bulan Juli lalu juga terjadi lebih parah lagi,"ujarnya.

Hal senda juga dikatakan Yad. Dirinya pernah mengantre selama 7 jam, dirinya yang menggunakan kendaraan roda empat sempat menunggu dari pukul 14.30 WIB dan baru bisa menyeberang sekitar pukul 20.30 WIB.

"Kami dapat kabar dari petugas pelabuhan, katanya di roro Sungai Selari kendaraan yang ingin menyeberang jumlahnya sendikit jadi harus dipenuhkan,  baru roro berangkat. Namun sebaliknya di hari yang sama di dermaga roro Air Putih terjadi penumpukan kendaraan yang sangat banyak. Tentu ini menjadi pertanyaan pengguna roro, seperti apa sistem kerja sama antara Pemkab Bengkalis dengan pengelola roro,"ujarnya dengan nada kesal.

Baca Juga:  Jalan Rusak Parah di Tasik Serai, Perekonomian Warga Terganggu

Terhadap persoalan itu, khususnya sistem kontrak kerja sama, ketika dikonfirmasikan kepada Bupati Bengkalis, Kasmarni mengatakan, secara teknis dikelola oleh Dishub terkait kontrak dengan perusahaan pelayaran.

"Namun kami menyarankan agar pelayanan ini benar-benar dibenahi. Kami juga akan tetap berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat dan kami akan menerapkan e-tiketing, agar sistem anteran ini dapat berjalan dengan baik,"ujarnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Lapangan (UPL) Dishub Bengkalis, Azwardi yang dikonfirmasi mengakui, bahwa pelayanan roro mengalami kendala pada roro yang berlayar. Dari lima roro yang disediakan, terkadang hanya 3 atau dua roro yang berlayar.

"Ya seperti kalau di Pakning mobil sepi jadi kapal roro menunggu penumpang, tak mungkin kapan berangkat dalam kondisi kosong. Namun kami petugas tetap standby di lapangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,"ujarnya.(eca)

Laporan ABU KASIM, Bengkalis
 

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Dalam dua pekan terakhir ini masyarakat Kabupaten Bengkalis, maupun warga yang ingin datang ke Pulau Bengkalis, selalu terkendala dengan pelayanan roro penyeberangan. Baik dermaga penyeberangan di Sungai Selari, Pakning maupun di Desa Air Putih, Bengkalis.

Akibatnya, masyarakat yang ingin menyeberang di kedua sisi, khususnya yang menggunakan kendaraan roda empat mapun lebih, harus mengantre cukup lama. Bahkan sudah lama mengante terpaksa tidak bisa menyeberang dan harus menunggu keeesokan harinya.

- Advertisement -

Dari pantauan Riau Pos di lapang­an, sejak Jumat sore (24/9) ratusan kendaraan roda empat rela antrean panjang sampai ke bagian penjualan tiket yang berada di luar pelabuhan roro. Bahkan ratusan kendaraan bermotor, khususnya roda empat memadati jalur anteran di dermaga Roro Air Putih, menunggu untuk diberangkatkan.

"Entahlah, kami pun tak tau apa masalahnya kok bisa antrean panjang seperti ini. Padahal ini hari biasa bukan hari libur. Tapi antrean di kedua sisi dermaga ini sama panjangnya,"ujar Andi, salah seorang pengendara roda empat yang ingin menyeberang dari roro Air Putih menuju Pakning.

- Advertisement -
Baca Juga:  Bengkalis Menuju Kota Layak Anak Utama

Ia mengaku kesal dengan pelayanan roro Bengkalis. Karena setiap kali dirinya ingin menyeberang, baik dari Pakning menuju Bengkalis maupun sebaliknya, kondisinya tetap antre. Bahkan anterannya mencapai enam jam.

"Kami mengharapkan Pemkab Bengkalis peduli dengan pelayanan penyeberangan. Karena ini bukan kali pertama terjadi, tapi puncaknyaa dua bulan lalu, tepatnya di liburan panjang bulan Juli lalu juga terjadi lebih parah lagi,"ujarnya.

Hal senda juga dikatakan Yad. Dirinya pernah mengantre selama 7 jam, dirinya yang menggunakan kendaraan roda empat sempat menunggu dari pukul 14.30 WIB dan baru bisa menyeberang sekitar pukul 20.30 WIB.

"Kami dapat kabar dari petugas pelabuhan, katanya di roro Sungai Selari kendaraan yang ingin menyeberang jumlahnya sendikit jadi harus dipenuhkan,  baru roro berangkat. Namun sebaliknya di hari yang sama di dermaga roro Air Putih terjadi penumpukan kendaraan yang sangat banyak. Tentu ini menjadi pertanyaan pengguna roro, seperti apa sistem kerja sama antara Pemkab Bengkalis dengan pengelola roro,"ujarnya dengan nada kesal.

Baca Juga:  Rekor, Positif Covid-19 Bertambah 167 Kasus

Terhadap persoalan itu, khususnya sistem kontrak kerja sama, ketika dikonfirmasikan kepada Bupati Bengkalis, Kasmarni mengatakan, secara teknis dikelola oleh Dishub terkait kontrak dengan perusahaan pelayaran.

"Namun kami menyarankan agar pelayanan ini benar-benar dibenahi. Kami juga akan tetap berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat dan kami akan menerapkan e-tiketing, agar sistem anteran ini dapat berjalan dengan baik,"ujarnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Lapangan (UPL) Dishub Bengkalis, Azwardi yang dikonfirmasi mengakui, bahwa pelayanan roro mengalami kendala pada roro yang berlayar. Dari lima roro yang disediakan, terkadang hanya 3 atau dua roro yang berlayar.

"Ya seperti kalau di Pakning mobil sepi jadi kapal roro menunggu penumpang, tak mungkin kapan berangkat dalam kondisi kosong. Namun kami petugas tetap standby di lapangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,"ujarnya.(eca)

Laporan ABU KASIM, Bengkalis
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari