- Advertisement -
BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) merancang program penyelamatan tiga jenis mamalia seperti dugong, pesut dan lumba-lumba yang dilindungi di perairan Sungai Kembung Kecamatan Bantan.
Rencana itu dibahas bersama UPT KPH DLHK Riau di Bengkalis, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) LSM Bahtera Melayu Bengkalis, Kepala Desa Kembung Luar di Cawan Kafe Bengkalis, Selasa (23/7).
- Advertisement -
Partnership Coordinator YKAN Riau Fadil Nandila mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberi pemahaman kepada masyarakat tentang penyelamatan mamalia yang dilindungi di perairan Sungai Kembung.
Juga untuk menciptakan efek ekonomi dan meningkatkan UMKM di daerah tersebut. Melalui kegiatan sosialisasi juga dapat merubah pola pikir masyarakat terutama Suku Akit pentingnya kelestarian hutan mangrove.
“Kita akan menggelar berbagai kegiatan salah satunya lomba mengolah hasil makanan laut seperti buah tanah, lokan dan siput. Sehingga dapat memotivasi untuk meningkat perekonomian masyarakat setempat tanpa merusak lingkungan hutan mangrove,” ujarnya.
- Advertisement -
Kepala Diskominfotik Bengkalis Suwarto menyambut baik atas digelarnya sosialisasi dan pelatihan penyelamatan mamalia yang dilindungi di perairan Sungai Kembung Kecamatan Bantan yang dilakukan pihak Yayasan Konservasi Alam Nusantara.
Kepala UPT KPH DLHK Riau di Bengkalis Muhammad Fadli mengatakan, sebagai perpanjangan tangan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Riau sangat apresiasi sekali dengan YKAN dan LSM Bahtera Melayu Bengkalis yang selalu melibatkan pemerintah daerah dalam kegiatan mereka.
“Mudah-mudahan apa yang kita rencanakan mengenai kegiatan ini berjalan dengan lancar. Untuk Desa Teluk Pambang dan Kembung Luar ini mengenai LPHD nya juga sudah kami bantu terkait terbit izin Pengelolaan Hutan Perhutanan Sosial,” ujarnya.(ksm)
BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) merancang program penyelamatan tiga jenis mamalia seperti dugong, pesut dan lumba-lumba yang dilindungi di perairan Sungai Kembung Kecamatan Bantan.
Rencana itu dibahas bersama UPT KPH DLHK Riau di Bengkalis, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) LSM Bahtera Melayu Bengkalis, Kepala Desa Kembung Luar di Cawan Kafe Bengkalis, Selasa (23/7).
- Advertisement -
Partnership Coordinator YKAN Riau Fadil Nandila mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberi pemahaman kepada masyarakat tentang penyelamatan mamalia yang dilindungi di perairan Sungai Kembung.
Juga untuk menciptakan efek ekonomi dan meningkatkan UMKM di daerah tersebut. Melalui kegiatan sosialisasi juga dapat merubah pola pikir masyarakat terutama Suku Akit pentingnya kelestarian hutan mangrove.
- Advertisement -
“Kita akan menggelar berbagai kegiatan salah satunya lomba mengolah hasil makanan laut seperti buah tanah, lokan dan siput. Sehingga dapat memotivasi untuk meningkat perekonomian masyarakat setempat tanpa merusak lingkungan hutan mangrove,” ujarnya.
Kepala Diskominfotik Bengkalis Suwarto menyambut baik atas digelarnya sosialisasi dan pelatihan penyelamatan mamalia yang dilindungi di perairan Sungai Kembung Kecamatan Bantan yang dilakukan pihak Yayasan Konservasi Alam Nusantara.
Kepala UPT KPH DLHK Riau di Bengkalis Muhammad Fadli mengatakan, sebagai perpanjangan tangan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Riau sangat apresiasi sekali dengan YKAN dan LSM Bahtera Melayu Bengkalis yang selalu melibatkan pemerintah daerah dalam kegiatan mereka.
“Mudah-mudahan apa yang kita rencanakan mengenai kegiatan ini berjalan dengan lancar. Untuk Desa Teluk Pambang dan Kembung Luar ini mengenai LPHD nya juga sudah kami bantu terkait terbit izin Pengelolaan Hutan Perhutanan Sosial,” ujarnya.(ksm)