Rabu, 9 April 2025
spot_img

Teknologi AIS Mudahkan Nelayan Deteksi Ikan di Laut

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Guna memantau aktivitas di perairan selat Malaka, Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kabupaten Bengkalis  memperkenalkan teknologi  Automatic Indentification System (AIS).

Teknologi ini untuk mendukung kebijakan pembangunan insfrastruktur kemaritiman di wilayah Selat Malaka dan sekitarnya.

Pengenalan teknologi AIS yang dilaksanakan di Aula Kantor BPP Bengkalis, dihadiri Plt Kepala BPP Bengkalis Dahen Tawakal, Danposal Bengkalis Letda Laut Yustin, Kasat Pol Air, Kasatnarkoba Polres Bengkalis, kepala desa dan kelompok nelayan di Kabupaten Bengkalis.

Teknologi AIS ini dikembangkan oleh Politeknik Negeri Bengkalis bekerja sama dengan BPP Bengkalis.

''Melalui diseminasi atau pengenalan terhadap AIS, agar masyarakat tau terhadap perkembangan di Selat Malaka dan kita mendapat alat penunjang AIS dari ITS Surabaya. Kami berharap alat ini dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk memantau seluruh pergerakan perairan di Selat Melaka,'' ujar Plt Kepala BPP Dahen Tawakal, belum lama ini.

Baca Juga:  2 Pelaku Sabu Diringkus Satnarkoba Bengkalis

Dahen menjelaskan, AIS mampu menangkap data kapal sejauh 180 km, saati ini sebanyak 84 ribu aktivitas kapal di Selat Malaka dan 390 kapal pesiar yang hanya sekedar lewat di Bengkalis.

''Ke depan bagaimana kita bisa memanfaatkan padatnya aktivitas perairan itu, kita berupaya agar kapal pesiar yang melintas singgah sebentar ke Pulau Rupat atau ke Pulau Bengkalis sehingga dolar masuk ke Bengkalis,'' ungkapnya.

Menurut Dahen, teknologi AIS ini juga dapat dimanfaatkan untuk penambahan PAD, yakni dari sandar dan berlabuh di perairan Selat Bengkalis dan ini tentu perlu regulasi. AIS juga bermanfaat untuk menghindari pencemaran laut, serta gelombang kapal yang mengakibatkan abrasi di beberapa Pulau Bengkalis.

Baca Juga:  7 Pejabat Eselon II Dilantik

Selain itu sambung Dahen, dengan AIS akan memantau keberadaan nelayan, lalu lintas kapal dan juga titik kumpul ikan. ''Kami berharap nelayan kita lebih profesional, agar nelayan bisa tau di mana lubuk ikan, kita ingin nelayan kita pulang membawa hasil tangkapan yang maksimal, alat ini akan kita kembangkan terus,'' terangnya.(ksm)
 

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Guna memantau aktivitas di perairan selat Malaka, Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kabupaten Bengkalis  memperkenalkan teknologi  Automatic Indentification System (AIS).

Teknologi ini untuk mendukung kebijakan pembangunan insfrastruktur kemaritiman di wilayah Selat Malaka dan sekitarnya.

Pengenalan teknologi AIS yang dilaksanakan di Aula Kantor BPP Bengkalis, dihadiri Plt Kepala BPP Bengkalis Dahen Tawakal, Danposal Bengkalis Letda Laut Yustin, Kasat Pol Air, Kasatnarkoba Polres Bengkalis, kepala desa dan kelompok nelayan di Kabupaten Bengkalis.

Teknologi AIS ini dikembangkan oleh Politeknik Negeri Bengkalis bekerja sama dengan BPP Bengkalis.

''Melalui diseminasi atau pengenalan terhadap AIS, agar masyarakat tau terhadap perkembangan di Selat Malaka dan kita mendapat alat penunjang AIS dari ITS Surabaya. Kami berharap alat ini dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk memantau seluruh pergerakan perairan di Selat Melaka,'' ujar Plt Kepala BPP Dahen Tawakal, belum lama ini.

Baca Juga:  Masuri Semakin Teratas

Dahen menjelaskan, AIS mampu menangkap data kapal sejauh 180 km, saati ini sebanyak 84 ribu aktivitas kapal di Selat Malaka dan 390 kapal pesiar yang hanya sekedar lewat di Bengkalis.

''Ke depan bagaimana kita bisa memanfaatkan padatnya aktivitas perairan itu, kita berupaya agar kapal pesiar yang melintas singgah sebentar ke Pulau Rupat atau ke Pulau Bengkalis sehingga dolar masuk ke Bengkalis,'' ungkapnya.

Menurut Dahen, teknologi AIS ini juga dapat dimanfaatkan untuk penambahan PAD, yakni dari sandar dan berlabuh di perairan Selat Bengkalis dan ini tentu perlu regulasi. AIS juga bermanfaat untuk menghindari pencemaran laut, serta gelombang kapal yang mengakibatkan abrasi di beberapa Pulau Bengkalis.

Baca Juga:  2 Pelaku Sabu Diringkus Satnarkoba Bengkalis

Selain itu sambung Dahen, dengan AIS akan memantau keberadaan nelayan, lalu lintas kapal dan juga titik kumpul ikan. ''Kami berharap nelayan kita lebih profesional, agar nelayan bisa tau di mana lubuk ikan, kita ingin nelayan kita pulang membawa hasil tangkapan yang maksimal, alat ini akan kita kembangkan terus,'' terangnya.(ksm)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Teknologi AIS Mudahkan Nelayan Deteksi Ikan di Laut

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Guna memantau aktivitas di perairan selat Malaka, Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kabupaten Bengkalis  memperkenalkan teknologi  Automatic Indentification System (AIS).

Teknologi ini untuk mendukung kebijakan pembangunan insfrastruktur kemaritiman di wilayah Selat Malaka dan sekitarnya.

Pengenalan teknologi AIS yang dilaksanakan di Aula Kantor BPP Bengkalis, dihadiri Plt Kepala BPP Bengkalis Dahen Tawakal, Danposal Bengkalis Letda Laut Yustin, Kasat Pol Air, Kasatnarkoba Polres Bengkalis, kepala desa dan kelompok nelayan di Kabupaten Bengkalis.

Teknologi AIS ini dikembangkan oleh Politeknik Negeri Bengkalis bekerja sama dengan BPP Bengkalis.

''Melalui diseminasi atau pengenalan terhadap AIS, agar masyarakat tau terhadap perkembangan di Selat Malaka dan kita mendapat alat penunjang AIS dari ITS Surabaya. Kami berharap alat ini dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk memantau seluruh pergerakan perairan di Selat Melaka,'' ujar Plt Kepala BPP Dahen Tawakal, belum lama ini.

Baca Juga:  Polbeng Bina Tata Kelola Bumdes Resam Lapis

Dahen menjelaskan, AIS mampu menangkap data kapal sejauh 180 km, saati ini sebanyak 84 ribu aktivitas kapal di Selat Malaka dan 390 kapal pesiar yang hanya sekedar lewat di Bengkalis.

''Ke depan bagaimana kita bisa memanfaatkan padatnya aktivitas perairan itu, kita berupaya agar kapal pesiar yang melintas singgah sebentar ke Pulau Rupat atau ke Pulau Bengkalis sehingga dolar masuk ke Bengkalis,'' ungkapnya.

Menurut Dahen, teknologi AIS ini juga dapat dimanfaatkan untuk penambahan PAD, yakni dari sandar dan berlabuh di perairan Selat Bengkalis dan ini tentu perlu regulasi. AIS juga bermanfaat untuk menghindari pencemaran laut, serta gelombang kapal yang mengakibatkan abrasi di beberapa Pulau Bengkalis.

Baca Juga:  BKSDA Pasang Perangkap Harimau di Desa Tasik Tebing Serai

Selain itu sambung Dahen, dengan AIS akan memantau keberadaan nelayan, lalu lintas kapal dan juga titik kumpul ikan. ''Kami berharap nelayan kita lebih profesional, agar nelayan bisa tau di mana lubuk ikan, kita ingin nelayan kita pulang membawa hasil tangkapan yang maksimal, alat ini akan kita kembangkan terus,'' terangnya.(ksm)
 

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Guna memantau aktivitas di perairan selat Malaka, Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kabupaten Bengkalis  memperkenalkan teknologi  Automatic Indentification System (AIS).

Teknologi ini untuk mendukung kebijakan pembangunan insfrastruktur kemaritiman di wilayah Selat Malaka dan sekitarnya.

Pengenalan teknologi AIS yang dilaksanakan di Aula Kantor BPP Bengkalis, dihadiri Plt Kepala BPP Bengkalis Dahen Tawakal, Danposal Bengkalis Letda Laut Yustin, Kasat Pol Air, Kasatnarkoba Polres Bengkalis, kepala desa dan kelompok nelayan di Kabupaten Bengkalis.

Teknologi AIS ini dikembangkan oleh Politeknik Negeri Bengkalis bekerja sama dengan BPP Bengkalis.

''Melalui diseminasi atau pengenalan terhadap AIS, agar masyarakat tau terhadap perkembangan di Selat Malaka dan kita mendapat alat penunjang AIS dari ITS Surabaya. Kami berharap alat ini dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk memantau seluruh pergerakan perairan di Selat Melaka,'' ujar Plt Kepala BPP Dahen Tawakal, belum lama ini.

Baca Juga:  BKSDA Pasang Perangkap Harimau di Desa Tasik Tebing Serai

Dahen menjelaskan, AIS mampu menangkap data kapal sejauh 180 km, saati ini sebanyak 84 ribu aktivitas kapal di Selat Malaka dan 390 kapal pesiar yang hanya sekedar lewat di Bengkalis.

''Ke depan bagaimana kita bisa memanfaatkan padatnya aktivitas perairan itu, kita berupaya agar kapal pesiar yang melintas singgah sebentar ke Pulau Rupat atau ke Pulau Bengkalis sehingga dolar masuk ke Bengkalis,'' ungkapnya.

Menurut Dahen, teknologi AIS ini juga dapat dimanfaatkan untuk penambahan PAD, yakni dari sandar dan berlabuh di perairan Selat Bengkalis dan ini tentu perlu regulasi. AIS juga bermanfaat untuk menghindari pencemaran laut, serta gelombang kapal yang mengakibatkan abrasi di beberapa Pulau Bengkalis.

Baca Juga:  Ratusan Rumah dan Jalan Teredam Banjir

Selain itu sambung Dahen, dengan AIS akan memantau keberadaan nelayan, lalu lintas kapal dan juga titik kumpul ikan. ''Kami berharap nelayan kita lebih profesional, agar nelayan bisa tau di mana lubuk ikan, kita ingin nelayan kita pulang membawa hasil tangkapan yang maksimal, alat ini akan kita kembangkan terus,'' terangnya.(ksm)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari