Sabtu, 31 Mei 2025

Kreatif  di Tengah Pandemi Covid-19

PANGKALANJAMBI (RIAUPOS.CO) – Keberadaan Mangrove Education Centre di Pangkalan Jambi, Kecamatan Bukitbatu, saat ini bukan saja menjadi bagian pemulihan hutan mangrove dan menjaga dari abrasi, namun saat ini keberadaan mangrove itu menjadi tujuan kunjungan wisata lokal sambil menikmati berbagai makanan berasal dari buah mangrove. 

Mangrove Education Center ini selama pandemi Covid-19 tertutup untuk umum.  "Selama Pandemi Covid-19, tempat ini tertutup untuk umum. Namun untuk aktivitas kelompok tetap berjalan," kata Ketua Kelompok Harapan Bersama, Desa Pangkalan Jambi, Kecamatan Bukit batu, Bengkalis, Alpan, kemarin. 

Kelompok yang baru saja menerima SK Penerima Proklim dari Kemen LHK ini terus berinovasi dan menjalankan beberapa program. Program yang dijalankan mulai pembenihan mangrove jenis api-api, bakau dan berembang. Kemudian penanaman mangrove dan pengembangan usaha ibu rumah tangga. 

Baca Juga:  Polbeng Silaturahmi Bersama Pertamina RU II Sungai Pakning

"Alhamdulillah, meskipun masa pandemi covid-19, ibu-ibu dari kelompok kami terus berproduksi. Minimal per hari 1 Kg buah mangrove diolah ibu-ibu, " jelas Alpan yang saat itu menunjukkan hasil produksi jus buah kedabu dan berembang. 

Tidak hanya itu, kata Alpan, memproduksi kerupuk amplang dari ikan lomek dilakukan ibu. "Alhamdulillah sampai saat ini masih diminati masyarakat," jelasnya. 

Menurut Alpan, sejak level II sebagian masyarakat. Terutama masyarakat tempatan mulai datang untuk menikmati keindahan mangrove. "Sebenarnya kita tak berani mangrove center ini dibuka untuk umum. Kita menunggu, jika diizinkan pemkab, langsung dibuka," jelas Alpan. Yang jelas, katanya lagi, setiap yang masuk tetap menerapkan protokol kesehatan.(esi)

Baca Juga:  Ratusan Atlet Ikuti Kejuaraan Shokaido Open Karate Cup II

PANGKALANJAMBI (RIAUPOS.CO) – Keberadaan Mangrove Education Centre di Pangkalan Jambi, Kecamatan Bukitbatu, saat ini bukan saja menjadi bagian pemulihan hutan mangrove dan menjaga dari abrasi, namun saat ini keberadaan mangrove itu menjadi tujuan kunjungan wisata lokal sambil menikmati berbagai makanan berasal dari buah mangrove. 

Mangrove Education Center ini selama pandemi Covid-19 tertutup untuk umum.  "Selama Pandemi Covid-19, tempat ini tertutup untuk umum. Namun untuk aktivitas kelompok tetap berjalan," kata Ketua Kelompok Harapan Bersama, Desa Pangkalan Jambi, Kecamatan Bukit batu, Bengkalis, Alpan, kemarin. 

Kelompok yang baru saja menerima SK Penerima Proklim dari Kemen LHK ini terus berinovasi dan menjalankan beberapa program. Program yang dijalankan mulai pembenihan mangrove jenis api-api, bakau dan berembang. Kemudian penanaman mangrove dan pengembangan usaha ibu rumah tangga. 

Baca Juga:  PLN Bengkalis Siagakan 65 Personel dan Lima Posko

"Alhamdulillah, meskipun masa pandemi covid-19, ibu-ibu dari kelompok kami terus berproduksi. Minimal per hari 1 Kg buah mangrove diolah ibu-ibu, " jelas Alpan yang saat itu menunjukkan hasil produksi jus buah kedabu dan berembang. 

Tidak hanya itu, kata Alpan, memproduksi kerupuk amplang dari ikan lomek dilakukan ibu. "Alhamdulillah sampai saat ini masih diminati masyarakat," jelasnya. 

Menurut Alpan, sejak level II sebagian masyarakat. Terutama masyarakat tempatan mulai datang untuk menikmati keindahan mangrove. "Sebenarnya kita tak berani mangrove center ini dibuka untuk umum. Kita menunggu, jika diizinkan pemkab, langsung dibuka," jelas Alpan. Yang jelas, katanya lagi, setiap yang masuk tetap menerapkan protokol kesehatan.(esi)

Baca Juga:  Alokasi APBD untuk Talang Muandau Rp42,22 Miliar
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PANGKALANJAMBI (RIAUPOS.CO) – Keberadaan Mangrove Education Centre di Pangkalan Jambi, Kecamatan Bukitbatu, saat ini bukan saja menjadi bagian pemulihan hutan mangrove dan menjaga dari abrasi, namun saat ini keberadaan mangrove itu menjadi tujuan kunjungan wisata lokal sambil menikmati berbagai makanan berasal dari buah mangrove. 

Mangrove Education Center ini selama pandemi Covid-19 tertutup untuk umum.  "Selama Pandemi Covid-19, tempat ini tertutup untuk umum. Namun untuk aktivitas kelompok tetap berjalan," kata Ketua Kelompok Harapan Bersama, Desa Pangkalan Jambi, Kecamatan Bukit batu, Bengkalis, Alpan, kemarin. 

Kelompok yang baru saja menerima SK Penerima Proklim dari Kemen LHK ini terus berinovasi dan menjalankan beberapa program. Program yang dijalankan mulai pembenihan mangrove jenis api-api, bakau dan berembang. Kemudian penanaman mangrove dan pengembangan usaha ibu rumah tangga. 

Baca Juga:  Alokasi APBD untuk Talang Muandau Rp42,22 Miliar

"Alhamdulillah, meskipun masa pandemi covid-19, ibu-ibu dari kelompok kami terus berproduksi. Minimal per hari 1 Kg buah mangrove diolah ibu-ibu, " jelas Alpan yang saat itu menunjukkan hasil produksi jus buah kedabu dan berembang. 

Tidak hanya itu, kata Alpan, memproduksi kerupuk amplang dari ikan lomek dilakukan ibu. "Alhamdulillah sampai saat ini masih diminati masyarakat," jelasnya. 

Menurut Alpan, sejak level II sebagian masyarakat. Terutama masyarakat tempatan mulai datang untuk menikmati keindahan mangrove. "Sebenarnya kita tak berani mangrove center ini dibuka untuk umum. Kita menunggu, jika diizinkan pemkab, langsung dibuka," jelas Alpan. Yang jelas, katanya lagi, setiap yang masuk tetap menerapkan protokol kesehatan.(esi)

Baca Juga:  57 Unit Sepeda Motor Terjaring
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari