BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Sekitar delapan pemuda yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Muara Dua, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, Jumat (14/2) mencoba mesin striker, alat pemadam kebakaran yang merupakan bantuan Desa Peduli Gambut (DPG) Kemitraan Riau. Percobaan yang dilakukan di Dusun Jadi Jaya tersebut disaksikan Field Supervisor DPG Kemitraan, Ubat Romaida dan dipandu tenaga ahli infrastruktur lokal, Cahyo Widianto.
Ketua MPA, Riyono bersama seluruh anggota menyimak dengan seksama apa yang diajarkan oleh tenaga ahli lalu kemudian mencoba. Mulai dari merakit mesin, menghidupkan mesin, mengisi air tanki lipat dan menyemprotkan langsung ke lahan yang sering terbakar tersebut. Memang, kawasan yang dikunjungi tersebut merupakan lokasi rawan kebakaran sehingga sekat kanal juga dibangun di sekitarnya.
‘’Kami sangat senang menerima bantuan ini. Di Muara Dua, baru ini mini striker. Ada lima yang desa punya tapi jenis lain dan satu sudah rusak. Hampir 80 persen wilayah di Muara Dua ini rawan kebakaran. Tahun 2018, 60 persennya habis terbakar,’’ sebut Riyono. (kun)
BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Sekitar delapan pemuda yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Muara Dua, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, Jumat (14/2) mencoba mesin striker, alat pemadam kebakaran yang merupakan bantuan Desa Peduli Gambut (DPG) Kemitraan Riau. Percobaan yang dilakukan di Dusun Jadi Jaya tersebut disaksikan Field Supervisor DPG Kemitraan, Ubat Romaida dan dipandu tenaga ahli infrastruktur lokal, Cahyo Widianto.
Ketua MPA, Riyono bersama seluruh anggota menyimak dengan seksama apa yang diajarkan oleh tenaga ahli lalu kemudian mencoba. Mulai dari merakit mesin, menghidupkan mesin, mengisi air tanki lipat dan menyemprotkan langsung ke lahan yang sering terbakar tersebut. Memang, kawasan yang dikunjungi tersebut merupakan lokasi rawan kebakaran sehingga sekat kanal juga dibangun di sekitarnya.
- Advertisement -
‘’Kami sangat senang menerima bantuan ini. Di Muara Dua, baru ini mini striker. Ada lima yang desa punya tapi jenis lain dan satu sudah rusak. Hampir 80 persen wilayah di Muara Dua ini rawan kebakaran. Tahun 2018, 60 persennya habis terbakar,’’ sebut Riyono. (kun)