FGD Lengkapi Buku Adat Melayu

SIAK (RIAUPOS.CO) – Lembaga Adat Melayu Riau (LA­MR) Kabupaten Bengkalis menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema Perbincangan Gugus Terhala. Ini dilakukan jelang penerbitan buku adat istiadat berjudul ‘‘Sebatang Tubuh Masyarakat Melayu Bengkalis’’ di aula LAMR Bengkalis, Kamis (11/11).

FGD yang dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Bengkalis Andris Wasono, Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan, Dandim 0303/Bengkalis Letkol Inf Endik Yunia Hermanto dan sejumlah undangan dari OPD terkait. FGD membahas masukan-masukan terkait dengan tim penulis/penyusun buku Adat Istiadat Sebatang Tubuh Masyarakat Melayu Bengkalis.

- Advertisement -

FGD Perbincangan Gugus Terhala dibuka resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra dan disaksikan Ketua Umum DPH LAMR Bengkalis Datuk Sri Sofyan Said SH, Ketua Umum MKA Datok Sri Zainuddin serta sejumlah undangan.

Dalam kegiatan itu juga ditetapkan Ketua Tim Penulis atau pe­nyusun buku Adat Istiadat Sebatang Tubuh Masyarakat Melayu Bengkalis H Riza Pahlefi dengan anggota Syaukani Al Karim, H Amrizal, H Moh Sidik dan Marzuli Ridwan Al-Bantany.

- Advertisement -

Datuk Sri Sofyan Said SH mengatakan, FGD ini sejalan dengan apa yang diinginkan oleh LAMR Kabupaten Bengkalis, sehingga produk atau cetakan yang ditulis nantinya dapat diramu dan ditulis secara baik.

"Semoga kegiatan ini bisa lahir saran serta masukan-masukan berharga, untuk kemajuan Kabupaten Bengkalis dan marwah negeri Melayu," ujar Sofyan.

Sementara itu Riza Pahlefi mengatakan, atas penugasan dari LAMR Bengkalis ini, diupayakan mulai lahir sampai meninggal adat istiadat yang dilakukan masyarakat Melayu. "Kita menghimpun masukan-masukan dari stakeholder dari tokoh masyarakat, pemuda dan tokoh wanita yang bergelut dalam adat istiadat," ujar Riza Pahlefi.

 Ketua DPRD Bengkalis periode 2004-2009 ini menjelaskan, tim penyusun sudah bekerja sejak Maret 2021 dan narasumber yang dimintai pendapatnya sejumlah tokoh masyarakat. Sehingga bisa dihimpun serta dikumpulkan. Selain itu juga dari berbagai referensi dari orang-orang tua. "Harapan kita seperti buku ini bisa menjadi karya yang dibaca masyarakat serta anak-anak kita nantinya. Setelah hasil final akan kita serahkan ke LAMR Bengkalis dan LAMR Bengkalis yang akan memperbanyak serta  mendistribusikan buku ini," lanjutnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesra mendukung kegiatan itu.  Menurutnya, Pemkab Bengkalis sangat memberikan apresiasi kepada 4 tokoh penulis buku ini yakni Datuk Reza Pahlevi, Datuk Amrizal, Datuk Muhammad Siddiq, Marzuli Al-Bantany dan Syaukani Al Karim atas sumbangsih, ide serta gagasan yang dituliskan dalam buku ini.(zed)

Laporan Abu Kasim, Bengkalis

SIAK (RIAUPOS.CO) – Lembaga Adat Melayu Riau (LA­MR) Kabupaten Bengkalis menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema Perbincangan Gugus Terhala. Ini dilakukan jelang penerbitan buku adat istiadat berjudul ‘‘Sebatang Tubuh Masyarakat Melayu Bengkalis’’ di aula LAMR Bengkalis, Kamis (11/11).

FGD yang dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Bengkalis Andris Wasono, Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan, Dandim 0303/Bengkalis Letkol Inf Endik Yunia Hermanto dan sejumlah undangan dari OPD terkait. FGD membahas masukan-masukan terkait dengan tim penulis/penyusun buku Adat Istiadat Sebatang Tubuh Masyarakat Melayu Bengkalis.

FGD Perbincangan Gugus Terhala dibuka resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra dan disaksikan Ketua Umum DPH LAMR Bengkalis Datuk Sri Sofyan Said SH, Ketua Umum MKA Datok Sri Zainuddin serta sejumlah undangan.

Dalam kegiatan itu juga ditetapkan Ketua Tim Penulis atau pe­nyusun buku Adat Istiadat Sebatang Tubuh Masyarakat Melayu Bengkalis H Riza Pahlefi dengan anggota Syaukani Al Karim, H Amrizal, H Moh Sidik dan Marzuli Ridwan Al-Bantany.

Datuk Sri Sofyan Said SH mengatakan, FGD ini sejalan dengan apa yang diinginkan oleh LAMR Kabupaten Bengkalis, sehingga produk atau cetakan yang ditulis nantinya dapat diramu dan ditulis secara baik.

"Semoga kegiatan ini bisa lahir saran serta masukan-masukan berharga, untuk kemajuan Kabupaten Bengkalis dan marwah negeri Melayu," ujar Sofyan.

Sementara itu Riza Pahlefi mengatakan, atas penugasan dari LAMR Bengkalis ini, diupayakan mulai lahir sampai meninggal adat istiadat yang dilakukan masyarakat Melayu. "Kita menghimpun masukan-masukan dari stakeholder dari tokoh masyarakat, pemuda dan tokoh wanita yang bergelut dalam adat istiadat," ujar Riza Pahlefi.

 Ketua DPRD Bengkalis periode 2004-2009 ini menjelaskan, tim penyusun sudah bekerja sejak Maret 2021 dan narasumber yang dimintai pendapatnya sejumlah tokoh masyarakat. Sehingga bisa dihimpun serta dikumpulkan. Selain itu juga dari berbagai referensi dari orang-orang tua. "Harapan kita seperti buku ini bisa menjadi karya yang dibaca masyarakat serta anak-anak kita nantinya. Setelah hasil final akan kita serahkan ke LAMR Bengkalis dan LAMR Bengkalis yang akan memperbanyak serta  mendistribusikan buku ini," lanjutnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesra mendukung kegiatan itu.  Menurutnya, Pemkab Bengkalis sangat memberikan apresiasi kepada 4 tokoh penulis buku ini yakni Datuk Reza Pahlevi, Datuk Amrizal, Datuk Muhammad Siddiq, Marzuli Al-Bantany dan Syaukani Al Karim atas sumbangsih, ide serta gagasan yang dituliskan dalam buku ini.(zed)

Laporan Abu Kasim, Bengkalis

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya