Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Pamit Pergi Lihat Jerat Rusa, Warga Tasik Serai Ditemukan Tak Bernyawa

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Warga Desa Tasik Serai, Kecamatan Talang Muandau, Bengkalis, dihebohkan dengan penemuan mayat laki-laki tanpa kepala di dalam hutan. Diduga korban tewas diterkam binatang  buas.

Korban bernama Indra (30), warga Pulau Teluk Padi Km 68, Desa Tasik Tebing Serai Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis. Dia ditemukan warga sudah tidak bernyawa. Diduga diterkam harimau di kawasan Hutan Giam Siak Kecil (GSK).

Informasi yang berhasil dirangkum di lapangan menyebutkan, korban masuk ke hutan untuk melihat jerat rusa yang dipasang sebelumnya  Namun pada Rabu  (6/4/ 2022) sekitar pukul 10.00 WIB, jasad korban ditemukan 20 meter dari tempat jerat rusa.

Korban pada saat itu sudah tidak bernyawa dalam semak belukar. Posisi badan terlentang. Bagian kepala korban terpisah dari tubuh dengan jarak 1,5 meter. Sedangkan di pundak kiri dan kanan korban koyak.

Mendapat informasi dari masyarakat, Kapolsek Pinggir Kompol Maitertika menyampaikan kronologisnya. Dikatakan Kapolsek, pada Rabu (6/4/2022) sekitar pukul 12.30 WIB, pihaknya mendapatkan laporan ada masyarakat yang  tewas diserang binatang buas.

Setelah itu, dia pun memerintahkan anggota Opsnal dan Unit Intelkam untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Sekitar pukul 13.00 WIB, barulah diketahui informasi tersebut benar adanya.

Baca Juga:  Ditargetkan 2024 Pembangunan Jalan Poros di Bengkalis Tuntas

"Ya, sekitar pukul 14.00 WIB, Tim Opsnal Unit Intelkam dan Bhabinkamtibmas telah sampai di rumah duka atau rumah orang tua korban di Km 58 Desa Tasik Serai Timur Kecamatan Tualang Muandau," ujarnya.

Dikatakan Kompol Maitertika, jasad  korban telah dimakamkan pihak keluarga. Selanjutnya tim menginterogasi saksi-saksi yang ikut ke tempat kejadian perkara (TKP).

Menurut keterangan saksi, jelas Kapolsek, korban merupakan warga Km 68 Desa Tasik Tebing Serai. Dia mempunyai istri bernama Erna. Anaknya satu dan pekerjaannya sebagai petani ladang dan penjerat rusa.

Korban sebelumnya berangkat dari rumah menuju ladangnya pada Selasa (5/4/2022) sekitar pukul 06.00 WIB, di mana korban pamit dengan istrinya untuk pergi ke seberang Pulau Teluk Padi untuk membersihkan ladang dan melihat jerat rusa.

"Pada saat berangkat korban sempat berjumpa mertua perempuannya. Sekitar pukul 18.30 WIB, korban belum juga pulang ke rumahnya, sehingga istri korban mencoba menghubungi via handphone, namun tidak ada jawaban," jelasnya.

Baca Juga:  Mari Tingkatkan Semangat Gotong Royong

Selanjutnya, pada pukul 20.00 WIB, istri korban menghubungi bapaknya dan menceritakan bahwa suaminya belum pulang dari membersihkan ladang dan menjerat rusa. Kemudian bapaknya langsung menghubungi korban. Handphone korban aktif, namun tidak diangkat.

“Tidak ada juga kabar, sebanyak 50 warga berangkat bersama-sama menuju seberang PulauTeluk Padi menggunakan perahu untuk mencari korban, namun tidak ditemukan,” jelasnya.

Tak hanya itu, ujar Kapolsek, pada Rabu (6/4/2022) sekitar pukul 07.00 WIB, masyarakat gabungan Km .68 dan 58 sebanyak 100 orang kembali berangkat menggunakan perahu mencari korban. Sesampai di TKP, masyarakat menyebar dan berhasil menemukan mayat korban dengan posisi terlentang dan kepala terpisah dari tubuh.

Dari hasil tersebut, kata Kapolsek, kuat dugaan sementara kematian korban disebabkan binatang buas alias harimau.  Di mana korban berangkat sendirian menggunakan perahu menuju ladangnya dengan menyeberangi Danau Tasik.

“Karena korban tidak pulang, selanjutnya dicari bersama-sama oleh masyarakat kampung dan ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kepala terpisah dan pundak dalam keadaan tercabik,” ujar Kapolsek.

Laporan Abu Kasim, Bengkalis

Editor: Edwar Yaman

 

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Warga Desa Tasik Serai, Kecamatan Talang Muandau, Bengkalis, dihebohkan dengan penemuan mayat laki-laki tanpa kepala di dalam hutan. Diduga korban tewas diterkam binatang  buas.

Korban bernama Indra (30), warga Pulau Teluk Padi Km 68, Desa Tasik Tebing Serai Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis. Dia ditemukan warga sudah tidak bernyawa. Diduga diterkam harimau di kawasan Hutan Giam Siak Kecil (GSK).

- Advertisement -

Informasi yang berhasil dirangkum di lapangan menyebutkan, korban masuk ke hutan untuk melihat jerat rusa yang dipasang sebelumnya  Namun pada Rabu  (6/4/ 2022) sekitar pukul 10.00 WIB, jasad korban ditemukan 20 meter dari tempat jerat rusa.

Korban pada saat itu sudah tidak bernyawa dalam semak belukar. Posisi badan terlentang. Bagian kepala korban terpisah dari tubuh dengan jarak 1,5 meter. Sedangkan di pundak kiri dan kanan korban koyak.

- Advertisement -

Mendapat informasi dari masyarakat, Kapolsek Pinggir Kompol Maitertika menyampaikan kronologisnya. Dikatakan Kapolsek, pada Rabu (6/4/2022) sekitar pukul 12.30 WIB, pihaknya mendapatkan laporan ada masyarakat yang  tewas diserang binatang buas.

Setelah itu, dia pun memerintahkan anggota Opsnal dan Unit Intelkam untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Sekitar pukul 13.00 WIB, barulah diketahui informasi tersebut benar adanya.

Baca Juga:  Polres Bengkalis Lakukan Vaksinasi Personel dan Pegawai 

"Ya, sekitar pukul 14.00 WIB, Tim Opsnal Unit Intelkam dan Bhabinkamtibmas telah sampai di rumah duka atau rumah orang tua korban di Km 58 Desa Tasik Serai Timur Kecamatan Tualang Muandau," ujarnya.

Dikatakan Kompol Maitertika, jasad  korban telah dimakamkan pihak keluarga. Selanjutnya tim menginterogasi saksi-saksi yang ikut ke tempat kejadian perkara (TKP).

Menurut keterangan saksi, jelas Kapolsek, korban merupakan warga Km 68 Desa Tasik Tebing Serai. Dia mempunyai istri bernama Erna. Anaknya satu dan pekerjaannya sebagai petani ladang dan penjerat rusa.

Korban sebelumnya berangkat dari rumah menuju ladangnya pada Selasa (5/4/2022) sekitar pukul 06.00 WIB, di mana korban pamit dengan istrinya untuk pergi ke seberang Pulau Teluk Padi untuk membersihkan ladang dan melihat jerat rusa.

"Pada saat berangkat korban sempat berjumpa mertua perempuannya. Sekitar pukul 18.30 WIB, korban belum juga pulang ke rumahnya, sehingga istri korban mencoba menghubungi via handphone, namun tidak ada jawaban," jelasnya.

Baca Juga:  Masyarakat Antusias Ikuti Layanan Door to Door

Selanjutnya, pada pukul 20.00 WIB, istri korban menghubungi bapaknya dan menceritakan bahwa suaminya belum pulang dari membersihkan ladang dan menjerat rusa. Kemudian bapaknya langsung menghubungi korban. Handphone korban aktif, namun tidak diangkat.

“Tidak ada juga kabar, sebanyak 50 warga berangkat bersama-sama menuju seberang PulauTeluk Padi menggunakan perahu untuk mencari korban, namun tidak ditemukan,” jelasnya.

Tak hanya itu, ujar Kapolsek, pada Rabu (6/4/2022) sekitar pukul 07.00 WIB, masyarakat gabungan Km .68 dan 58 sebanyak 100 orang kembali berangkat menggunakan perahu mencari korban. Sesampai di TKP, masyarakat menyebar dan berhasil menemukan mayat korban dengan posisi terlentang dan kepala terpisah dari tubuh.

Dari hasil tersebut, kata Kapolsek, kuat dugaan sementara kematian korban disebabkan binatang buas alias harimau.  Di mana korban berangkat sendirian menggunakan perahu menuju ladangnya dengan menyeberangi Danau Tasik.

“Karena korban tidak pulang, selanjutnya dicari bersama-sama oleh masyarakat kampung dan ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kepala terpisah dan pundak dalam keadaan tercabik,” ujar Kapolsek.

Laporan Abu Kasim, Bengkalis

Editor: Edwar Yaman

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari