Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Belum Ditempati, Pintu dan Jendela SMPN 2 Bantan Rusak

BANTAN (RIAUPOS.CO) – Akibat buruknya kualitas pekerjaan pembangunan yang dilakukan rekanan kontraktor Dinas Pendidikan (Disdik) Bengkalis, sebanyak 9 ruang kelas di SMPN 2 Bantan di Pambang rusak. Bahkan 4 dari 9 ruangnya belum ditempati sama sekali dan kondisinya sangat memprihatinkan.

Dari pantauan di lapangan, pembangunan rehab berat SMPN 2 Bantan yang bersumber dari dana DAK 2021 sebesar Rp1,1 miliar lebih dan selesai dikerjakan per 31 Desmeber 2021 lalu, sesuai gambar yang dibuat oleh konsultan perencana dan konsultan pengawas oleh orang yang sama, rehab berat bangunan sekolah tertua di Pambang ini seharusnya selesai 100 persen.

Namun ada bagian rabat, tepatnya di depan pintu masuk ruang kelas tidak dicor dan bahkan lantai keramik bagian sisi teras kelas juga sudah mengalami retak-retak dan juga turun ke bawah alias melengkung. Sehingga dikhawatirkan bangunan tersebut dapat mencelakakan para siswa yang  keluar masuk kelas.

Terhadap persoalan itu, Kepala SMPN 2 Bantan, Sumantri SPd yang dikonfirmasi mengakui adanya kerusakan dibeberapa bagian jendela dan pintu ruang kelas. Bahkan yang membuat dirinya khawatir adalah teras yang ada di depan ruang kelas. Karena sudah ada yang retak keramiknya dan juga kondisinya sudah ada yang turun.

Baca Juga:  3 Hektare Lahan di Muntai Barat Terbakar

‘’Kalau jendela sama pintu bisalah kami perbaiki sendiri melalui dana BOS kalau memang tidak ada jaminan masa pemeliharaan. Tapi kalau teras depan ruang belajar ini kami memperkirakan tiga bulan saja tidak diperbaiki, maka akan  bertambah parah. Karena kondisinya sudah turun dan melengkung,’’ ujarnya.

Sumantri mengatakan, pihak sekolah hanya berharap kepada rekanan dan Disdik Bengkalis untuk turun ke sekolahnya untuk melihat kondisi di lapangan. Jika memang masih ada masa pemeliharaan, ini alangkah baiknya diperbaiki kembali.

‘’Ya, kalau masih ada waktu perbaikan kami sangat bersyukur, sehingga tidak keluar dana sekolah nantinya. Makanya kami mengharapkan, agar pihak rekanan secepatnya memperbaiki jendela dan pintu serta teras,’’ ujarnya.

Ia mengatakan, dari 9 lokal yang direhab berat melalui dana DAK 2021, baru 5 lokal yang digunakan untuk belajar tatap muka, sedangkan yang 4 lokal lagi belum digunakan. Tapi yang 4 lokal ini belum digunakan, tapi kondisinya sudah ada yang rusak. Umumnya kalau jendela ini  karet kacanya lepas, sedangkan pintu tidak bisa ditutup dan khawatir ada hewan liar yang masuk ke ruang belajar anak-anak.

Baca Juga:  Amril Hadiri Musrenbangnas dan RPJMN

Terhadap persoalan itu, Kepala Bidang SMP Disdik Bengkalis, Junaidi didampingi PPTK, Yaski yang dikonfirmasi wartawan menyebutkan, pihaknya sudah meminta rekanan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada bangunan SMPN 2 Bantan di Pambang.

‘’Sudah kami sampaikan ke rekanan untuk memperbaiki dan ini masih ada masa pemeliharaan, jadi tidak ada masalah dan tentu akan diperbaiki,’’ ujar Junaidi.

Makanya Junaidi menekankan kepada PPTK-nya untuk mendesak rekanan untuk memperbaiki bagian bangunan yang rusak tersebut. Karena sesuai perjanjian, setelah pekerjaan selesai dikerjakan ada masa pemeliharaan selama 6 bulan.

Terkait rabat yang belum dicor, PPTK Disdik Bengkalis, Yaski mengatakan, masalah rabat memang ada kendala teknis saat dilakukan pembangunan. Di mana, untuk lantai ruang kelas dalam perencanaanya hanya pemasangan keramik baru, namun setelah keramik lama dibuka, kontur dasar keramik lama ada yang turun, sehingga harus dipadarkan kembali.

'’Sementara dalam perencanaan tidak dianggarkan untuk penimbunan ataupun untuk memadatkan dasar lantai tersebut, sehingga diajukan CCO untuk rabat tidak dilakukan pengecoran,’’ ujarnya.

 

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

Editor: E Sulaiman

BANTAN (RIAUPOS.CO) – Akibat buruknya kualitas pekerjaan pembangunan yang dilakukan rekanan kontraktor Dinas Pendidikan (Disdik) Bengkalis, sebanyak 9 ruang kelas di SMPN 2 Bantan di Pambang rusak. Bahkan 4 dari 9 ruangnya belum ditempati sama sekali dan kondisinya sangat memprihatinkan.

Dari pantauan di lapangan, pembangunan rehab berat SMPN 2 Bantan yang bersumber dari dana DAK 2021 sebesar Rp1,1 miliar lebih dan selesai dikerjakan per 31 Desmeber 2021 lalu, sesuai gambar yang dibuat oleh konsultan perencana dan konsultan pengawas oleh orang yang sama, rehab berat bangunan sekolah tertua di Pambang ini seharusnya selesai 100 persen.

- Advertisement -

Namun ada bagian rabat, tepatnya di depan pintu masuk ruang kelas tidak dicor dan bahkan lantai keramik bagian sisi teras kelas juga sudah mengalami retak-retak dan juga turun ke bawah alias melengkung. Sehingga dikhawatirkan bangunan tersebut dapat mencelakakan para siswa yang  keluar masuk kelas.

Terhadap persoalan itu, Kepala SMPN 2 Bantan, Sumantri SPd yang dikonfirmasi mengakui adanya kerusakan dibeberapa bagian jendela dan pintu ruang kelas. Bahkan yang membuat dirinya khawatir adalah teras yang ada di depan ruang kelas. Karena sudah ada yang retak keramiknya dan juga kondisinya sudah ada yang turun.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pembuatan SIM Baru Sudah Bisa di Pulau Bengkalis

‘’Kalau jendela sama pintu bisalah kami perbaiki sendiri melalui dana BOS kalau memang tidak ada jaminan masa pemeliharaan. Tapi kalau teras depan ruang belajar ini kami memperkirakan tiga bulan saja tidak diperbaiki, maka akan  bertambah parah. Karena kondisinya sudah turun dan melengkung,’’ ujarnya.

Sumantri mengatakan, pihak sekolah hanya berharap kepada rekanan dan Disdik Bengkalis untuk turun ke sekolahnya untuk melihat kondisi di lapangan. Jika memang masih ada masa pemeliharaan, ini alangkah baiknya diperbaiki kembali.

‘’Ya, kalau masih ada waktu perbaikan kami sangat bersyukur, sehingga tidak keluar dana sekolah nantinya. Makanya kami mengharapkan, agar pihak rekanan secepatnya memperbaiki jendela dan pintu serta teras,’’ ujarnya.

Ia mengatakan, dari 9 lokal yang direhab berat melalui dana DAK 2021, baru 5 lokal yang digunakan untuk belajar tatap muka, sedangkan yang 4 lokal lagi belum digunakan. Tapi yang 4 lokal ini belum digunakan, tapi kondisinya sudah ada yang rusak. Umumnya kalau jendela ini  karet kacanya lepas, sedangkan pintu tidak bisa ditutup dan khawatir ada hewan liar yang masuk ke ruang belajar anak-anak.

Baca Juga:  Delapan Napi di Bengkalis Terima Remisi Bebas

Terhadap persoalan itu, Kepala Bidang SMP Disdik Bengkalis, Junaidi didampingi PPTK, Yaski yang dikonfirmasi wartawan menyebutkan, pihaknya sudah meminta rekanan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada bangunan SMPN 2 Bantan di Pambang.

‘’Sudah kami sampaikan ke rekanan untuk memperbaiki dan ini masih ada masa pemeliharaan, jadi tidak ada masalah dan tentu akan diperbaiki,’’ ujar Junaidi.

Makanya Junaidi menekankan kepada PPTK-nya untuk mendesak rekanan untuk memperbaiki bagian bangunan yang rusak tersebut. Karena sesuai perjanjian, setelah pekerjaan selesai dikerjakan ada masa pemeliharaan selama 6 bulan.

Terkait rabat yang belum dicor, PPTK Disdik Bengkalis, Yaski mengatakan, masalah rabat memang ada kendala teknis saat dilakukan pembangunan. Di mana, untuk lantai ruang kelas dalam perencanaanya hanya pemasangan keramik baru, namun setelah keramik lama dibuka, kontur dasar keramik lama ada yang turun, sehingga harus dipadarkan kembali.

'’Sementara dalam perencanaan tidak dianggarkan untuk penimbunan ataupun untuk memadatkan dasar lantai tersebut, sehingga diajukan CCO untuk rabat tidak dilakukan pengecoran,’’ ujarnya.

 

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari