KKM dan Siswa Gelar Aksi Peduli Lingkungan 

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Kelompok Konservasi Mangrove (KKM) Paghet Senghagah dan Bahtera Melayu melakukan aksi peduli lingkungan bersama 30 siswa SMKN 3 Bengkalis di KKM Paghet Senghagah Desa Kelapapati Bengkalis, Sabtu (3/8).

Direktur Eksekutif Bahtera Melayu Defitri Akbar mengatakan, kegiatan ini sudah sering dilakukan di KKM Desa Kelapapati dengan melibatkan berbagai instansi dan perguruan tinggi.

- Advertisement -

“Saat ini kami bersama KKM melibatkan siswa sekolah, guna memberikan pemahaman pentingnya menjaga lingkungan,” ujarnya.

Mei lalu KKM Paghet Senghagah ini mendapat kunjungan dari Global Environment Center (GEC) dari Malaysia dan Yayasan Gambut (YG) Riau, kunjungan itu dilakukan dalam rangka asesmen ke KKM Paghet Seghaghah. Kedatangan rombongan GEC dan YG ke Desa Kelapapati tersebut didampingi juga LSM Bahtera Melayu.

- Advertisement -

“Kami mencoba mengenalkan Desa Kelapapati dan KKM ini kepada teman-teman GEC dan YG Riau dan hasilnya mereka tertarik dengan mangrove yang kami miliki dan mulai program mereka lakukan di kelompok ini,” jelasnya.

Kelompok mangrove adalah suatu tipe hutan yang tumbuh di daerah pasang surut, terutama di pantai yang terlindung, laguna dan muara sungai yang tergenang pada saat pasang dan bebas dari genangan pada saat surut yang komunitas tumbuhannya bertoleransi terhadap salinitas.

Ia menjelaskan,  hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat secara fisik, ekologis dan ekonomis. Secara fisik manfaat mangrove sebagai perlindungan terhadap sedimentasi, abrasi dan instrusi air laut, penahan badai dan angin yang bermuatan garam, serta untuk menurunkan emisi karbon. Secara ekologis hutan mangrove berfungsi sebagai tempat hidup, perlindungan dan sumber pakan bagi biota laut dan spesies yang ada di sekitarnya.

Sedangkan secara ekonomis hutan mangrove berfungsi sebagai tempat rekreasi wisata, serta sebagai sumber mata pencaharian masyarakat sebagai nelayan penangkap ikan, udang, kepiting dan lainnya.

Ketua Pembina Kelompok Mangrove Rio Fernandes mengucapkan terima kasih kepada GEC YG Riau yang telah memberikan dan memasukan program kegiatan di kelompok ini.

“Kami sekarang melakukan pembuatan bedeng pembibitan dan pada hari ini kami melakukan kegiatan bersama siswa SMK Negeri 3 Bengkalis dengan tema ‘Edukasi  Mangrove, Manfaat Magrove dan  Menabung Lumpur untuk Masa Depan’,” ujarnya.

Menurut Rio siswa sebagai agen perubahan masa depan perlu diberikan edukasi tentang pelestarian lingkungan khususnya ekosistem mangrove.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk melihat keterlibatan siswa dalam aksi peduli lingkungan yaitu pada kegiatan menanam bibit mangrove yang diikuti oleh siswa.(ksm)

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Kelompok Konservasi Mangrove (KKM) Paghet Senghagah dan Bahtera Melayu melakukan aksi peduli lingkungan bersama 30 siswa SMKN 3 Bengkalis di KKM Paghet Senghagah Desa Kelapapati Bengkalis, Sabtu (3/8).

Direktur Eksekutif Bahtera Melayu Defitri Akbar mengatakan, kegiatan ini sudah sering dilakukan di KKM Desa Kelapapati dengan melibatkan berbagai instansi dan perguruan tinggi.

“Saat ini kami bersama KKM melibatkan siswa sekolah, guna memberikan pemahaman pentingnya menjaga lingkungan,” ujarnya.

Mei lalu KKM Paghet Senghagah ini mendapat kunjungan dari Global Environment Center (GEC) dari Malaysia dan Yayasan Gambut (YG) Riau, kunjungan itu dilakukan dalam rangka asesmen ke KKM Paghet Seghaghah. Kedatangan rombongan GEC dan YG ke Desa Kelapapati tersebut didampingi juga LSM Bahtera Melayu.

“Kami mencoba mengenalkan Desa Kelapapati dan KKM ini kepada teman-teman GEC dan YG Riau dan hasilnya mereka tertarik dengan mangrove yang kami miliki dan mulai program mereka lakukan di kelompok ini,” jelasnya.

Kelompok mangrove adalah suatu tipe hutan yang tumbuh di daerah pasang surut, terutama di pantai yang terlindung, laguna dan muara sungai yang tergenang pada saat pasang dan bebas dari genangan pada saat surut yang komunitas tumbuhannya bertoleransi terhadap salinitas.

Ia menjelaskan,  hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat secara fisik, ekologis dan ekonomis. Secara fisik manfaat mangrove sebagai perlindungan terhadap sedimentasi, abrasi dan instrusi air laut, penahan badai dan angin yang bermuatan garam, serta untuk menurunkan emisi karbon. Secara ekologis hutan mangrove berfungsi sebagai tempat hidup, perlindungan dan sumber pakan bagi biota laut dan spesies yang ada di sekitarnya.

Sedangkan secara ekonomis hutan mangrove berfungsi sebagai tempat rekreasi wisata, serta sebagai sumber mata pencaharian masyarakat sebagai nelayan penangkap ikan, udang, kepiting dan lainnya.

Ketua Pembina Kelompok Mangrove Rio Fernandes mengucapkan terima kasih kepada GEC YG Riau yang telah memberikan dan memasukan program kegiatan di kelompok ini.

“Kami sekarang melakukan pembuatan bedeng pembibitan dan pada hari ini kami melakukan kegiatan bersama siswa SMK Negeri 3 Bengkalis dengan tema ‘Edukasi  Mangrove, Manfaat Magrove dan  Menabung Lumpur untuk Masa Depan’,” ujarnya.

Menurut Rio siswa sebagai agen perubahan masa depan perlu diberikan edukasi tentang pelestarian lingkungan khususnya ekosistem mangrove.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk melihat keterlibatan siswa dalam aksi peduli lingkungan yaitu pada kegiatan menanam bibit mangrove yang diikuti oleh siswa.(ksm)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya