BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Pelayanan penyeberangan Ro-Ro (Roll on/Roll off) Bengkalis–Pakning kembali terganggu. Satu-satunya kapal yang beroperasi, KMP Swarna Putri, mengalami kerusakan di Dermaga Ro-Ro Sungai Selari, Pakning, Senin (3/11/2025) sekitar pukul 12.30 WIB.
Kerusakan ini membuat penyeberangan nyaris lumpuh total. Ratusan penumpang dan kendaraan harus tertahan di bawah terik matahari hingga empat jam tanpa kepastian keberangkatan. Setelah perbaikan dilakukan, kapal baru kembali berlayar sekitar pukul 16.30 WIB.
Situasi di kedua sisi dermaga tampak padat. Deretan kendaraan pribadi, truk logistik, hingga sepeda motor memenuhi area pelabuhan. Banyak penumpang terlihat gelisah menunggu, sementara pedagang asongan memanfaatkan kondisi dengan menjajakan makanan dan minuman di sekitar lokasi.
Penyeberangan Ro-Ro Bengkalis–Sungai Selari–Pakning menjadi jalur vital penghubung Pulau Bengkalis dengan daratan Riau. Gangguan ini tidak hanya menunda perjalanan warga, tetapi juga menghambat distribusi barang dan kebutuhan pokok. Bahkan, sebuah ambulans yang membawa jenazah terpaksa dipindahkan menggunakan speedboat.
Kepala Bidang Pelayanan Dinas Perhubungan Bengkalis, Edi Kurniawan, membenarkan adanya gangguan teknis pada kapal tersebut.
“Benar, KMP Swarna Putri mengalami kerusakan di bagian kompresor sekitar pukul 12.30 siang. Kapal terpaksa dihentikan sementara,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola kapal agar menghadirkan kapal pengganti, KMP Swarna Dharma, secepatnya. “Alhamdulillah, sekitar pukul 16.30 WIB sudah dua kapal yang beroperasi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pos KSOP IV Pelabuhan Air Putih, Rozepa, menjelaskan kapal KMP Mutiara Pertiwi II sebenarnya sudah laik laut usai docking tahunan pada akhir September 2025. Namun, Jumat (31/10/2025) malam, bagian rubber joint mesin kapal tersebut rusak.
“Perbaikan memakan waktu sekitar dua minggu, tergantung ketersediaan alat,” ujarnya.
Masalah keterbatasan kapal ini bukan yang pertama kali terjadi. Warga menilai kondisi tersebut sudah berlangsung lama tanpa solusi nyata dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Akibatnya, antrean panjang kendaraan di pelabuhan sering kali tak terhindarkan.
Putra, salah satu pengendara sepeda motor, mengaku kesal karena sudah menunggu empat jam.
“Masalah kapal ro-ro ini sudah lama, tapi tak kunjung dibenahi. Bupati juga tidak pernah turun langsung ke lapangan,” katanya.
Di tengah antrean panjang, ada pula pengendara yang mencoba menerobos dengan berbagai alasan, seperti mengaku mengantar keluarga atau ketinggalan kapal. Petugas berulang kali harus menertibkan situasi agar tidak semakin semrawut.
“Harusnya yang mengantar tidak boleh sampai ke pintu kapal. Tapi banyak yang beralasan supaya bisa ikut naik,” ujar Putra lagi.(ksm)



