Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Dandim 0303/Bengkalis Ajak Perusahaan Cegah Karhutla

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Kondisi cuaca ekstrim dan panas trik dalam beberapa pekan terakhir ini, membuat semua pihak tetap waspada terhadap ancaman kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di wilayah Kabupaten Bengkalis.

Untuk mencegah itu, tak hanya pemerintah kabupaten (Pemkab) Bengkalis, maupun pihak kepilisian, namun Komandan Kodim (Dandim) 0303/Bengkalis, Letkol Inf Endik Yunia Hermanto juga mengingatkan kepada seluruh sektor usaha perkebunan maupun perusahaan untuk ikut serta, berperan aktif dan bertanggung jawab dalam menangkal bencana asap di Kabupaten Bengkalis.

Pernyataan tegas itu disampaikan Dandim 0303/Bengkalis saat bersilaturahmi dengan seluruh elemen pimpinan dan wakil perusahaan di Ballroom Hotel Grand Zuri, Kecamatan Mandau, Duri, Rabu (30/3) kemarin.

Dandim menegaskan, saat ini wilayah Indonesia, termasuk Riau dan Bengkalis di dalamnya tengah memasuki masa pancaroba alias peralihan musim.

 Akibatnya tegas Dandim, cuaca tak menentu dan suhu yang meninggi membuat potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin marak terjadi.

Hari ini  (Rabu) saja, kata Dandim, sudah terjadi beberapa titik hotspot atau titik panas terdeteksi dari pencitraan satelit. Potensi titik api ini sangat berisiko menyumbang polutan berupa asap yang mencemari udara.

Baca Juga:  Penyeludupan 5.700 Batang Kayu Teki Digagalkan Bea Cukai

"Tentunya kalau sudah terjadi karhutla, tentu dampaknya, ancaman penyakit seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), batuk dan gangguan organ pernapasan lainnya sangat rawan menyerang warga," ujarnya.

Dandim  mengingatkan, bahwa bencana asap akibat karhutla adalah tanggung jawab bersama yang harus diseriusi oleh seluruh komponen bangsa di Negeri Junjungan dan Riau secara umum.

"Menangkal bencana asap dan mencegah karhutla adalah tanggung jawab bersama. Bukan semata tugas pemerintah daerah (Pemda) dan TNI/Polri saja, itu tugas dan tanggung jawab kita bersama sebagai satu kesatuan dalam masyarakat. Tak terkecuali pihak perusahaam yang ada dan beroperasional di Kabupaten Bengkalisi," tegas Endik.

Menurutnya, demi alasan kemanusiaan dirinya meminta setiap perusahaan dan pekerja di dalamnya, lebih peduli terhadap lingkungan dan bersama mencegah kebakaran. Setiap orang, pihak maupun kelompok masyarakat yang melihat adanya titik api atau karhutla diminta untuk ikut berjibaku dalam pemadaman dan pendinginan.

Baca Juga:  Polisi Dalami Kasus Terdamparnya 22 TKI

Sebab jelas Dandim, jika api dibiarkan begitu saja, dampak kebakaran akan semakin meluas dengan potensi bencana asap yang semakin menggila dan tentunya mengancam kesehatan dan keselamatan masyarakat.

"Ya, kita harus berkomitmen, kalau ada kebakaran, segera padamkan. Perusahaan harus ikut andil di dalamnya. Jangan diam saja, jangan beranggapan bahwa pemadaman kebakaran hanya tugas Pemerintah, Pemadam Kebakaran (Damkar), TNI/Polri dan instansi lainnya saja. Perusahaan juga ikut bertanggung jawab akan lingkungan di sekitarnya," harapnya.

Endik berharap, setiap elemen dari unsur Dinas Damkar, Manggala Agni KLHK RI, Masyarakat Peduli Api (MPA), Pemerintah, TNI/Polri dan setiap perusahaan dapat bersinergi mencegah karhutla dan meminimalisir potensi bencana asap.

"Mari bersama kita cegah karhutla, jangan sampai ada bencana asap lagi. Bersama kita pasti bisa, seluruh elemen bangsa harus terlibat di dalamnya. Jangan diam saja bila melihat ada api yang berpotensi menyebabkan kebakaran, segera padamkan," tegasya.(lim)

Laporan ABU KASIM, Bengkalis

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Kondisi cuaca ekstrim dan panas trik dalam beberapa pekan terakhir ini, membuat semua pihak tetap waspada terhadap ancaman kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di wilayah Kabupaten Bengkalis.

Untuk mencegah itu, tak hanya pemerintah kabupaten (Pemkab) Bengkalis, maupun pihak kepilisian, namun Komandan Kodim (Dandim) 0303/Bengkalis, Letkol Inf Endik Yunia Hermanto juga mengingatkan kepada seluruh sektor usaha perkebunan maupun perusahaan untuk ikut serta, berperan aktif dan bertanggung jawab dalam menangkal bencana asap di Kabupaten Bengkalis.

- Advertisement -

Pernyataan tegas itu disampaikan Dandim 0303/Bengkalis saat bersilaturahmi dengan seluruh elemen pimpinan dan wakil perusahaan di Ballroom Hotel Grand Zuri, Kecamatan Mandau, Duri, Rabu (30/3) kemarin.

Dandim menegaskan, saat ini wilayah Indonesia, termasuk Riau dan Bengkalis di dalamnya tengah memasuki masa pancaroba alias peralihan musim.

- Advertisement -

 Akibatnya tegas Dandim, cuaca tak menentu dan suhu yang meninggi membuat potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin marak terjadi.

Hari ini  (Rabu) saja, kata Dandim, sudah terjadi beberapa titik hotspot atau titik panas terdeteksi dari pencitraan satelit. Potensi titik api ini sangat berisiko menyumbang polutan berupa asap yang mencemari udara.

Baca Juga:  Bagus Santoso Keluarkan 7 Jurus Sakti Wujudkan Bengkalis Bedelau

"Tentunya kalau sudah terjadi karhutla, tentu dampaknya, ancaman penyakit seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), batuk dan gangguan organ pernapasan lainnya sangat rawan menyerang warga," ujarnya.

Dandim  mengingatkan, bahwa bencana asap akibat karhutla adalah tanggung jawab bersama yang harus diseriusi oleh seluruh komponen bangsa di Negeri Junjungan dan Riau secara umum.

"Menangkal bencana asap dan mencegah karhutla adalah tanggung jawab bersama. Bukan semata tugas pemerintah daerah (Pemda) dan TNI/Polri saja, itu tugas dan tanggung jawab kita bersama sebagai satu kesatuan dalam masyarakat. Tak terkecuali pihak perusahaam yang ada dan beroperasional di Kabupaten Bengkalisi," tegas Endik.

Menurutnya, demi alasan kemanusiaan dirinya meminta setiap perusahaan dan pekerja di dalamnya, lebih peduli terhadap lingkungan dan bersama mencegah kebakaran. Setiap orang, pihak maupun kelompok masyarakat yang melihat adanya titik api atau karhutla diminta untuk ikut berjibaku dalam pemadaman dan pendinginan.

Baca Juga:  Polisi Dalami Kasus Terdamparnya 22 TKI

Sebab jelas Dandim, jika api dibiarkan begitu saja, dampak kebakaran akan semakin meluas dengan potensi bencana asap yang semakin menggila dan tentunya mengancam kesehatan dan keselamatan masyarakat.

"Ya, kita harus berkomitmen, kalau ada kebakaran, segera padamkan. Perusahaan harus ikut andil di dalamnya. Jangan diam saja, jangan beranggapan bahwa pemadaman kebakaran hanya tugas Pemerintah, Pemadam Kebakaran (Damkar), TNI/Polri dan instansi lainnya saja. Perusahaan juga ikut bertanggung jawab akan lingkungan di sekitarnya," harapnya.

Endik berharap, setiap elemen dari unsur Dinas Damkar, Manggala Agni KLHK RI, Masyarakat Peduli Api (MPA), Pemerintah, TNI/Polri dan setiap perusahaan dapat bersinergi mencegah karhutla dan meminimalisir potensi bencana asap.

"Mari bersama kita cegah karhutla, jangan sampai ada bencana asap lagi. Bersama kita pasti bisa, seluruh elemen bangsa harus terlibat di dalamnya. Jangan diam saja bila melihat ada api yang berpotensi menyebabkan kebakaran, segera padamkan," tegasya.(lim)

Laporan ABU KASIM, Bengkalis

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari