MERANTI (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti lakukan persiapan vaksinasi untuk memutus mata rantai Covid-19 di negeri yang berjuluk Tanah Jantan tersebut.
Beberapa tahapan juga telah dilakukan. Mulai dari perencanaan kegiatan, sumber daya, anggaran, hingga sosialisasi. Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti dr Misri Hasanto kepada Riau Pos, Kamis (31/12/20) siang.
"Dari pendataan yang telah dilakukan, Kabupaten Kepulauan Meranti membutuhkan kurang lebih sekitar 110.379 dosis vaksin sebagai jumlah sasaran," ungkapnya.
Secara rinci, jumlah sasaran tersebut terdiri dari rentang usia 18 hingga 30 tahun sebanyak 42.307 dosis, 31 hingga 45 tahun 40001 dosis, serta usia 46 hingga 59 sebanyak 28.071 dosis.
"Namun yang masuk perioritas dan harus didahulukan vaksinasi tentu tenaga kesehatan, tenaga pendidik, petugas pelayanan publik menyusul yamg lain-lainnya," ujarnya.
Untuk rencana vaksinasi Sinovac itu, pemerintah daerah setempat akan mempersiapkan anggaran kurang lebih Rp1,6 milliar. Walupun demikian saat ini Misri mengaku jika pemda setempat masih menunggu arahan dari pemerintah pusat. Begitu juga aturan dan regulasi pelaksanaannya.
"Kita lakukan persiapan saja. Soalnya terkait pendistribusian vaksin ke setiap daerah merupakan ketetapan dari pemerintah pusat," ujarnya.
Dari informasi yang ia terima, Misri mengaku jika daerah yang masuk dalam skala prioritas vaksinasi dapat dilihat dari jumlah penduduk dan karakteristik kasus Covid-19 yang terjadi di sebuah daerah.
Walaupun demikian ia tidak belum mu memastikan jika Kepulauan Meranti menjadi salah satu dari 12 kabupaten dan kota di Riau yang menjadi skala prioritas vaksinasi.
Pasalnya sebaran Covid-19 di daerah setempat tidak separah daerah lain. Pasalnya di saat bersamaan belum terdapat pasien aktif terkonfirmasi positif Covid-19. Semua pasien yang terpapar telah dinyatakan sembuh.
"Tidak ada udah sembuh semua pasien yang terpapar Covid-19 di Kepulauan Meranti. Yang ada itu seorang suspect yang masih diisolasi dan mendapat perawatan intensif di RSUD," ujarnya.
Jumlah akumulatif Covid-19 terdapat 222 kasus. Dua orang pasien meninggal dunia. Sisa dari jumlah tersebut sembuh.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Eka G Putra