- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Malam ini, Sabtu (31/10/2020), dua warisan budaya tak benda milik Riau tampil dalam pembukan Pekan Budaya Nasional (PKN). Dua warisan tersebut yakni Joget Lambak dan Pucuk Pisang.
Kegiatan yang dibuka Presiden Joko Widodo ini bisa disaksikan di laman pkn.id dan stasiun TVRI pukul 19.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Joget Lambak dan Pucuk Pisang dipilih secara resmi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) karena dinilai mampu mengembalikan semangat nusantara.
Joget Lambak dan Pucuk Pisang dipilih secara resmi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) karena dinilai mampu mengembalikan semangat nusantara.
Keriangan, kebersamaan dan semangat itu terlihat dari musik dan gerak pada tari tersebut.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI Ahmad Mahendra, menyebutkan, karena itulah sudah sepantasnya dua warisan budaya Riau atau Melayu tersebut dipilih untuk tampil sebagai puncak semangat nusantara itu.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI Ahmad Mahendra, menyebutkan, karena itulah sudah sepantasnya dua warisan budaya Riau atau Melayu tersebut dipilih untuk tampil sebagai puncak semangat nusantara itu.
Artinya, semangat seluruh rakyat Indonesia untuk mampu menghadapi bahkan keluar dati pandemi Covid-19 yang melanda saat ini.
“Joget Lambak dan Pucuk Pisang dari Riau itu memang dipilih, karena tidak semua provinsi tampil. Jadi benar-benar pilihan. Kenapa dua warisan budaya Riau ini dipilih, karena kami melihat Riau ingin mengembalikan ruh nusantara, semangat nusantara untuk melawan bahkan lepas dari pandemi Covid,’’ katanya.
Keriangan irama musik dan setiap gerak pada Joget Lambak dan Pucuk Pisang, sambung Dirjen, membuat keduanya diletakkan pada akhir penampilan.
’’Jadi tampilnya akhir, sebagai puncak semangat. Menteri, Ditjen dan seluruh peserta dari daerah akan berjoget Lambak dan Pucuk Pisang serentak dengan gaya masing-masing. Penampilan lain seperti dari Kalbar, dan lain-lain, tampil sebelum itu,’’ sambungnya.
Urutan penampilan warisan budaya tersebut dimulai dari Ende (Kemerdekaan untuk Semua Insan oleh Ananda Sukarlan), Kalimantan Barat (Ritual Nyangahatn), Muaro Jambi (Dana Sarah), Aceh (Tari dan Musik “HU”), Toraja (Upacara Syukuran & Kedukaan), Toba (Tari Ritual Patung Kayu “Sigale Gale”), Banyumas (“Mantra Tubuh” oleh Rianto Manali), Riau (Joged Lamba & Pucuk Pisang) dan Borobudur (’’Mighty Indonesia” oleh Eko Supriyanto). Selain itu juga ada penampilan spesial dari Naura, Danu, Mbah Minto dan Ayu Laksmi.
Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) Tahun 2020 ini mengusung tema “Penguatan Tubuh Masyarakat dalam Perspektif Kebudayaan” atau Cultural Resilience.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen mengatakan, alasan lain Provinsi Riau dipilih untuk tampil karena Riau sebagai representasi kebudayaan Melayu.
“Kami mengucapkan terimaksih kepada Kemendikbud yang telah memberikan kepercayaan kepada Provinsi Riau, karena Riau telah diberikan kesempatan untuk menampilkan warisan budayanya dalam pembukaan PKN tahun ini,” ungkapnya.
Pada pembukaan PKN 2020 ini juga akan ada testimoni dari Budayawan Riau Datuk Seri Al azhar dan Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi selaku kepala daerah.
Laporan: Kunni Masrohanti (Pekanbaru)
Editor: Afiat Ananda