Selasa, 17 September 2024

109 Peserta SKD CASN Langsung Gugur

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – SELEKSI kompetensi dasar (SKD) calon aparatur sipil negara (CASN) Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru 2021 mulai digelar, Rabu (29/9). Di hari pertama ujian, 109 peserta langsung dinyatakan gugur di tiga sesi. Setiap sesinya seharusnya diikuti 140 peserta, namun banyak yang tidak hadir atau terlambat. Pada sesi pertama 36 orang dinyatakan gugur, sesi kedua  35 orang, dan sesi ketiga 38

Sementara jumlah pelamar CASN Pemerintah Kota Pekanbaru 2021 yang memenuhi syarat sebanyak 4.950 orang. Sedangkan total pelamar sebanyak 5.645 orang.

Pelamar yang lolos seleksi administrasi memperebutkan 313 formasi yang ada dalam seleksi CASN Pemerintah Kota Pekanbaru tahun 2021. Jumlah itu terbagi lagi, untuk formasi CPNS tahun ini sebanyak 33 formasi. Sedangkan untuk PPPK sebanyak 280 formasi. Ujian SKD Pemko Pekanbaru ini berlangsung di SKA Co Ex. Peserta yang langsung gugur adalah yang tak datang saat ujian berlangsung.

"Untuk sesi pertama sebanyak 36 peserta gugur lantaran tidak datang ujian. Ada juga yang terlambat dan tidak boleh masuk," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pekanbaru Baharuddin.

- Advertisement -

Ia mengungkapkan, ujian SKD sesi pertama ini dimulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 09.40 WIB. Tiap sesi peserta diberi waktu selama 100 menit. Peserta bisa datang sesuai dengan jadwal atau pengumuman yang disampaikan.

"Karena ada alur pemeriksaan sejumlah dokumen sebelum masuk ruang ujian," ulasnya.

- Advertisement -

Ia menyebut, bahwa terkait masalah waktu ujian merupakan kewenangan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Baharuddin mengatakan akses untuk ujian sudah ditutup lima menit sebelum ujian.

"Maka kami imbau kepada para peserta CASN datang sebelum waktu, kalau ada apa apa bisa disituasikan, jangan pas waktu itu kan," jelasnya.

Baharuddin menegaskan bahwa peserta harus datang dalam 120 menit sebelum ujian dimulai.  Pemberian PIN untuk akses dari aplikasi CAT tutup lima menit sebelum ujian. Ujian berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan. Ada tenda pemeriksaan menggunakan thermogun sebelum memasuki tempat ujian. Suhu tubuh tiap peserta diperiksa untuk memastikan peserta tidak terindikasi Covid-19.

Baca Juga:  18 Kelurahan Menerima, Lima Kelurahan Menolak Bantuan Sembako

Pada hari pertama ujian kemarin, Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT datang melakukan peninjauan. Dia berpesan peserta harus meluruskan niat untuk mengabdi kepada masyarakat dan bukannya untuk jadi lapangan pekerjaan.

"Untuk menjadi pegawai negeri sipil itu, niat harus diluruskan dulu. pegawai pemerintah, kita menjadi abdi masyarakat," ucapnya.

Dirinya berharap para peserta yang lolos dalam seleksi CASN nanti punya niat tulus melayani masyarakat. Mereka nantinya menjadi abdi masyarakat dan abdi pemerintah.

"Itu harapan kita, semoga semuanya punya niat yang tulus dan keyakinan sehingga bisa lulus dalam SKD," imbuhnya.

Jadwal Rapid Antigen Berubah

Dalam pada itu, terdapat perubahan jadwal rapid antigen gratis bagi peserta CASN Pemko Pekanbaru yang digelar sehari sebelum ujian. Para peserta bisa menjalani rapid antigen mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Ini untuk peserta sesi I hingga sesi III.

"Ada perubahan jadwal rapid antigen peserta CASN mulai Rabu ini," jelas Kepala BKPSDM Kota Pekanbaru, Baharuddin.
Dilakukannya perubahan sesuai evaluasi yang dilakukan bersama RSD Madani. Proses rapid antigen berlangsung setengah hari. Dimana ada sekitar 420 orang yang menjalani rapid test. Plt Direktur RSD Madani Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra mengatakan bahwa pihaknya membantu pelaksanaan rapid antigen bagi peserta CASN Pemerintah Kota Pekanbaru. Total ada 2.277 peserta yang rapid antigen di rumah sakit itu selama enam hari ke depan.

"Rapid antigen berlangsung sekaligus dalam sehari untuk peserta yang ujian besok harinya," ujarnya.

Ujian SKD di KBRI Brunei

Dua pelamar CPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tahun ini, akan mengikuti ujian SKD dari Brunei Darussalam. Hal tersebut dikarenakan keduanya memilih lokasi ujian di sana.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau Ikhwan Ridwan, dua pelamar CPNS tersebut merupakan warga negara Indonesia yang saat ini sedang menetap di Brunei. Keduanya juga masih berstatus warga negara Indonesia (WNI) sehingga masih diizinkan untuk mendaftar.

Baca Juga:  Sapi Riau Tertahan di Karantina, Lima Mati

"Keduanya memang WNI, dan saat mendaftar posisinya sedang berada di Brunei Darussalam. Hal tersebut diizinkan karena pendaftaran CPNS di Pemprov Riau terbuka untuk seluruh WNI asalkan memenuhi syarat," katanya.

Lebih lanjut dikatakan Ikhwan, karena saat ini keduanya masih berada di Brunei, maka kedua pelamar tersebut diperbolehkan untuk mengikuti ujian SKD dari KBRI Brunei. Atau tanpa harus pulang ke Indonesia atau bahkan datang ke Riau.

"Karena ujian SKD CPNS ini menggunakan sistem online yakni computer assisted test (CAT), maka ujian bisa dilaksanakan di tempat-tempat yang sudah ditunjuk tanpa harus datang ke daerah yang dilamar. Jadi keduanya nanti ujian dari KBRI di Brunei," ujarnya.

Dijelaskan Ikhwan, untuk ujian SKD CPNS di lingkungan Pemprov Riau akan mulai dilaksanakan pada 5 Oktober mendatang. Untuk pelamar yang memilih lokasi ujian di Riau, akan dilakukan di UPT Penilaian Kompetensi BKD Riau Jalan Amal Hamzah, Pekanbaru.

"Namun kalau untuk jadwal ujian SKD dua WNI yang ada di Brunei Darussalam tersebut belum ditentukan, nantinya pihak BKN yang akan menentukan jadwalnya," sebutnya.

Dipaparkan Ikhwan, bagi peserta ujian SKD yang sudah mendapatkan jadwal, harus mematuhi beberapa aturan yang telah dibuat. Seperti harus hadir minimal 90 menit sebelum waktu ujian, membawa surat keterangan hasil swab PCR atau rapid antigen dalam kurun waktu maksimal 1×24 jam.

"Berpakaian baju putih dan celana hitam bagi laki-laki, dan memakai rok hitam bagi perempuan. Menggunakan sepatu hitam, tidak memakai perhiasan dan membawa alat tulis sendiri, serta beberapa aturan lainnya yang bisa dilihat pada website," sebutnya.

Untuk formasi CPNS yang akan diterima Pemprov Riau tahun ini, sebanyak 123 orang dengan rincian bidang kesehatan 89 orang dan teknis 34 orang. PPPK non guru 110 formasi dengan rincian, kesehatan 89 orang dan teknis 21. Kemudian untuk formasi PPPK guru sebanyak 222 orang.(ted)

 

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – SELEKSI kompetensi dasar (SKD) calon aparatur sipil negara (CASN) Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru 2021 mulai digelar, Rabu (29/9). Di hari pertama ujian, 109 peserta langsung dinyatakan gugur di tiga sesi. Setiap sesinya seharusnya diikuti 140 peserta, namun banyak yang tidak hadir atau terlambat. Pada sesi pertama 36 orang dinyatakan gugur, sesi kedua  35 orang, dan sesi ketiga 38

Sementara jumlah pelamar CASN Pemerintah Kota Pekanbaru 2021 yang memenuhi syarat sebanyak 4.950 orang. Sedangkan total pelamar sebanyak 5.645 orang.

Pelamar yang lolos seleksi administrasi memperebutkan 313 formasi yang ada dalam seleksi CASN Pemerintah Kota Pekanbaru tahun 2021. Jumlah itu terbagi lagi, untuk formasi CPNS tahun ini sebanyak 33 formasi. Sedangkan untuk PPPK sebanyak 280 formasi. Ujian SKD Pemko Pekanbaru ini berlangsung di SKA Co Ex. Peserta yang langsung gugur adalah yang tak datang saat ujian berlangsung.

"Untuk sesi pertama sebanyak 36 peserta gugur lantaran tidak datang ujian. Ada juga yang terlambat dan tidak boleh masuk," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pekanbaru Baharuddin.

Ia mengungkapkan, ujian SKD sesi pertama ini dimulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 09.40 WIB. Tiap sesi peserta diberi waktu selama 100 menit. Peserta bisa datang sesuai dengan jadwal atau pengumuman yang disampaikan.

"Karena ada alur pemeriksaan sejumlah dokumen sebelum masuk ruang ujian," ulasnya.

Ia menyebut, bahwa terkait masalah waktu ujian merupakan kewenangan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Baharuddin mengatakan akses untuk ujian sudah ditutup lima menit sebelum ujian.

"Maka kami imbau kepada para peserta CASN datang sebelum waktu, kalau ada apa apa bisa disituasikan, jangan pas waktu itu kan," jelasnya.

Baharuddin menegaskan bahwa peserta harus datang dalam 120 menit sebelum ujian dimulai.  Pemberian PIN untuk akses dari aplikasi CAT tutup lima menit sebelum ujian. Ujian berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan. Ada tenda pemeriksaan menggunakan thermogun sebelum memasuki tempat ujian. Suhu tubuh tiap peserta diperiksa untuk memastikan peserta tidak terindikasi Covid-19.

Baca Juga:  Kapolda Ajak Semua Bersinergi Bangun Riau Lebih Maju

Pada hari pertama ujian kemarin, Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT datang melakukan peninjauan. Dia berpesan peserta harus meluruskan niat untuk mengabdi kepada masyarakat dan bukannya untuk jadi lapangan pekerjaan.

"Untuk menjadi pegawai negeri sipil itu, niat harus diluruskan dulu. pegawai pemerintah, kita menjadi abdi masyarakat," ucapnya.

Dirinya berharap para peserta yang lolos dalam seleksi CASN nanti punya niat tulus melayani masyarakat. Mereka nantinya menjadi abdi masyarakat dan abdi pemerintah.

"Itu harapan kita, semoga semuanya punya niat yang tulus dan keyakinan sehingga bisa lulus dalam SKD," imbuhnya.

Jadwal Rapid Antigen Berubah

Dalam pada itu, terdapat perubahan jadwal rapid antigen gratis bagi peserta CASN Pemko Pekanbaru yang digelar sehari sebelum ujian. Para peserta bisa menjalani rapid antigen mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Ini untuk peserta sesi I hingga sesi III.

"Ada perubahan jadwal rapid antigen peserta CASN mulai Rabu ini," jelas Kepala BKPSDM Kota Pekanbaru, Baharuddin.
Dilakukannya perubahan sesuai evaluasi yang dilakukan bersama RSD Madani. Proses rapid antigen berlangsung setengah hari. Dimana ada sekitar 420 orang yang menjalani rapid test. Plt Direktur RSD Madani Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra mengatakan bahwa pihaknya membantu pelaksanaan rapid antigen bagi peserta CASN Pemerintah Kota Pekanbaru. Total ada 2.277 peserta yang rapid antigen di rumah sakit itu selama enam hari ke depan.

"Rapid antigen berlangsung sekaligus dalam sehari untuk peserta yang ujian besok harinya," ujarnya.

Ujian SKD di KBRI Brunei

Dua pelamar CPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tahun ini, akan mengikuti ujian SKD dari Brunei Darussalam. Hal tersebut dikarenakan keduanya memilih lokasi ujian di sana.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau Ikhwan Ridwan, dua pelamar CPNS tersebut merupakan warga negara Indonesia yang saat ini sedang menetap di Brunei. Keduanya juga masih berstatus warga negara Indonesia (WNI) sehingga masih diizinkan untuk mendaftar.

Baca Juga:  18 Kelurahan Menerima, Lima Kelurahan Menolak Bantuan Sembako

"Keduanya memang WNI, dan saat mendaftar posisinya sedang berada di Brunei Darussalam. Hal tersebut diizinkan karena pendaftaran CPNS di Pemprov Riau terbuka untuk seluruh WNI asalkan memenuhi syarat," katanya.

Lebih lanjut dikatakan Ikhwan, karena saat ini keduanya masih berada di Brunei, maka kedua pelamar tersebut diperbolehkan untuk mengikuti ujian SKD dari KBRI Brunei. Atau tanpa harus pulang ke Indonesia atau bahkan datang ke Riau.

"Karena ujian SKD CPNS ini menggunakan sistem online yakni computer assisted test (CAT), maka ujian bisa dilaksanakan di tempat-tempat yang sudah ditunjuk tanpa harus datang ke daerah yang dilamar. Jadi keduanya nanti ujian dari KBRI di Brunei," ujarnya.

Dijelaskan Ikhwan, untuk ujian SKD CPNS di lingkungan Pemprov Riau akan mulai dilaksanakan pada 5 Oktober mendatang. Untuk pelamar yang memilih lokasi ujian di Riau, akan dilakukan di UPT Penilaian Kompetensi BKD Riau Jalan Amal Hamzah, Pekanbaru.

"Namun kalau untuk jadwal ujian SKD dua WNI yang ada di Brunei Darussalam tersebut belum ditentukan, nantinya pihak BKN yang akan menentukan jadwalnya," sebutnya.

Dipaparkan Ikhwan, bagi peserta ujian SKD yang sudah mendapatkan jadwal, harus mematuhi beberapa aturan yang telah dibuat. Seperti harus hadir minimal 90 menit sebelum waktu ujian, membawa surat keterangan hasil swab PCR atau rapid antigen dalam kurun waktu maksimal 1×24 jam.

"Berpakaian baju putih dan celana hitam bagi laki-laki, dan memakai rok hitam bagi perempuan. Menggunakan sepatu hitam, tidak memakai perhiasan dan membawa alat tulis sendiri, serta beberapa aturan lainnya yang bisa dilihat pada website," sebutnya.

Untuk formasi CPNS yang akan diterima Pemprov Riau tahun ini, sebanyak 123 orang dengan rincian bidang kesehatan 89 orang dan teknis 34 orang. PPPK non guru 110 formasi dengan rincian, kesehatan 89 orang dan teknis 21. Kemudian untuk formasi PPPK guru sebanyak 222 orang.(ted)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari