Jumat, 5 Juli 2024

Rohil Diusulkan Jadi Lokasi Food Estate

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengusulkan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) kepada Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai lokasi pengembangan food estate. Pemilihan Rohil sebagai lokasi food estate karena pertimbangan lokasi.

"Pengusulan tersebut didasarkan beberapa pertimbangan, yakni karena kedekatan jarak Rohil ke Kota Pekanbaru hanya memakan waktu 3 jam. Dengan adanya jalan Tol Pekanbaru-Dumai, jarak ke Rohil hanya 3 jam. Jika ke Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) kita memakan waktu 8 jam, sedangkan ke Pelalawan harus menyeberang sungai,"kata Gubri, Kamis (29/4).

- Advertisement -

Lebih lanjut dikatakannya, pertimbangan lainnya Gubri Syamsuar mengusulkan Rohil untuk lokasi awal pengembangan food estate juga didasari dengan pertimbangan lahan di Rohil memiliki tanah mineral, sedangkan di Kabupaten Indragiri Hilir lebih cenderung memiliki lahan gambut. 

Baca Juga:  Kadisdik Pastikan Prokes Berjalan Ketat

"Melihat kondisi di lapangan, Inhil memang memiliki kebun yang luas tapi banyak lahan gambutnya, untuk tahap awal ini kita tidak mau gagal karena itu kami pilih lokasi yang memiliki tanah mineral,"jelasnya. 

Kepada Pemerintah Pusat, sebelumnya Gubernur Riau sudah mengajukan tiga lokasi di Provinsi Riau untuk dijadikan pengembangan food estate di antaranya Kabupaten Inhil seluas 17.651 hektare dengan komoditi padi, Kabupaten Rohil seluas 11.691 dengan komoditi padi dan Kabupaten Pelalawan seluas 5.016 henktare dengan komoditi padi. 

- Advertisement -

"Namun kami mendapat arahan dari Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo untuk memilih salah satu dari tiga lokasi yang diajukan untuk ditetapkan sebagai pengembangan food estate,"ujarnya.

Baca Juga:  Lengkap, KPK Serahkan Berkas Amril Mukminin ke JPU

Dengan adanya pengembangan food estate di Riau, Gubri mengatakan ini tujuannya untuk  meningkatkan kesejahteraan para petani.

Yang mana nantinya produk petani akan diolah di sana. Selain itu, para petani juga diberikan pelatihan-pelatihan serta mengajarkan petani hingga tahap pemasaran. 

"Untuk produknya tidak hanya terfokus pada padi saja, namun juga mengolah berbagai produk lain seperti jagung, kedelai, ternak dan lainnya yang memiliki nilai ekonomi,"sebutnya.(kom) 

Laporan : SOLEH SAPUTRA (Pekanbaru)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengusulkan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) kepada Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai lokasi pengembangan food estate. Pemilihan Rohil sebagai lokasi food estate karena pertimbangan lokasi.

"Pengusulan tersebut didasarkan beberapa pertimbangan, yakni karena kedekatan jarak Rohil ke Kota Pekanbaru hanya memakan waktu 3 jam. Dengan adanya jalan Tol Pekanbaru-Dumai, jarak ke Rohil hanya 3 jam. Jika ke Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) kita memakan waktu 8 jam, sedangkan ke Pelalawan harus menyeberang sungai,"kata Gubri, Kamis (29/4).

Lebih lanjut dikatakannya, pertimbangan lainnya Gubri Syamsuar mengusulkan Rohil untuk lokasi awal pengembangan food estate juga didasari dengan pertimbangan lahan di Rohil memiliki tanah mineral, sedangkan di Kabupaten Indragiri Hilir lebih cenderung memiliki lahan gambut. 

Baca Juga:  Hermansyah Gantikan Fadhilah

"Melihat kondisi di lapangan, Inhil memang memiliki kebun yang luas tapi banyak lahan gambutnya, untuk tahap awal ini kita tidak mau gagal karena itu kami pilih lokasi yang memiliki tanah mineral,"jelasnya. 

Kepada Pemerintah Pusat, sebelumnya Gubernur Riau sudah mengajukan tiga lokasi di Provinsi Riau untuk dijadikan pengembangan food estate di antaranya Kabupaten Inhil seluas 17.651 hektare dengan komoditi padi, Kabupaten Rohil seluas 11.691 dengan komoditi padi dan Kabupaten Pelalawan seluas 5.016 henktare dengan komoditi padi. 

"Namun kami mendapat arahan dari Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo untuk memilih salah satu dari tiga lokasi yang diajukan untuk ditetapkan sebagai pengembangan food estate,"ujarnya.

Baca Juga:  Lengkap, KPK Serahkan Berkas Amril Mukminin ke JPU

Dengan adanya pengembangan food estate di Riau, Gubri mengatakan ini tujuannya untuk  meningkatkan kesejahteraan para petani.

Yang mana nantinya produk petani akan diolah di sana. Selain itu, para petani juga diberikan pelatihan-pelatihan serta mengajarkan petani hingga tahap pemasaran. 

"Untuk produknya tidak hanya terfokus pada padi saja, namun juga mengolah berbagai produk lain seperti jagung, kedelai, ternak dan lainnya yang memiliki nilai ekonomi,"sebutnya.(kom) 

Laporan : SOLEH SAPUTRA (Pekanbaru)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari