PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Berbagai upaya dilakukan Kepolisian Daerah (Polda) Riau beserta jajaran dalam memutus mata rantai Pandemi Covid-19. Mulai dari turun langsung ke masyarakat untuk sosialisasi, mengurai keramaian lewat penutupan jalan, memberikan bantuan sembako hingga bersiaga di pos perbatasan daerah terluar.
Hal itu mendapat apresiasi dari Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau Agung Nugroho. Di mana kerja keras korps Bhayangkara itu, dinilai dia sebagai bentuk keseriusan dalam mengatasi pandemi yang berlangsung saat ini. Terutama oleh Polresta Pekanbaru.
"Kami sangat apresiasi kinerja bapak polisi di lapangan. Maka dari itu kami minta unsur pemerintah jangan hanya berdiam diri. Mentang-mentang sudah ada polisi, jadi dibiarkan saja. Tidak begitu. Harusnya Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan bisa meniru," ujar Agung kepada Riaupos.co, Kamis (30/4/2020).
Menurut dia, dalam patroli yang dilaksanakan polisi, beberapa instansi terkait seharusnya bisa ikut mendampingi. Seperti tim medis dari Dinas Kesehatan. Namun pada kenyataan kondisi di lapangan tidak seperti itu.
"Polisi kerja sampai subuh tanpa di dampingi Dinas Kesehatan atau tim medis. Bagaimana kalau ketemu yang PDP?" tanyanya.
Ia membagikan sedikit pengalaman ketika melintas di Jalan Sudirman, Pekanbaru beberapa malam lalu. Dimana ia melihat ada dua orang petugas yang tengah berjaga disana. Meski gerimis, lanjut Agung, petugas tersebut dilihat dia tetap berjaga menghalau setiap kendaraan yang lewat.
"Saya sempat tanyakan sampai kapan berjaga ini? mereka jawab sampai subuh. Nanti pagi gantian lagi sift-nya. Giliran petugas lain yang berjaga. Begitu seterusnya. Apa ndak kasihan?" pungkasnya.
Atas kondisi itu, Agung menekankan pemerintah jangan sampai muncul presepsi, pandemi hanya menjadi tanggung jawab Polisi. Karena seluruh unsur memiliki kewajiban yang sama. Kepada masyarakat, ia meminta agar mematuhi anjuran pemerintah. Karena sangat disayangkan bila kerja keras di lapangan sia-sia karena ketidakpatuhan masyarakat itu sendiri.
Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: Erizal