Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Buku Karya Anak-Anak Talang Mamak Diluncurkan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Buku berjudul Memori Kolektif; Yang Dipagari Talang, Yang Dijaga Mamak karya anak-anak Talang Mamak dan diinisiasi AsM Low Office, diluncurkan di Kampus Universitas Lancang Kuning (Unilak), Kamis (28/7).

Hadir dalam peluncuran buku ini, Rektor Unilak Dr Junaidi SH MHum, Ketua Majelis Keralatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Datuk Seri Raja  Majohan Yusuf, Ketua

Dewan Kesenian Riau (DKR) Taufik Hidayat, kepala Suku Talang Mamak, Kepala Desa Talang Sungai Parit, seniman dan budayawan Riau, pimpinan beberapa NGO, segenap dosen dan mahasiswa Unilak dan para penulis buku anak-anak asli Talang Mamak.

"Anak-anak Talang Mamak menulis buku, ini sangat membanggakan kita semua. Kearifan lokal di kampung-kampung kita termasuk Talang Mamak, memang harus ditulis dan dicetak agar dibaca banyak orang. Unilak memang memberi kesempatam dan ruang bagi mereka. Semoga buku ini bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Rektor Unilak Dr Junaidi saat menyampaikan sambutan.

Baca Juga:  Isak Tangis Gubri Lepas Jenazah Dokter Oki Alfin

Direktur AsM Low Office Andiko, dalam sambutannya mengatakan, buku karya anak-anak Talang Mamak ini merupakan buku istimewa yang ditulis oleh anak suku sendiri.

"Buku ini sekaligus mematahkan anggapan “orang luar” selama ini terhadap masyarakat adat Talang Mamak. Generasi mutakhir Talang Mamak ini: Dita, Ayu, Gunawan, dan Rendi, berhasil membuktikan bahwa masyarakat adat Talang Mamak bukan masyarakat yang terbelakang. Hanya saja selama ini, kita sendiri sebagai orang luar tidak pernah mau memberi kesempatan pada masyarakat ini dan cenderung belum apa-apa sudah memandang sebelah mata,’’ ujarnya.

 Jadi, buku memori kolektif ini, tidak hanya sekadar hasil dari menghimpun ingatan-ingatan mereka dalam bentuk tertulis, namun juga merupakan sebuah karya yang luar biasa yang bahkan orang-orang yang memandang mereka selama ini sebelah mata, belum tentu mampu berbuat demikian. ‘‘Ini sebuah pembuktian yang nyata," kata Andiko.

Baca Juga:  Total Hadiah Pacu Jalur Rayon III Capai Rp70 Juta

Sementara itu, Ketua MKA LAM Riau Datuk Seri Marjohan Yusuf juga menyampaikan rasa bangganya atas hadirnya buku tersebut. Ia mengucapkan terima kasih kepada kepala suku yang hadir dan mendukung anak-anak Talang Mamak sehingga buku tersebut bisa lahir.

"Anak-anak Talang Mamak ini juga anak-anak kami. Bangga kami sangat besar atas keberhasilan anak-anak yang sudah menulis buku ini,’’ sebutnya.(kun)

 Mereka merekam jejaknya sendiri. Semoga ditiru oleh anak-anak suku lain,'' kata Datuk Marjohan.(kun)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Buku berjudul Memori Kolektif; Yang Dipagari Talang, Yang Dijaga Mamak karya anak-anak Talang Mamak dan diinisiasi AsM Low Office, diluncurkan di Kampus Universitas Lancang Kuning (Unilak), Kamis (28/7).

Hadir dalam peluncuran buku ini, Rektor Unilak Dr Junaidi SH MHum, Ketua Majelis Keralatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Datuk Seri Raja  Majohan Yusuf, Ketua

- Advertisement -

Dewan Kesenian Riau (DKR) Taufik Hidayat, kepala Suku Talang Mamak, Kepala Desa Talang Sungai Parit, seniman dan budayawan Riau, pimpinan beberapa NGO, segenap dosen dan mahasiswa Unilak dan para penulis buku anak-anak asli Talang Mamak.

"Anak-anak Talang Mamak menulis buku, ini sangat membanggakan kita semua. Kearifan lokal di kampung-kampung kita termasuk Talang Mamak, memang harus ditulis dan dicetak agar dibaca banyak orang. Unilak memang memberi kesempatam dan ruang bagi mereka. Semoga buku ini bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Rektor Unilak Dr Junaidi saat menyampaikan sambutan.

- Advertisement -
Baca Juga:  Safari Ramadan di Pekanbaru, Gubri Sosialisasikan BRK Syariah

Direktur AsM Low Office Andiko, dalam sambutannya mengatakan, buku karya anak-anak Talang Mamak ini merupakan buku istimewa yang ditulis oleh anak suku sendiri.

"Buku ini sekaligus mematahkan anggapan “orang luar” selama ini terhadap masyarakat adat Talang Mamak. Generasi mutakhir Talang Mamak ini: Dita, Ayu, Gunawan, dan Rendi, berhasil membuktikan bahwa masyarakat adat Talang Mamak bukan masyarakat yang terbelakang. Hanya saja selama ini, kita sendiri sebagai orang luar tidak pernah mau memberi kesempatan pada masyarakat ini dan cenderung belum apa-apa sudah memandang sebelah mata,’’ ujarnya.

 Jadi, buku memori kolektif ini, tidak hanya sekadar hasil dari menghimpun ingatan-ingatan mereka dalam bentuk tertulis, namun juga merupakan sebuah karya yang luar biasa yang bahkan orang-orang yang memandang mereka selama ini sebelah mata, belum tentu mampu berbuat demikian. ‘‘Ini sebuah pembuktian yang nyata," kata Andiko.

Baca Juga:  18 Pasien Sembuh Terdiri dari Warga Pekanbaru dan Kampar

Sementara itu, Ketua MKA LAM Riau Datuk Seri Marjohan Yusuf juga menyampaikan rasa bangganya atas hadirnya buku tersebut. Ia mengucapkan terima kasih kepada kepala suku yang hadir dan mendukung anak-anak Talang Mamak sehingga buku tersebut bisa lahir.

"Anak-anak Talang Mamak ini juga anak-anak kami. Bangga kami sangat besar atas keberhasilan anak-anak yang sudah menulis buku ini,’’ sebutnya.(kun)

 Mereka merekam jejaknya sendiri. Semoga ditiru oleh anak-anak suku lain,'' kata Datuk Marjohan.(kun)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari