PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Peringatan Hari Sungai Nasional 2019 yang berlangsung di Rumah Singgah Tuan Kadi, dihadiri Gubernur Riau Syamsuar pada malam harinya. Dinas Pariwisata Riau beserta masyarakat dan peserta lomba pun turut serta menghadiri acara yang bertemakan ‘’Sungaimu Rumahku’’.
Dalam sambutannya Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, Sungai Siak sebagai sungai strategis nasional. Dulunya, sejak dibangunnya jembatan, membatasi kapal-kapal untuk tidak masuk ke Pekanbaru maupun Perawang.
“Mungkin bagi warga daerah setempat imbas dari Sungai Siak tidak terlalu signifikan, namun pada tahun 1991 saat saya menjadi camat di Siak, berkilo-kilo ikan mati di sana. Itulah yang dikeluhkan warga,” jelasnya.
Maka dari itu, katanya, agar semua lini bersama bisa menjadikan sungai sebagai tempat yang terus dijaga kebersihannya. Seperti orang-orang dulu yang dapat meminum air dari Sungai Siak. Namun kini sudah tidak bisa lagi.
Lebih lanjut, itulah tujuan menggerakkan Riau Hijau karena dulunya saa, ia menjadi bupati sudah menggerakkan Siak Hijau. “Siapapun yang memimpin harus peduli terhadap lingkungan,” tegasnya.
Pun katanya, Sungai Siak bukan hanya menjadi perhatian pemerintah daerah namun sudah menjadi perhatian pemerintah pusat.
Harapnya, tidak hanya Sungai Siak yang menjadi perhatian namun seluruh sungai tetap harus diperhatikan, khususnya sungai-sungai yang ada di Riau termasuk sungai besar lainnya yaitu Sungai Indragiri, Sungai Rokan dan Sungai Kampar.
Usai melakukan sambutan, Syamsuar mendapat hadiah berupa deklarasi dari hasil diskusi WWF Central Sumatera bersama Koalisi Masyarakat Peduli Sungai dan organisasi pegiat lingkungan lainnya. Diskusi Sungaimu Rumahku menghasilkan deklarasi “Balek ke Riau”. Riau merupakan sungai dan juga lokasi.
Dalam deklaras yang dibacakan Zainul Ikhwan disebutkan sungai sebagai peradaban manusia yang akan diwariskan ke anak cucu merupakan sumber kehidupan, maka seluruh masyarakat di Provinsi Riau harus melestarikan sungai. Sungai salah satu sebagai indikator sebagai Riau hijau.(*3)