PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengumumkan adanya penambahan satu pasien positif Covid-19 per Ahad (28/6). Selain tambahan satu pasien positif tersebut, juga terdapat 18 pasien yang dinyatakan sembuh.
"Dengan adanya penambahan satu pasien positif ersebut, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini menjadi 224 dari sebelumnya 223," katanya. Pasien positif ke-224 adalah SA (18), warga Kabupaten Kampar. Belum diketahui di mana yang bersangkutan tertular. Pasalnya dia tidak memiliki riwayat perjalanan dan juga kontak tracing dengan pasien positif Covid-19 sebelumnya.
"Untuk pasien positif Covid-19 yang sembuh tersebut, 15 di antaranya warga Pekanbaru dari klaster BRI dan klaster Rumbai. Berikutnya satu warga negara Malaysia yang dirawat di Pekanbaru dan dua lagi warga Kampar," sebutnya.
Untuk rincian identitas pasien sembuh tersebut adalah FPS (47), SH (23), NJ (32), ZJ (62), JOR (27), NM (43), E (54), FO (23), SX (4), NI (40), YS (78), DP (32), IMRA (27), HS (34) dan N (83) yang semuanya merupakan warga Pekanbaru.
"Untuk dua warga Kampar yakni CG (38) dan RAR (38). Sedangkan warga negara Malaysia adalah WSH (61) yang sebelumnya berkunjung ke Bengkalis, yakni Pulau Rupat," jelasnya.
Dikatakan Mimi, dari total pasien positif Covid-19 di Riau yang mencapai 224 orang, 75 di antaranya saat ini masih dirawat, 139 sehat dan 10 meninggal dunia. Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih dirawat sebanyak 227 pasien, PDP yang sudah dipulangkan 1.592 dan PDP yang meninggal dunia 182 orang.
"Untuk update ODP (orang dalam pemantauan, red) sebanyak 4.920 orang dan yang sudah selesai menjalani pemantauan sebanyak 73.922 orang," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga mengatakan hingga saat ini laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad sudah memeriksa 9.141 spesimen. Untuk meningkatkan jumlah pemeriksaan sampel swab setiap hari, pihaknya juga akan kembali mendapatkan alat bantu pemeriksaan sampel.
"Pak Gubernur menargetkan agar pemeriksaan sampel swab bisa terus meningkat setiap hari. Untuk itu kabupaten/kota juga sudah diminta untuk mengirimkan sampel swab setiap hari dari kegiatan pemeriksaan sampel swab massal," ujarnya.(sol)