(RIAUPOS.CO) — Hingga saat ini, pembangunan jembatan di Desa Tambak, Kecamatan Langgam, tak kunjung direalisasikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan. Padahal masyarakat desa setempat telah berulang kali mengajukan pembangunan jembatan penghubung yang telah mengalami kerusakan sejak tahun 2014.
Tentunya realita ini sangat dikeluhkan warga. Pasalnya, jembatan penghubung dua desa yakni Desa Sotol dan Desa Tambak sepanjang 60 meter di atas aliran Sungai Segati, Kecamatan Langgam sedalam 5-8 meter ini, kondisinya kian memprihatikan. Kini rusak berat dan nyaris ambruk, terlebih tak bisa lagi dilintasi kendaraan roda empat.
“Ya, dengan kondisi jembatan yang kian mengalami kerusakan parah ini, maka kami kembali mendesak agar Pemkab Pelalawan dapat mendengarkan keluhan warga dan segera merealisasikan pembangunan jembatan ini yang lebih layak,†terang Kepala Desa Tambak Nerwan kepada Riau Pos, Selasa (28/5) via selulernya.
Diungkapkannya, jembatan tersebut satu-satunya akses penghubung ke ibu kota Kecamatan Langgam. Sebab hanya ini jalan dekat untuk menghubungkan desa paling barat dari ibukota Kabupaten Pelalawan. Saat ini, untuk keluar menuju kecamatan, masyarakat harus melalui jalan darat yang jarak tempuhnya mencapai tiga sampai empat jam.
“Jadi, kita tagih komitmen Pemkab Pelalawan yang telah menjanjikan realisasi pembangunan jembatan ini. Apalagi jembatan ini sudah rusak berat bertahun–tahun. Maka sekali lagi kami mendesak agar Pemkab Pelalawan melalui instansi terkait peduli dengan kebutuhan warga dengan segera merealisasikan pembangunan jembatan tersebut,†ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Pelalawan HM Harris melalui Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Pelalawan Ir M Syahrul Syarif MSi mengatakan, pembangunan jembatan Tambak – Sotol telah diusulkan pihaknya kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau pada tahun 2018.
Dimana pembangunan jembatan Sotol-Tambak tersebut, direncanakan akan dibangun secara permanen yang menelan anggaran cukup besar yakni Rp14 miliar. Hal ini mengingat jembatan itu sebagai jalur transportasi serta jalur pengangkut hasil perkebunan sawit dan karet masyarakat Kabupaten Pelalawan khususnya kecamatan Langgam.
“Jadi anggaran pembangunan jembatan sepanjang kurang lebih 60 meter ini cukup besar yakni Rp14 miliar, sehingga pembangunan jembatan kita ajukan ke APBD Provinsi Riau. Hal ini mengingat kondisi keuangan daerah kita yang semakin berkurang, sehingga sangat banyak pembangunan skala prioritas daerah yang harus segera kita realisasikan,’’ jelas Kepala Bappeda.
Dalam waktu dekat ini, pihak Pemkab Pelalawan akan kembali melakukan koordinasi dengan Pemprov Riau dengan harapan usulan pembangunan jembatan dapat diakomodir dan direalisasikan oleh Pemprov Riau pada tahun 2019. ‘’Dengan demikian, maka akses ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di Kabupaten Pelalawan khususnya Kecamatan Langgam,†tutupnya.(zed)
Laporan M Amin Amran, Langgam